Disclaimer chapter kali ini kebanyakan moment Hajeongwoo plus Sunghoon.
Happy reading!Haruto terbangun dari tidurnya, reflek melihat jam yang ada dinding ternyata masih pukul 3 pagi.
Samar samar Haruto melihat keseliling ruangan, hanya ada cahaya dari lampu tidur yang memerangi ruang gelap ini.
Haruto merasa tenggorokannya kering dan butuh minum. Diapun mencoba melangkah dari tempat tidur dan berjalan kearah dispenser yang tersedia di dalam ruangan
Sayangnya otot kakinya masih belum terlalu kuat untuk menahan beban tubuhnya, sehingga Haruto sedikit kesusahan berjalan, badannya tidak seimbang, Haruto berjalan dipinggir tembok untuk menjadikannya sebagai tumpuan.
Kreekk...
"Haruto, kau mau kemana?"
"Minum" Jeongwoo dengan sigap menuntun Haruto kembali menuju tempat tidur. Jeongwoo membawakan segelas air, Haruto meneguknya hingga tak tersisa, dia benar benar kehausan
"Maaf tadi aku keluar sebentar"
Haruto kembali berbaring dengan selang infus yang masih bertengger di salah satu tangannya. Setidaknya ada Jeongwoo jadi dia tidak akan terlalu bosan sekarang
"Kapan aku pulang?"
"Beberapa hari lagi sampai kondisi mu membaik" walau sebenarnya bukan jawaban seperti itu yang Haruto inginkan, sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.
"Mana hp ku? Aku bosan"
"Kau baru sembuh, jangan main hp dulu. Istirahat saja yang banyak agar kau bisa cepat pulang"
Haruto menghembuskan nafas kesal, "kau pikir dari kemarin aku hanya tidur seharian itu namanya apa kalau bukan istirahat?"
"Terus mau apa? Nonton tv?" Jeongwoo mengambil remote tv, siapa tahu Haruto mau nonton film. Tapi Haruto malah mematikan kembali tv tersebut dia sedang tidak mood melakukan apapun.
"Aku tidak mengantuk Jeongwoo. Kita keluar saja aku mau jalan-jalan"
"Tidak usah aneh-aneh. Ini jam 3 malam, yang ada kau malah masuk angin diluar" Jeongwoo merapikan selimut yang menutupi sebagian tubuh Haruto. Dan bodyguardnya itu sudah mengambil posisi berbaring di sebuah kasur lainnya, yang digunakan khusus untuk penjaga pasien.
"JEONGWOOOO (😫)....." Haruto menendang-nendangkan kakinya sampai sampai ranjang itu bergerak menimbulkan suara berisik. Haruto menyibakkan selimutnya dan melempari Jeongwoo dengan bantal secara kasar persis seperti bocil tantrum.
.
Jeongwoo menarik nafas panjang, berusaha sesabar mungkin menghadapi anak itu. Haruto tanpa alasan yang jelas meneriakinya dan melemparkan bantal. Jeongwoo berjalan ke arah Haruto dengan memasang senyum termanisnya.
"Ada apa lagi hmm? (☺️)"
"CK, dasar tidak asik"
"Yasudah kau mau apa, asal jangan keluar kamar"
"Sini" Haruto menepuk ranjang di bagian kosong samping tubuhnya. Jeongwoo masih tidak dapat mencerna keinginan Haruto, mau apa juga dia duduk di sampingnya.
"Tidur sini"
"YANG BENAR SAJA?! Huftt... Kau akan kesempitan, lagi pula ada kasur besar disana, untuk apa kalau tidak dipakai" Karena masih mode bekerja, Jeongwoo tetap berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
my own bodyguard
FanfictionKeluarga Watanabe menyewa seorang bodyguard guna melindungi putra sulung mereka sebagai pewaris utama 🎥Hajeongwoo *Bukan bl *Bromance