my own bodyguard

Other Facts

Jisoo keluar dari sebuah mobil mewah, melangkahkan kedua kakinya kedalam lorong bernuansa putih beserta seorang pria yang turut mengantarnya.

Pria tersebut memasukkan password membuat sebuah pintu besar terbuka, mereka telah memasuki markas YGX,

Hanbin berjalan beriringan bersama asisten bos-nya itu, sembari membicarakan beberapa hal mengenai progres misi mereka. Jisoo mengangguk tenang, walaupun wajahnya terlihat ramah, Jisoo tidak akan segan segan menghukum anggota yang yang melakukan kesalahan.

Di saat seperti ini, Jisoo biasanya akan melakukan pembersihan anggota, untuk memastikan tidak ada penyusup maupun penghianat di dalam markas mereka.

Ruang rapat diselimuti keheningan, hingga Jinyoung mulai membuka suara.

"Seperti yang kau ketahui, barang itu..."

Brakkk...

"Bodoh! Mengapa barang itu tiba tidak tepat waktu? Jika terlambat sedikit kalian akan mati"

"Aku tidak tahu mereka memasang bom disana, aku yakin anak-anak sudah mengamankan lokasi"

"Kalian harusnya mengecek dengan benar data data client saat memesan barang" Jisoo benar benar marah, dia melemparkan tumpukan kertas itu pada Jinyoung hingga berhamburan kemana-mana.

Sudah tidak heran, sifatnya memang selalu seperti ini.

"Bagaimana dengan tugas dari menteri itu? Sudah selesai? Sudah menerima uangnya?"

"Iya, semua berjalan dengan baik. Tapi, seorang CEO salah satu perusahaan hiburan menawarkan misi untuk membunuh anak menteri yang baru saja jadi client kita. Apa aku harus menerima tawarannya?" - Hanbin

"Lakukan saja, kontrak nya juga sudah selesai. Lagipula aku tidak peduli jika mereka akan saling membunuh"

.

Ada banyak orang yang sedang berlatih di training area hari ini. Jisoo berjalan mengelilingi markas YGX untuk mengamati anggota anggota yang sedang melakukan latihan mingguan.

Mulai dari arena parkour, gym, shooting range, hingga swimming pool. Semua fasilitas ini disediakan khusus untuk anggota YGX.