headquarters

228 23 0
                                    

Haruto bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi sekarang, Sunghoon tidak mungkin akan memukul Jeongwoo kan?

Pemuda itu tampak melepaskan cengkramanya pada bahu Jeongwoo dan bersikap seolah olah tidak terjadi apa-apa.

"Kita tidak sengaja bertemu, kupikir Jeongwoo sedang sendirian jadi aku menghampirinya. Ternyata ada kau juga rupanya"

"Apa yang akan kau lakukan?" Haruto menaikkan sebelah alisnya dengan tatapan menuntut meminta penjelasan. Jika mau bermain main, dia rasa Sunghoon melakukannya di waktu yang tidak tepat.

"Hey, aku hanya bercanda. Lagipula Jeongwoo deluan yang memulai..."

"Cukup! Berhenti mengarang cerita, kau sendiri yang tiba-tiba memojokkan ku tanpa sebab"

"Haruto, mengapa Jeongwoo terlihat seperti sedang menyalahkanku, padahal aku hanya ingin menyapanya"

"Apa kau percaya apa yang dia katakan? Jelas itu tidak seperti apa yang sebenarnya terjadi"

Sungguh Haruto tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi antara mereka berdua. Sebelumnya Sunghoon tidak pernah terpancing dengan anak anak baru yang biasa mereka ajak 'bermain' entah kenapa Jeongwoo seperti musuh dimata sahabatnya itu.

Sejak SMP Sunghoon dan Haruto sudah berteman, Haruto menganggap Sunghoon seperti saudaranya sendiri. Mereka sudah sering melakukan mulai dari hal-hal nakal sampai bersenang-senang bersama. Sunghoon belakangan ini jadi lebih sensitif dan seperti memendam sesuatu.

"Kalian berdua sebaiknya berhenti. Jangan membuat ku pusing"

"Apapun masalah kalian, selesaikan berdua. Aku tidak mau membuang waktu mendengar keributan seperti ini"

Perkataan Haruto barusan cukup untuk membungkam kedua orang dihadapannya. Sunghoon memilih menepuk pundak Haruto dan menghidupkan mesin motornya untuk segera berlalu dari sana.

"Aku deluan" -Sunghoon

.

Kejadian barusan membuat Jeongwoo sadar dia harus menjaga jarak dengan Sunghoon. Dia masih tidak mengerti maksud ucapan Sunghoon yang selama ini dilontarkan padanya. Jeongwoo lebih baik fokus pada tujuannya.

Haruto sibuk memakan makanannya. Mereka berdua duduk dikursi luar minimarket walaupun udara malam cukup dingin, tapi sangat menenangkan.

 Mereka berdua duduk dikursi luar minimarket walaupun udara malam cukup dingin, tapi sangat menenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang perempuan mengenakan hoodie hitam mendekat kearah mereka. Jeongwoo tidak pernah menyangka orang ini bisa berada disini sekarang. Benar sekali dia Momo, orang yang kata Haruto galak tapi sebenarnya dia baik.

"Dasar, aku kira kau pembunuh" -Haruto

Momo duduk disamping Jeongwoo, yang berarti dia sedang berada diantara kedua kakak adik ini. Jeongwoo sendiri juga tidak tahu harus bersikap bagaimana.

my own bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang