Love Story Of Twins

38

Keesokan hari nya Becca mulai membuka mata nya dan menoleh kepada orang yang memeluk nya saat ini, dia perlahan memindahkan tangan Freen dari perut nya.

.

.

Freen yang merasa ada pergerakkan juga membuka mata nya dan menatap arah Becca.

.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Freen dengan suara berat.

.

"Badan ku gatal-gatal" ujar Becca yang menggaruk leher nya.

.

"Ayo aku akan mengantarkan mu untuk mencuci muka, setelah itu aku akan memberikan obat kepada mu" ujar Freen yang mulai duduk dan beranjak berdiri. 

.

.

Freen siap untuk menggendong tubuh Becca, entah kerasukan apa Becca merentangkan tangan nya dan diam ketika di gendong oleh Freen.

.

.

Setelah kedua nya sudah mencuci muka, akhirnya mereka keluar lalu duduk di sofa ruang tamu.

.

.

Freen sempatkan dulu memesan makanan, setelah beberapa menit makanan pun tiba. Freen sangat telaten menyiapkan makanan buat Becca, tak lupa ia juga yang menyuapi nya.

.

.

Beberapa suap sudah masuk ke dalam mulut Becca, tapi ketika tinggal 3 suapan lagi Becca hendak ingin muntah akhir nya Freen pun menaruh makanan itu. Freen mengambil minuman untuk Becca dan juga sebuah pil kecil di tangan nya.

.

"Itu apa?" Tanya Becca yang baru selesai meminum air.

.

"Ini obat untuk mu, ayo minum lah" ujar Freen sembari memberikan pil di tangan nya kepada Becca.   

.

"Aku tidak mau" ujar Becca memalingkan wajah nya.

.

"Apa kau mau terus-terusan gatal seperti ini? Sekarang minum lah" ujar Freen.

.

.

Becca menerima pil itu lalu meminum nya, walaupun terpaksa ia juga ingin segera sembuh dari gatal nya.

.

"Kau habis darimana semalam dengan Non?" Tanya Freen.

.

"Bukan urusan mu" jawab Becca dengan ketus.

.

"Semalam kau makan apa? Kau harus jawab pertanyaan ku yang ini!" Ujar Freen penuh penekanan.

.

"Aku hanya makan kerang saja karena Non suka dengan makanan itu" ujar Becca.

.

"Kau punya alergi dengan kerang, kenapa kau makan hah? Sekarang lihat lah, tubuh mu banyak bercak merah" ujar Freen.

.

"Iya aku tau! Kenapa kau memarahi ku? Kau bukan siapa-siapa di hidup ku! Jadi jangan sesekali kau memarahi ku! " Ujar Becca yang emosi.

.

.

Becca beranjak berdiri dari duduk nya tapi ia langsung memegang kepala nya karena merasakan pusing, untung nya Freen dengan sigap langsung menangkap tubuh Becca.