pemaksaan

303 6 0
                                    

Salwa menatap nyalang cowok didepannya

Apakah dia tidak salah dengar?

"Lo sinting" ucap asal Salwa

Tuk

Salwa menatap tajam hakim yang menyentil mulutnya pelan

"Omongannya dijaga bisa!" Kesal hakim menegur cewek didepannya ini

Salwa memutar bola matanya malas

"Gue nggak suka penolakan" ucap hakim

"Dan gue nggak suka dipaksa ngerti Lo" ucap Salwa sambil menunjuk tepat di wajah hakim

"Bukan paksa tapi kemauan" ucap hakim menepis jari Salwa

"Pokoknya gue nggak mau" rengek Salwa malah membuat hakim terkekeh

"Anggap aja ini cuma pura pura" ujar hakim

"Nggak mau apalagi pura pura" ucap Salwa

"Tuh berarti beneran dong" ucap hakim menaik turunkan alisnya

Salwa menutup mulutnya merasa salah ngomong
"Eh nggak. Bukan maksud gue gitu--"

"Udah nggak ada penolakan. Detik ini Lo milik gue" tekan hakim



"Woy kalian bisa makan sepuasnya gue traktir" teriak hakim kepada seluruh penghuni kantin

"Yey" girang semuanya kecuali sahabat sahabat hakim yang heran

"Ada acara apa Lo traktir kita" tanya bian saat hakim dan Salwa duduk di kursi

"Kita jadian" ucap hakim cepat membuat semuanya melongo

"Hah! Maksud Lo" ucap bian melebarkan matanya

"Dek" Salwa menghela nafas melihat bian menatapnya meminta jawaban

"G-gue sama dia.. jadian tapi--"

"Jadi bener kalian jadian" potong Adara menutup mulutnya

Hakim mengangguk
"Hmm"

"Jaga adek gue ya jangan sakiti dia" ucap bian menepuk pundak hakim

"Lo terima juga bang" ucap Salwa menatap tak percaya

"Iya selagi kalian bahagia, gue nggak nyangka Loh Kalian langsung jadian padahal baru ketemu" ucap bian terlihat bahagia

"Tapi--"

"Itu namanya jodoh nggak kemana" ucap hakim

"Tenang aja bi, gue pasti jaga adek Lo " sambungnya melirik Salwa

"Hati Abang kepotek neng" ucap farel dramatis

Plak

Satria menampar pelan pipi farel

"Idih najis" ucap satria kepada farel

"Biarin wlek" ucap farel menjulurkan lidahnya

Teman temannya hanya bisa geleng geleng kepala saja.

"Halo Salwa.. kenalin gue Kirana" ucap Kirana disebelah Adara

"Kalau gue viona"

Salwa tersenyum kearah mereka berdua

"Hai seneng bisa kenal kalian" ucap Salwa

"Kamu mau pesen apa" ucap hakim sambil memegang tangan salwa

Yang lain hanya bisa saling tatap

"Njir hakim kesambet"
Lirih Fadli yang masih di dengar oleh hakim

KISAH KITA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang