Salwa sensi

192 5 0
                                    

Pukul 20:00 wib, daging dan jagung sudah siap untuk dibakar

Seperti apa yang direncakan, star boy akan barbeque malam ini

"Mau jagung atau daging" tanya hakim akan membakar untuk Salwa tentunya

"Jagung aja deh Kim" ucap Salwa

"Tap--"

"Original kayak biasa" potong hakim Salwa dibuat cemberut oleh nya

"Tapi bohong... Haha boleh kok kalau manis" ucap hakim tertawa puas mengerjai Salwa

"Ishh" Salwa mencubit perut hakim cukup keras

"Aduhhh" teriak hakim kesakitan

"Astaga belum apa apa udah kdrt" celetuk Renald geleng geleng kepala

Salwa melepas cubitan, dan jadi malu sendiri

"Udah jangan ikut campur" ucap hakim kepada Renald

Renald langsung pergi saja

Hakim menoleh kepada Salwa yang sedang memberi mentega ke permukaan jagung

"Sini aku aja" ujar hakim mengambil alih jagung di tangan Salwa

Salwa tidak protes, dia menatap lekat hakim yang begitu serius membakar jagung

"Ganteng..." Ujar Salwa membuat hakim menoleh

Hakim tersenyum "iya lah hakim gitu loh"

Salwa memutar bola matanya

"Nyesel aku puji kamu" ketus Salwa

Hakim hanya terkekeh dan melakukan tugasnya yang sempat tertunda

Tatapan Salwa tidak sengaja bertemu dengan Jesika yang sedang bermain gitar sendirian

"Hakim.. kalau masih lama aku duduk di tiker aja ya" ucap Salwa

"Oke" balas hakim setelah itu mengacak rambut Salwa gemas

"Kebiasaan" hakim terkekeh




Salwa duduk di samping jesika

Jesika menoleh sekilas Salwa dan kembali melanjutkan mengetik gitar

"Lo suka nyanyi" ucap Salwa

Jesika mengangguk tanpa menoleh sedikitpun

"Gimana Lo yang nyanyi, gue yang main gitar" ucap Salwa tersenyum manis

Kali ini, Jesika menoleh kepada Salwa

"Lo bisa" tanya Jesika begitu datar

Salwa tersenyum canggung
"I-iya dong. Sini"

Salwa mengambil alih gitar hitam itu dan menaruhnya ke pelukannya

"Mau nyanyi" tanya Salwa mendapat gelengan Jesika

"Nggak, Lo aja" ucap Jesika lalu berlalu pergi

Salwa menggaruk tengkuknya seraya menatap punggung Jesika

"Sal" panggil hakim lalu duduk disebelah Salwa

Salwa menoleh dan langsung menatap jagung yang udah di bakar

"Pake ini kan" tanya hakim lalu menaburkan bumbu manis pada jagung

"Nih" hakim memberikan kan jagung dan diterima oleh Salwa

"Makasih hakim sayangku" ucap Salwa menaik turunkan alisnya

"Kamu kenapa deh tumben ngomong manis" ucap hakim terkekeh pelan

KISAH KITA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang