Hakim pagi ini diperboleh kan pulang karena kondisinya cukup fit
"Hati hati Kim" Salwa membantu hakim duduk di kursi roda
Sendy, Santi dan Dira saling pandang ikut senang melihat Salwa dan hakim
Dira sedang menjenguk hakim dan pas sekali hakim pulang hari ini
Mereka semua pun berjalan ke parkiran
Sendy membantu hakim masuk ke mobil dengan dipapah
Para perempuan pun duduk dibelakang sementara hakim didepan dan Sendy mengendarai mobil
Tidak ada obrolan diantara mereka sampai dirumah
Hakim duduk dikursi roda, mungkin untuk beberapa hari kedepan
"Aku antar hakim ke kamar dulu ya semua" ucap Salwa kepada ketiga paruh baya itu
"Iya hati hati"
•
•
•
"Hati hati" Salwa membantu hakim duduk di ranjang"Aku jadi nggak enak, kamu harus urusin aku gini" hakim menunduk
Salwa menangkup pipi hakim agar menatap nya
"Hey kok kamu ngomong gitu sih.. aku tulus kok urusin kamu sampai kamu sembuh" ucap Salwa memberikan senyuman manisnya
"Kamu terlalu baik buat aku sal" ucap hakim
"Dan kamu terlalu sempurna buat aku" timpal Salwa terkekeh
Prang
Hakim dan Salwa telonjak kaget mendengar suara pecahan
"Apa itu" tanya hakim
"Biar aku yang ngecek, kamu disini aja" ucap Salwa
Hakim menggeleng
"Nggak. Aku ikut" bantah hakim"Oke"
Salwa pun mendudukkan hakim di kursi roda
Menghampiri suara yang berasal dari ruang tamu. Btw kamar hakim dilantai 1 Deket ruang tamu.
Hakim dan Salwa terkejut melihat Santi yang sudah menangis lalu ditenangkan oleh Dira sementara Sendy terduduk lemas dengan tangis diamnya
Salwa menghampiri Santi dan bersempuh
Dihadapan wanita itu"Tante.. Tante kenapa, kenapa Tante nangis" ucap Salwa lalu menatap Dira meminta jawaban
Dira menggeleng, mengode supaya Salwa tidak banyak bicara
Salwa mengangguk paham walau perasaannya bingung
"Papa" hakim sudah di hadapan Sendy
"Apa yang terjadi" tanyanya, hanya mendapati Sendy yang diam membisu
"APA YANG TERJADI" bentak hakim refleks
"DELON MENINGGAL" teriak Santi
Deg
Deg
DegHakim mematung.
Santi sudah di pelukan Dira menangis sementara Salwa sama dengan hakim yang diam membisu
"Hiks.. ayo kita ke bandara mamastikan semua ini bohong" ucap Santi
Sendy datang, dan langsung memegang kedua bahu Santi
"Denger aku! Ikhlas kan Delon. Dia sudah nggak ada" tekan Sendy
Santi menggeleng geleng tidak terima
"Delon masih hidup, dia nggak akan ninggalin mamanya ini" ucap Santi
Salwa menangis tidak tega, melihat Santi
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (SELESAI)
JugendliteraturSeorang laki laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama Laki laki itu adalah hakim yang memaksa seorang Salwa gadis cantik menjadi kekasihnya "Mau Lo apasih, bingung gue" Salwana Aurora gralind "Mau Lo jadi pacar gue" Hakim Atala Permana