Setelah mengurus preman, bian pergi mencari ruangan dimana salsa disekap
Dan saat ingin masuk kedalam sebuah ruangan dia berpapasan dengan salsa yang sudah dipapah oleh gina
"Dek Lo baik baik aja kan" bian langsung merangkul bahu salsa
Salsa terlihat begitu lemah, penampilan nya sudah acak acakan
"G-gue takut kak hiks" ucap salsa di sela sela tangisnya
Bian langsung membawa salsa dalam dekapannya
"Udah Lo tenang ya ada gue disini" ucap bian menenangkan adek bontotnya itu
"Bi mending sekarang kita pergi dari sini" ucap gina menyela
Bian mempapah salsa keluar dari sana di buntuti oleh gina
•
•
•
"Kayaknya salsa kelihatan trauma, Lo langsung antar dia pulang aja" saran gina"Tapi gimana Lo" tanya bian tak mungkin dia meninggalkan gina sendiri
"Tenang aja gue bisa naik taksi, Lo urus adek Lo aja" ucap gina tersenyum tulus
Bian mengangguk
"Hati hati""Iya bi"
Sepeninggalan bian dan salsa
"Aaaa gue seneng banget diperhatiin sama bian"
"Nggak salah gue kerjasama dengan Delon"
Gina tersenyum smirk
"Non"
Gina menoleh mendapati dua preman yang di hajar oleh bian tadi
"Kerja kalian berhasil. Nih" ucap gina memberikan segepok uang
Preman itu terlihat begitu senang
"Wah makasih loh non, kami permisi dulu"
"Hmm"
•
•
•
"Mama, Salwa" teriak bian lalu menduduki salsa di sofaDira dan Salwa menghampiri dengan wajah yang begitu khawatir
"Salsa..." Dira langsung memeluk salsa sementara salsa menangis di dekapan sang mama
"Kak apa yang terjadi" bisik Salwa tepat di samping bian
"Mana mungkin gue jujur soal ini apalagi ada mama" batin bian
"Nanti gue jelasin, mending Lo buatin teh anget buat salsa" titah bian Salwa mengangguk
"Iya kak" Salwa berlari kecil ke dapur
"Hey kamu kenapa, cerita sama mama" ucap Dira melerai pelukan
"Aku nggak tau, semua kejadian begitu cepat" ucap salsa menangis sesenggukan
"Ma antar salsa ke kamar aja" ucap bian
"Ayo nak" ajak Dira mempapah salsa
Mereka berlalu pergi
"Salsa kemana" tanya Salwa sambil membawa nampan berisi gelas
"Ke kamarnya, dia kayak trauma" ucap bian duduk lalu diikuti oleh Salwa
"Kasihan salsa" iba Salwa
"Dek, gue mau bicara penting sama Lo ini perihal penculikan salsa" ucap bian
"Hah! Salsa di culik" pekik Salwa menutupi mulutnya
"Sutt.. nanti mama denger" lirih bian
"Kenapa bisa kak, siapa yang culik" ucap Salwa melirihkan suara
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (SELESAI)
Teen FictionSeorang laki laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama Laki laki itu adalah hakim yang memaksa seorang Salwa gadis cantik menjadi kekasihnya "Mau Lo apasih, bingung gue" Salwana Aurora gralind "Mau Lo jadi pacar gue" Hakim Atala Permana