berangkat ke Amsterdam

188 10 0
                                    

Masih dengan tidak kepercayaan hakim terhadap omongan Delon barusan

"Apa yang harus gue lakukan biar Lo mau maafkan gue"

Hakim menatap Delon sulit diartikan

"Jujur sama gue apa Lo beneran mencintai Salwa"

Deg
Deg

Delon diam, bagaimana hakim tahu dengan prihal ini

"Lo ngomong apa sih" ucap Delon berbohong

Bukan maksud Delon merahasiakan perasaan nya kepada Salwa hanya saja cewek itu yang akan menceritakan kepada hakim

"Jangan bohong, gue denger semua percakapan Lo sama mama kemarin sebelum gue balapan"

Flashback on

Hakim sudah bersiap dengan celana jeans hitam dan jaket hitamnya

"Gue matikan daya aja nih hp, biar nggak ada yang ganggu nanti" batin hakim lalu membanting ke kasur

Setelah itu dia berjalan mengendap endap ke luar rumah

"Jujur Delon"

Hakim terperanjat kaget mendengar suara Santi seperti nya sedang marah

Hakim pun memutuskan ke kamar Delon karena suara Santi berasal darisana

"Iya ma, aku suka sama Salwa udah lama" ucap Delon menunduk

Hakim mengepalkan tangannya menguping pembicaraan mereka

"Salwa itu pacarnya hakim, adik kamu sendiri" ucap Santi tak habis pikir

"Memangnya salah ma, aku juga berhak bahagia. Aku suka sama Salwa. Apa salahnya"

"Jelas salah Delon. Dia--"

"Ya dia pacar nya hakim. Tapi aku akan ribut Salwa dari hakim ma" ucap Delon

"Apa katamu. Jangan berbuat macam macam Delon" ucap Santi sudah tau dengan sifat anaknya itu

"Brengsek" umpat hakim

Flashback off

"Jadi Lo nguping pembicaraan kami" ucap Delon marah

"Intinya,, sekarang Lo jujur sama gue jangan mengalihkan pembicaraan" ucap hakim

"Oke. Gue memang suka salwa, tapi gue akan lupakan dia" ucap Delon

"Gue masih belum percaya dengan kata kata Lo itu"

"Astagaaa mau Lo apasih sebenarnya. Gue udah jujur loh ini" frustasi Delon

"Oke karena Lo udah mau jujur, gue pegang omongan Lo."

"Jauhi Salwa jangan ganggu gue dan Salwa" tekan hakim

"Tanpa diminta pun gue bakal jauhi Salwa" ucap Delon beranjak berdiri

"Dan.. semoga kita menjadi saudara pada umumnya... Maaf"

Delon berlalu pergi, meninggalkan hakim yang diam




Pagi harinya.. Delon akan berangkat ke bandara di temani oleh Sendy, sementara Santi menemani hakim

"Nggak mau ke rumah sakit aja dulu" ucap Sendy

Delon langsung menatap sendy

"Nggak pa, nanti aku bisa ketinggalan pesawat"

"Aku udah pamitan kok sama yang lain" ucap Delon, Sendy mengangguk paham

KISAH KITA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang