semakin dekat

254 11 0
                                    

Salwa dan hakim sudah berada di depan penjual jagung bakar

"Lo mau jagung bakar" tawar hakim

Salwa menoleh
"Boleh deh"

Hakim melangkah untuk memesan sedangkan Salwa menunggu saja

"Mang beli 2 ya" ucap hakim kepada penjual

"Siap mass" penjual mulai membakar jagung

Tak perlu waktu lama jagung sudah siap

"Nih mas" penjual menyodorkan 2 jagung original

"Mau kasih bumbu nggak" tanya penjual

Hakim menggeleng
"Nggak deh gini aja"

Penjual mengangguk

"Jadi berapa mang" ucap hakim mengambil dompet di saku jaket nya

"20 ribu aja"




"Lama banget" ucap Salwa saat hakim menghampiri nya

"Kan bakar dulu nih" ujar hakim memberikan satu jagung

Salwa menerima nya
"Kok original nggak kasih bumbu ya" protes Salwa

"Lebih enak gini" ucap hakim mulai makan jagung bakar

Salwa mencerutkan bibir nya kedepan

"Makasih" sebal Salwa

"Kenapa" tanya hakim tahu Salwa tidak suka

"Nggak pp" datar Salwa

"Masa gitu aja ngambek" ucap hakim tak habis pikir

"Gue yang berlebihan, sorry" ucap Salwa hakim mengangguk

"Ya makan dong jagungnya" Salwa mengangguk dan mulai memakan jagung bakar

"Woy hakim Salwa" panggil Fadli lalu menghampiri mereka

Dia bersama Adara tentunya

"Lo disini" tanya Salwa kepada Adara

"Hehe iya nih" ujar Adara cengengesan

"Ciee yang baru jadian langsung diner" ujar Fadli menaik turunkan alisnya

"Apasih" datar hakim menatap dingin Fadli

"Gimana kita double date" saran Adara

"Setujuuu" ujar Salwa antusias

Mereka bertiga langsung menatap heran Salwa

Salwa menampilkan gigi putihnya merasa malu

"Yaudah tunggu apalagi yuk" ucap Fadli menarik tangan Adara

"Lepas dli, aku mau sama Salwa" tolak Adara menepis nya

Fadli cemberut dibuatnya

"Ayo sal" Adara segera menarik tangan Salwa berjalan meninggalkan cowok cowok

"Haha emang enak" kekeh hakim menyusul langkah Salwa dan Adara

"Ck. Nyebelin" kesal Fadli




Salwa dan Adara terlihat begitu senang bermain disana (berasa bocil)

Sementara hakim dan Fadli hanya mengikuti langkah mereka sekali berbaur juga

"Huh udah malam nih pulang aja yuk" ucap adara terduduk di kursi putih

"Kamu capek ya sayang, sini aku peluk biar nggak capeknya ilang" ucap Fadli merentangkan tangannya

Adara pun merangkul pinggang Fadli karena posisi Fadli berdiri

"Idih norak" ucap Salwa berdelik ngeri

"Biarin tuh hakim di anggurin" ucap adara membuat Salwa menoleh kesamping nya

Seketika tatapan nya bertemu dengan hakim

"Kenapa hmm? Sini aku peluk" ucap hakim merentangkan tangannya

"Huek najis" ucap Salwa bergelagat mual

"Kalian nggak ada romantis romantis nya ya. Heran gue" ucap Fadli geleng geleng kepala

"Emm.." Salwa terlihat berpikir menjawab apa

"Salwa tuh beda, dia nggak mau aja umbar keromantisan di depan umum" bela hakim melirik Salwa

"B-bener kata hakim" timpal Salwa

"Iya lah seterah kalian" kompak Adara Fadli

"Jadi pulang nggak" tanya hakim

"Iya" angguk mereka bertiga



"Makasih ya Kim" ucap Salwa kini mereka sudah sampai di depan rumah

"Sama sama"

"Nggak mau masuk dulu"

"Nggak ini udah malam, Lo jangan begadang ya Oya besok pagi kita berangkat bareng" ujar hakim

Salwa tersenyum tipis mendengar nya
"Iya"

"Gue pulang.. assalamualaikum" ujar hakim

"Waalaikum salam"




Pagi ini Salwa sudah di depan rumah menunggu jemputan hakim

Dia menatap jam tangan yang menunjukan pukul 06:30

"Lama banget sih"

Tak lama deru motor mendekat dan hakim berhenti tepat di depan Salwa

"Sorry nunggu lama ya" ucap hakim memberikan helm

"No problem" balas Salwa lalu menaiki jok belakang setelah memakai helm

Mereka melesat jauh dari pekarangan rumah gralind

Di perjalanan....

Salwa melingkar kan tangannya di perut hakim

Hakim tersenyum di balik helmnya saat merasakan Salwa bersandar di punggung

"Lo semalam begadang ya kayaknya masih ngantuk" celetuk hakim

"Hehe iya nonton drakor" cengir Salwa

"Gue kan dah bilang jangan begadang Salwa" sabar hakim

"Semalam doang lagian alur nya lagi seru serunya tau" ucap Salwa kembali menatap kedepan

"Emang seseru apasih hm" tanya lembut hakim

Deg
Deg

"Kenapa nih jantung" batin Salwa

Sambil memegang dadanya

Merasa tidak ada jawaban hakim kembali berkata

"Kok diam, jawab" ujar hakim membuyarkan lamunan Salwa

"Em.. ya intinya seru makanya nonton sendiri" saran Salwa

Hakim menggeleng
"Gue nggak suka drakor" jawab nya

"Terus sukanya apa" tanya Salwa mencondongkan tubuhnya

"Kamu"

      Bersambung...

Oke dikit dulu

KISAH KITA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang