11 : Kenyataan

95 7 4
                                    

.

.

.

Sejak tadi siang Jimin belum juga keluar dari kamarnya, bibi Han sudah memasakkan makanan kesukaannya namun Jimin bilang akan turun sendiri untuk makan. Jungkook masih bersikap dingin pada Jimin yang mana membuat Jimin menjadi sedih dan tidak memiliki semangat seperti biasanya.

Jimin yang sangat antusias jika bermain dengan sang kakak pun kini menjadi lebih diam saat kedua orangtuanya tidak berada di rumah, ya contohnya malam ini. Seokjin yang berada diluar kota untuk menyelesaikan acara dicabang yang baru dibuka dan Narra yang harus berjaga malam di Rumah Sakit.

Narra beberapa kali menghubungi Jimin untuk memastikan anak itu benar-benar makan dan minum obatnya tepat waktu, namun Jimin hanya mengiyakan tanpa melaksanakan perintah dari sang mama. Sebenarnya Yoongi sekarang juga sering menginap dirumah Seokjin alias kakak iparnya tapi hari ini dia harus pulang telat karena ada acara pernikahan temannya yang mengharuskan Yoongi hadir dan alhasil harus pulang larut malam ke rumah Seokjin.

Saat berada diruang makan Jungkook merasa sendiri karena seluruh penghuni rumah sedang ada urusan, pandangannya tertuju pada lantai atas dimana disana ada kamar sang adik yang bersebelahan dengan kamarnya. Walaupun Jungkook masih terlihat acuh kepada sang adik, tapi sepertinya dia tidak bisa berlama-lama bersikap tidak peduli pada Jimin. Terbukti bagaimana dia meminta bibi Han untuk mengantarkan makanan ke kamar Jimin supaya adiknya itu bisa segera makan dan minum obat.

"Bi, aku sudah selesai makan. Apa Jimin masih belum mau turun untuk makan? " Jungkook bertanya pada bibi Han.

"Belum den" Jawab bibi Han.

"Antarkan makanan ke kamarnya saja bi, supaya dia bisa cepat makan dan minum obat" Pinta Jungkook pada bibi Han.

"Tapi den, den Jimin tidak suka makan malam didalam kamar." Jawab sang bibi karena tau watak tuan mudanya.

"Coba saja bi, dia tidak akan marah pada bibi. Aku jamin!" Ucap Jungkook meyakinkan bibi Han.

"Baik den Jungkook bibi akan mengantar makanan den Jimin ke kamarnya" Jawab bibi han patuh.

"Yasudah kalau begitu aku akan keluar sebentar menemui temanku, nanti kalau paman Yoongi sudah pulang dan mencariku, bilang saja kalau aku sedang bertemu Min Gyu dirumahnya ya bi." Ucap Jungkook sembari berdiri menuju kamarnya dan bersiap pergi.


Rumah Taehyung

POV Taehyung

Saat membereskan beberapa buku untuk dimasukkan ke dalam tas, aku menemukan obat Jimin yang secara tidak sengaja aku bawa pulang. Aku tidak tau apakah selama ini Jimin mengetahui kalau dirinya itu sakit atau tidak, tapi yang pasti aku diminta papa untuk ikut menjaga Jimin saat disekolah. Mungkin saja sampai sekarang dia tidak tau tentang penyakitnya, buktinya dia mengatakan kalau obatnya itu hanya vitamin dan tidak ambil pusing jika dia kehilangan obatnya tersebut.

"Ah sial, ini obat Jimin. Kenapa ini bisa ada didalam tasku. Apa dirumahnya ada cadangan obat? Bibi Narra pasti menyiapkan banyak obat untuk Jimin. Besok saja aku akan kembalikan obatnya pada Jimin tapi sebelum itu aku mau pastikan terlebih dulu daripada nanti aku mendapat omelan dari semua orang." Ucap Taehyung pada dirinya sendiri.

Setelah selesai membereskan semuanya, aku mencoba menghubungi Jimin dan menanyakan kondisinya saat ini.

Tut...

Tut...

Tut...

"Kemana sih anak itu, kenapa susah sekali dihubu-" belum selesai aku mengatakan semuanya, aku mendengar suara Jimin dari sebrang.

Don't WorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang