15 : Perayaan

110 19 9
                                    

.

.

.

Saat ini perusahaan Seokjin sedang melakukan perayaan karena mendapatkan tender besar dan menjadi perusahaan no 1 di Korea Selatan. Selain itu Seokjin berkesempatan mengenalkan putra sulungnya yang akan ikut serta dalam mengurus dan meneruskan perusahaan. Banyak kolega yang hadir dan mengucapkan selamat pada keluarga Seokjin. Selain putra sulungnya Jungkook, Seokjin juga membawa seluruh keluarganya untuk hadir dalam acara perayaan tersebut.

Banyak mata yang menyaksikan keharmonisan keluarga Seokjin yang terlihat sangat bahagia. Memiliki orang tua dan mertua yang sama-sama memiliki perusahaan besar, memiliki istri seorang dokter, memiliki anak-anak yang tampan dan juga cerdas serta memiliki seorang sahabat dan juga ipar yang selalu mendukung usaha Kim Seokjin sampai sebesar saat ini.

Selain keluarga dan kolega yang ikut senang dengan kesuksesan Seokjin, ternyata banyak juga musuh-musuh Seokjin yang selalu berusaha menjatuhkan perusahaan Seokjin, hanya saja sejak dulu Seokjin selalu menjaga keluarganya dengan snagat baik. Namun tanpa dia duga ada musuh dalam selimut yang diam-diam mengincar anggota keluarga Seokjin.

Kalian tentu tidak lupa dengan kejadian seseorang yang melempar batu saat Jungkook berada diperpustakaan dulu bukan? Nah itu adalah ulah dari musuh Seokjin yang diam-diam mengincar Jungkook anak sulung Seokjin dan Nara.

Drrttt... Drrrttt....

"Oppa aku harus kembali kerumah sakit sekarang, ada operasi darurat yang harus aku tangani" Ucap Nara pada Seokjin.

"Apa perlu aku antar?" Tawar Seokjin pada sang istri.

"Tidak perlu, oppa lanjutkan saja acaranya sampai selesai. Dan ya jangan lupa antarkan Jimin pulang terlebih dahulu ya oppa... Aku lihat Jimin sudah sangat kelelahan, aku tidak mau kalau sampai dia kambuh." Ucap Nara yang kemudian memeluk dan setelahnya meninggalkan Seokjin untuk pergi Rumah Sakit.

Seokjin hanya melihat istrinya terus menjauh sampai akhirnya hilang dari pandnagannya. Seokjin menghubungi sopirnya untuk mengantarkan Nara kerumah sakit.

Setelah menghubungi sopir, Seokjin langsung menjalankan perintah Nara untuk melihat Jimin dan memintanya pulang terlebih dahulu.

"Kak Seokjin!" Seokjin menengok ke asal suara yang ternyata adik iparnya, Yoongi.

Yoongi menghampiri Seokjin "Kak aku sedang mencari Jimin, apa kakak tau anak itu kemana?"

"Ah... Aku juga sedang mencarinya, Jimin harus pulang dan istirahat. Kakak takut dia kelelahan." Jawab Seokjin yang kemudian mengajak Yoongi berjalan untuk mencari Jimin.

"Kak, aku tadi melihat kak Nara berlari keluar. Memangnya ada apa?" Yoongi bertanya penasaran.

"Kakakmu ada pasien yang harus segera dioperasi, dia meminta izin untuk pulang terlebih dahulu." Jawab Seokjin yang mendapat anggukan dari Yoongi.

"Kak, itu Jungkook dan Taehyung. Tapi dimana Jimin?" Ucap Yoongi dan mengarahkan jarinya ketempat Jungkook dan Taehyung berdiri.

"Ayo kita tanya mereka saja Yoon!" Ajak Seokjin dan berjalan ke tempat anaknya berada.

.

.

.

"Kook-ah, dimana adikmu? Dari tadi papa tidak melihatnya" Tanya Seokjin pada Jungkook dan mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari keberadaan Jimin.

"Hmmm.. tadi Jimin bilang kalau dia lelah pa, aku menyuruhnya untuk beristirahat sebentar dikamar biasa." Ucap Jungkook menjelaskan.

Keluarga Seokjin memang sudah biasa merayakan acara-acara penting di hotel yang merupakan milik sang ayah, Seokjin memang memiliki perusahaan tapi sang ayah memiliki beberapa hotel mewah bintang 5 yang menjadi usahanya. Semua karyawan mengenal seluruh anggota keluarga Kim dan Min termasuk Jungkook dan Jimin.

Don't WorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang