Kini keluarga vino sedang berkunjung di pemakaman anin beserta ibunya.
"Ibu, kabar ibu bagaimana? Ibu sudah tenang disana? Maafkan saya ya, saya baru bisa menjenguk ibu hari ini, dan maafkan kesalahan papa saya ya bu, papa tidak sengaja menabrak ibu, ibu jangan memarahi papa saya ya bu, papa orang baik kok, semua yang terjadi tidak disengaja ibu, pasti ibu sudah tahu semuanya, sekali lagi maafkan saya ya bu, christy sayang ibu anin selamanya" christy mendekatkan kepalanya tepat didepan nisan anin, ia cium nisan itu dengan lama.
Setelahnya ia menegakkan kepalanya, melihat disekitar makan tersebut, terdapat anin yang sedang tersenyum melihatnya.
"Apa saya bisa ikut ibu anin?" Ucap christy dalam hati sambil menatap anin.
"Bisa nak, christy ingin ikut ibu?"
Christy mendengar kalau anin sedang berbicara dengannya.
"Iya" jawab christy cepat didalam hatinya.
"Bawa saya ikut ibu lagi, saya ingin hidup bersama ibu seperti dulu""Apa christy yakin?"
"Yakin ibu"
"Tidak christy, ibu tidak akan membawamu, christy masih belum hidup bahagia, bahagia dulu bersama orang tua kandung christy, christy anak baik, christy pantas untuk bahagia"
"Tapi bu...."
"Tidak christy, kalau kamu ikut ibu, ibu pasti akan memarahimu, sekarang, buka lembaran baru, jangan pernah tangisi ibu christy, ibu tidak tenang kalau christy selalu menangis, christy janji akan bahagia?"
"Christy janji ibu"
"Ibu akan bawa christy kalau christy sudah merasakan bahagia yang cukup"
"Ibu janji?"
"Janji"
"Saya akan bahagia ibu, dan jangan lupakan janji ibu, untuk menjemput saya"
Anin tersenyum menatap christy dengan cukup lama, tidak lama kemudian, anin menghilang dari pandangan christy.
"Udah sayang?" Tanya shani sambil menepuk bahu christy pelan.
Christy menoleh menatap shani lalu mengangguk.
"Ayok pulang" ajak shani.
Lagi² christy mengangguk laku berdiri, berjalan menuju mobilnya, diikuti shani dan juga chika.
"Anin, saya minta maaf atas semua kesalahan saya, saya sudah merenggut nyawa kamu beserta ibu kamu, maafkan saya anin, semoga kalian bahagia disana, dan saya berterima kasih karena kamu, anak bungsu saya menjadi anak yang baik, didikan kamu sangat berarti untuk anak bungsu saya, sekali lagi saya minta maaf, saya dan keluarga saya pamit pulang dulu" ucap vino langsung menaburkan bunga diatas gundukan tanah itu.
Brak
"Udah?" Tanya shani saat vino masuk kedalam mobil."Sudah, kita mampir ke kafe dekat sini ya, kita makan dulu" jawab vino.
"Dd, are you okey?" Lanjutnya sambil menoleh menatap christy yang duduk bersama chika."I am okey papa, cup" balas christy ceria dan langsung mengcup bibir vino sekilas.
Vino menganggukkan kepalanya sambil tersenyum senang, akhirnya anak bungsunya bisa ceria lagi seperti pertama bertemu dengannya.
Shani pun ikut tersenyum juga, sedangkan chika? Ia sibuk memilih gaun untuk pernikahannya bulan depan bersama pasangannya.
"Ih kakak sibuk sekali, lagi ngapain?" Tanya christy sambil menusuk nusuk pipi chika dengan jari telunjuknya.