92

2.7K 425 31
                                    

Kini christy sudah mulai masuk kuliah, dan dihari² sebelumnya ia menjadi orang yang sangat pendiam saat bersama keluarganya.

"Ayo dimakan sarapannya, jangan diliatin aja" pinta shani kepada christy.

"Saya masih tidak lapar bunda" balas christy sambil mengaduk ngaduk makanannya.

"Dd, papa melihat kalau dd lagi marah sama papa? Papa punya salah kah ke dd? Coba dd ngomong ke papa supaya papa tahu apa kesalahan papa" ucap vino.

"Papa merasa membuat salah kepada saya? Apa papa lagi menyembunyikan sesuatu yang sangat besar tapi tidak memberitahu saya?" Tanya christy.

"Apa? Papa tidak tahu, kalau dd ngomong pasti papa tahu kesalahan papa, papa tidak merasa membuat kesalahan ke dd"

BRAK
Christy menggebrak meja makan dengan sangat keras.

"PAPA JAHAT!" Bentak christy dengan suara yang sangat lantang.

"Dd~~~ gaboleh pake nada tinggi gitu, ngomong yang baik sama papa" tegur shani lembut.

"DIA JAHAT BUNDA! HIKS"

"Jahat kenapa sayang? Papa jahat kenapa?" Tanya vino lirih sambil berdiri menatap christy.

"PAPA MASIH TANYA KENAPA?! HA! PAPA TIDAK MERASA KALAU PAPA ITU JAHAT! PAPA ITU ORANG PALING JAHAT YANG ADA DIDUNIA INI"

"DD! TURUNKAN NADA BICARA KAMU!" marah shani.

"Dd duduk sayang, gaboleh gitu dek ke papa" pinta chika yang sedari tadi diam. Ia menarik christy agar duduk tapi dengan cepat christy menghempaskan tangan chika.

"KAKAK DIAM! KAKAK TIDAK TAHU APA²!"

"Apa yang kakak gatau hem? Coba dd cerita biar kakak tau" balas chika lembut.

"PAPA KITA INI YANG SUDAH MEMBUAT IBU SAYA MENINGGAL KAK! HIKS" tangis christy dan tubuhnya langsung luruh, terduduk di kursi.

"Ha!" Kaget chika sambil menutup mulutnya.

Sedangkan vino dan shani kini sudah duduk dan menangis.

"Apa benar yang dikatakan dd pa?" Tanya chika.

"Maafkan papa" ucap vino lirih.

"Dia yang sudah menabrak ibu dan nenek saya kak hiks" ucap christy. Chika pun langsung menarik christy kedalam dekapannya.

"Jelaskan semuanya pa, kakak gatau masalah sebesar ini papa sembunyikan"

"Biar bunda yang cerita yaaa" ucap shani sambil mengelus punggung vino.

Shani pun mulai menceritakan semuanya.

"Dd dengerin kakak mau?" Tanya chika.

"Apa kak hiks" jawab christy.

"Papa melakukan itu ga sengaja dek, maafin papa yaaa"

"TIDAK! SAYA TIDAK MAU!" Ucap christy sambil melepaskan pelukan chika.
"IBU ANIN PASTI MARAH SAMA SAYA KALAU SAYA MEMAAFKAN ORANG YANG SUDAH MEMBUNUHNYA!"

"huft, terus dd maunya apa?" Tanya chika sambil mengusap airmata christy yang membanjiri pipinya.

"SAYA MAU PAPA DIPENJARA! PAPA HARUS TANGGUNG JAWAB ATAS PERBUATANNYA!" jawab christy tegas.

"Hey hey, ngomong apasih sayang, gaboleh gitu" sambar shani langsung menarik christy kedalam dekapannya.

"Papa harus dipenjara hiks, penjarakan papa bunda hiks"

"Kalau papa dipenjara apa dd mau memaafkan papa?" Tanya vino.

"Hiks hiks" christy tidak menjawab ucapan vino.

"Kakak, kakak berangkat ke kantor gih, mampir ke kampus adeknya, ijinin dulu ga ikut ospek hari ini" pinta shani.

"Iya bun, kakak pamit dulu" balas chika langsung menyalimi tangan shani.
"Pa, buat dd bisa maafin papa, kakak percaya kalau papa melakukan itu tidak sengaja" lanjutnya sambil menyalimi tangan vino.

"Cup, terimakasih sayang, pasti! Papa akan meminta permaafan dari dd" balas vino setelah mengecup kening chika.

Chika pun langsung keluar dari rumah dan akan menuju kantor.

"Sayanggg" ucap vino sambil berjalan kearah christy.

"DIAM! JANGAN MENDEKAT! SAYA TIDAK INGIN MENATAP WAJAH PAPA! PAPA PERGI, PERGI! HIKS"

"Biarkan anaknya tenang dulu, sana gih masuk kamar" pinta shani kepada vino.

"Maafkan papa sayang, papa akan melakukan semua yang adek inginkan, supaya adek bisa memaafkan papa" ucap vino langsung pergi menuju kamarnya.

"Sini² duduk sama bunda" ajak shani langsung mendudukkan dirinya dengan christy yang berada dipangkuannya.
"Liat bunda dulu coba" lanjutnya sambil mendongakkan kepala christy.

Shani mulai mengusap airmata christy yang terus mengalir dari matanya. Setelahnya ia kecup keningnya dengan lama.

"Dd tega masukin papa ke penjara hem?" Tanya shani.
"Apa dd tega? Kalau papa disana gabisa makan, gabisa tidur cuma karena mikirin dd belum bisa maafin papa?" Lanjutnya, padahal ia tau kalau vino tidak akan bisa dipenjara.
"Hem? Coba jawab bunda"

"Tapi ibu anin hiks"

"Dd tega ga?" Tanya shani lagi.
"Sayanggg, pasti bu anin udah ngerti semua kejadiannya dan pasti bu anin udah maafin papa, masa dd ga maafin papa? Nanti kalo bu anin sedih gimana? Buanin ini lagi liatin dd loh, dd nangisin ibu anin terus, dd marah² ke papanya, bu anin pasti ga suka dan pasti bu anin ga tenang disana karena yaaa gini, dd nangis terus"

"Bunda hiks yakin, kalau ibu anin hiks sudah memaafkan papa? Hiks" tanya christy dengan sesegukan.

"Bunda yakin, seratus persen bunda yakin" jawab shani dengan senyuman manisnya.

"Ibu anin, bagaimana saya bisa percaya dengan ucapan bunda? Ibu anin bahagia disana? Apa ibu anin menderita?" Batin christy sambil menyandarkan kepalanya didada shani dengan mata yang tertutup.

Dua detik kemudian christy membuka matanya dan terlihat jelas sosok anin yang sedang berdiri dengan senyumannya yang tidak pernah pudar. Christy membalas senyuman itu sambil melambaikan tangannya.

"Hey kamu kenapa?"








🫣

SCH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang