Chapter 2

7 1 0
                                    

"Ini Large Pituitary Tumor.* Tumornya besar dan Suprasellar Extension-nya parah, jadi aku berencana mengangkat tumornya dengan Pterional Approach," ujar salah satu profesor.

*Tumor yang ada di kepala.

Ini adalah hari pertama Sara masuk serta kembali menjadi dokter di Pusat Medis Sooman, dan agenda pertamanya adalah konferensi.

Sebelum mengoperasi biasanya para dokter ahli akan berkumpul terlebih dahulu untuk membahas penyakit serta solusi seperti apa yang harus dilakukan, yang disebut dengan konferensi. Namun bukan berarti semua yang ikut konferensi akan melakukan operasi itu, para dokter ahli yang hadir hanya berdiskusi sementara satu atau dua di antaranya akan melakukan operasi.

"Bukankah Pterional Approach sangat beresiko? Akan terjadi banyak pendarahan, bahkan bisa mengakibatkan Brain Injury." Profesor lain bersuara.

"Aku menyarankan TSA*." Sara pun mengutarakan pendapatnya. "Mengangkat tumor sekaligus dengan Pterional Approach bisa mengakibatkan bagian Optic Nerve atau Pituitary Stalk rusak. Lebih baik TSA kemudian melakukan kemoterapi setelahnya. Kita tidak bisa melupakan fakta bahwa pasien memiliki diabetes."

*TSA: Transsphenoidal Approach.

Profesor lain mengangguk mendengarnya. "Benar. Lukanya akan lama pulih, TSA lebih baik daripada Pterional Approach."

Profesor yang akan mengoperasi terdiam. Setelah beberapa saat berpikir dia pun membuka suara. "Sepertinya memang TSA lebih baik," putusnya kemudian, membuat konferensi bisa diakhiri.

Sara segera pergi dari ruangan itu menuju ruangan bagian bedah saraf. Para junior yang tadinya sedang sibuk masing-masing segera beralih menatap tanya pada Sara. Ia paham, itu adalah tatapan bingung dan asing. Artinya tidak ada yang mengenalinya sekarang, tidak seperti dulu.

"Siapa...?"

"Aku Kang Sara. Bisa aku tahu yang mana Dokter Song Yerim?"

Seorang dokter muda mengangkat tangan dan berdiri. "Apa anda Profesor Sarah Kang yang berasal dari London?" Sara mengangguk pada pertanyaan itu, membuat semua orang menggumam terkejut.

"Ah, perkenalkan, saya dokter residen bedah saraf, Song Yerim. Ini adalah tahun ketigaku. Mohon bimbingannya, Profesor." Yerim segera memperkenalkan dirinya dengan benar kemudian membungkuk hormat.

"Saya Han Yeonjun, dokter residen bedah saraf tahun ketiga, sama dengan Yerim." Pria yang tadinya sedang melihat data di komputer itu mengikuti Yerim, yang dilanjutkan dengan perempuan di samping Yerim.

"Saya dokter residen bedah saraf tahun kedua, Han Ryujin. Mohon bimbingannya, Profesor."

"Senang kenal dengan kalian semua. Seperti yang kalian sudah dengar, aku Kang Sara, Sara seperti yang di bahasa Korea yang berarti untuk hidup, bukan Sarah nama barat. Aku harap kalian tidak tegang dan kaku saat bersamaku, anggap aku kakak kalian," kata Sara memasang senyum manis. Ia lantas beralih pada Yerim. "Tolong perlihatkan aku data-data pasien yang akan kuambil alih."

Satu perintah, dan Yerim dengan sigap melakukannya. Menurut dari yang didengarnya, Profesor Sarah Kang adalah dokter hebat yang bahkan Presdir Kang sangat bersyukur dia mau ke Pusat Medis Sooman.

***

"Apa yang akan kau lakukan? Ingin makan siang bersamaku dan Profesor Son? Kau tahu Profesor Son dari bagian bedah anak, 'kan?"

Yerim mengangguk, "aku juga selalu makan siang dengan Sandy onnie, Prof. Kalau begitu aku akan ikut Profesor."

"Sebenarnya aku tidak terlalu suka dipanggil profesor, aku belum setua itu. Panggil aku Profesor hanya jika berhadapan dengan pasien, di luar itu anggap aku kakakmu."

Nap of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang