Chapter 17

5 1 0
                                    

Pada hari-hari berikutnya semuanya kembali seperti biasa, di mana Sara bersama timnya sibuk memeriksa pasien, pun dengan Hiro di bagian bedah umum. Hal itu membuat keduanya kembali jarang bertemu kecuali jika makan siang bersama. Seakan malam itu tidak pernah terjadi, keduanya bertingkah normal di hadapan dua kawannya, membuat mereka tidak berpikir ada yang pernah terjadi.

Saat ini Sara sedang mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan air steril sebagai prosedur yang wajib dilakukan sebelum melakukan operasi. Ketika telah selesai dan membalikkan badan, dirinya dikejutkan oleh presensi Yeonjun yang datang bersama dua anak muda yang asing baginya.

"Kalian mengejutkanku. Ada apa, Yeonjun? Siapa dua orang ini?"

"Mereka adalah anak magang periode ini yang memilih bagian bedah saraf," jelas Yeonjun lantas beralih pada dua orang yang bersamanya. "Perkenalkan diri kalian!"

Dua anak muda laki-laki itupun membungkuk sembilan puluh derajat dan memperkenalkan diri, sementara Sara hanya mengangguk-angguk.

"Aku akan melakukan operasi tumor otak, jika kalian ingin melihat datanglah nanti. Kalian akan tersiksa jika ingin melihat dari sekarang. Nanti kita bicara-bicara lagi." Ia beralih pada Yeonjun. "Kau ajarlah mereka baik-baik, perkenalkan seperti apa bagian bedah saraf," pesannya sebelum masuk ke dalam ruang operasi.

***

Operasi tumor otak yang dilakukan Sara masih berlangsung. Yeonjun dan dua dokter magang tadi masuk ke dalam ruang operasi setelah mengunjungi bagian rumah sakit yang lain. Karena mereka harus memiliki jarak agar meja operasi tidak terkontaminasi, mereka menyaksikan apa yang Sara lakukan pada otak pasien melalui layar yang menunjukkan rekaman selama operasi.

"Dokter anestesi, tolong bangunkan pasien," perintah Sara tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun. Dokter anestesi segera melaksanakan perintah, namun dua dokter magang itu tampak terkejut dan menatap Yeonjun penuh tanya.

"Apa operasi sudah selesai? Kenapa pasien langsung dibangunkan?"

Yeonjun menggeleng. "Ini operasi untuk kasus astrositoma. Pada operasi seperti ini terkadang pasien harus dibangunkan untuk memastikan bahwa fungsi sel otak tidak terganggu. Kalian tau astrositoma, bukan?"

Dua dokter magang itu mengangguk-angguk, entah karena paham atau kagum.

"Operasi dalam kondisi sadar akan membantu, namun tentu saja ada beberapa pertimbangan juga. Seperti apakah lokasi tumor itu berada di area otak yang kritis atau tidak, sebesar apa tumornya, dan apakah kondisi pasien memungkinkan untuk dibangunkan di tengah operasi atau tidak. Selain itu dokter harus memahami fungsi otak sekitar tumor agar bisa mengurangi waktu sadar pasien. Pada kasus ini, tumor menyerap ke jaringan otak normal dan batasnya tidak terlihat." Yeonjun kembali menjelaskan.

"Lihatlah." Perhatian tiga orang itu kembali fokus pada ranjang pasien.

"Pasien Cheon Miyoung, tolong angkat tangan kananmu," pinta Ryujin yang sedang duduk di samping pasien. Pasien yang telah tersadar pun mengangkat tangan kanan sesuai perintah, sementara Sara fokus memeriksa.

"Baik, sekarang tolong genggam tanganku." Pasien kembali mengikuti perintah Ryujin. "Bagus sekali. Pasien juga berhasil menggerakkan wajah."

Setelah aba-aba dari Sara, Ryujin pun mulai mengajak pasien berbicara dengan melontarkan beberapa pertanyaan hingga sang profesor memberikan perintah untuk selesai.

"Baik, pengecekan sudah selesai. Terima kasih pasien Cheon Miyoung. Selanjutnya aku akan mulai mengangkat tumor. Dokter anestesi, tolong bius pasien kembali," kata Sara kemudian.

***

Selepas operasi yang berlangsung selama sekitar tujuh jam, Sara lekas menuju ruangannya untuk beristirahat. Pemandangan bocah berumur sembilan tahun yang sedang tertidur di sofa menyambutnya. Ia terkesiap, dalam hati merasa bersalah. Sejujurnya ia sempat berpikir, mungkin dirinya tidak akan mendapat kesempatan untuk melihat sang buah hati hari ini, namun di sinilah bocah itu, tertidur selagi sedang menunggunya mengoperasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nap of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang