Chapter 13

0 0 0
                                    

Hari ini tidak ada jadwal operasi untuk Sara, ia hanya melakukan konsultasi, konferensi, dan visite. Matahari mulai tergantikan oleh bulan, tapi Sara masih berada di ruangannya memberikan bimbingan khusus pada Yerim tentang kasus yang akan ditangani juniornya itu sementara Sara sendiri akan menjadi asisten. Tentu saja atas usulan Sara yang ingin memberikan kesempatan juniornya untuk lebih berkembang.

Profesor yang menjadi asisten dalam operasi memang hal yang langka terjadi. Tapi Sara berhasil meyakinkan semua orang atas kepercayaan yang diberikan pada Yerim. Menurutnya Yerim sudah mampu memimpin operasi seperti ini.

Yerim yang diberi kepercayaan seperti itu tentu saja menjadi gugup. Saking gugupnya dia meminta bimbingan secara khusus pada Sara meskipun merasa tidak enak hati karena menyita waktu luang sang senior. Ya... meski Sara sama sekali tidak masalah akan hal itu.

"Jadi aku harus sebisa mungkin menghindarinya, ya..." Yerim meringis pelan. "Apa aku bisa melakukannya tanpa kesalahan, onnie?"

"Tentu saja. Aku yakin kau akan melakukannya dengan sangat baik."

"Bagaimana jika aku melakukan kesalahan?"

Sara mengulas senyum, menatap lurus pada mata juniornya untuk memberi rasa percaya diri. "Tidak akan. Lagi pula aku yang akan assist, jangan khawatir."

Yerim mengembuskan napas panjang. "Baiklah, terima kasih, onnie." Sara tertawa gemas, juniornya ini memang hanya perlu diyakinkan.

Tepat saat itu terdengar suara ketukan yang menginterupsi, pintu ruangan lalu terbuka menunjukkan presensi Hiro yang telah berganti menjadi pakaian kasual. Yerim segera pamit, menyisakan Hiro yang tersenyum tipis pada Sara.

"Makan malam?"

Di sinilah Hiro dan Sara, di restoran yang selalu mereka datangi dulu atau bisa dikatakan tempat yang menyaksikan kisah keduanya dari sahabat hingga cerai, hingga bertemu kembali seperti saat ini. Ini adalah tempat yang bersejarah bagi empat berkawan, terutama untuk Hiro dan Sara.

Perubahan keduanya dari yang saling menghindar hingga seperti saat ini memang terkesan tiba-tiba. Malam di mana Sara menginap karena Sunghan yang sakit menjadi titik balik. Sara menjadi lebih terbuka pada Hiro, sementara Hiro makin gencar mendekati perempuan itu.

Terima kasih pada Taeyeon yang telah mendorongnya untuk bergerak. Saat itu Hiro bertanya apa Sara sudah punya lelaki lain di London, kakak iparnya mengatakan kalau dia tidak pernah mendengar hal yang seperti itu dan menyuruh Hiro untuk mengejar Sara kembali tidak peduli pria yang ditelepon Sara pacar atau bukan. Toh, mereka belum menikah.

Berbicara tentang Sunghan, anak itu sedang bersama Taeyeon. Untuk membantu melancarkan rujuknya Hiro dan Sara, Taeyeon terus membawa Sunghan akhir-akhir ini meskipun anak itu terkadang mengeluh dan ingin bersama 'Bibi Sara'nya.

"Kau benar-benar akan menjadi asisten dan Song Yerim yang memimpin?"

Sara mengangguk.

"Kapan operasinya?"

"Lusa. Tapi dia tak hentinya meminta bimbingan khusus padaku, padahal dia sudah cukup ahli."

Hiro manggut-manggut mendengarnya, diam-diam memperhatikan Sara yang sibuk makan. "Bagaimana London?" tanyanya kemudian.

"Bagus, tentunya. Aku bertemu orang-orang baik di sana. Aku berterima kasih terlebih pada Jiyong oppa yang mengirimku ke rumah sakit temannya, jadi aku tidak harus ke sana ke mari melamar di berbagai rumah sakit terlebih dahulu. Awalnya rasanya sangat aneh karena semua orang di sekitarku tidak ada yang berbicara bahasa Korea, semuanya bahasa Inggris dengan aksen yang sedikit sulit dipahami. Tapi aku beradaptasi dengan baik."

Nap of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang