After Marriage 14

584 47 1
                                    

Selamat membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selamat membaca!

____________________________

Seth meletakan botol berisi cairan obat itu diatas meja. Ia kemudian mengganti kemejanya yang sobek dengan yang baru, terakhir Seth kembali mengenakan jubahnya dan bersiap keluar dari kamarnya.

Harold menunggunya tepat di depan pintu,"Kita berangkat sekarang," ucap Seth.

Setelah itu Harold mengikutinya dari belakang. Seth dan Harold akan pergi ke salah satu wilayah kekuasaan milik Seth untuk meninjau langsung pembangunan tambang yang baru saja dimulai.

Seth melirik Harold yang kini mulai mensejajarkan langkahnya, pria itu terlebih dahulu menarik tali kekang kuda untuk ditunggangi Seth.

Setelah menaiki kuda hitamnya, Seth sedikit menunduk melihat ke arah Harold,"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Seth langsung. Seolah dapat menebak dengan mudah isi kepala Harold yang sialnya memang tepat.

Baru saja Harold hendak mengatakan isi hatinya, namun ia urungkan setelah berpikir kembali. "Maaf, Yang Mulia. Itu bukan hal penting yang harus dibicarakan," jawab Harold sopan.

Seth terdiam, memilih tak melanjutkan percakapan lagi dengan Harold. Ia pun memacu kudanya bersama beberapa prajurit yang mengawalnya di belakang.

   🥀🥀🥀

Isabella mengulas senyum manis setiap ia menulis satu persatu kata di selembar kertas tersebut. Hatinya membuncah ketika membayangkan kebersamaanya dengan sang kekasih, Isabella menulis surat untuk Ansel, mengatakan seberapa rindunya Isabella melalui sebuah tulisan, Isabella seolah menuangkan seluruh apa yang ia rasakan, menjabarkan seberapa berat rasanya perpisahan ini baginya. 

Tak lupa Isabella menulis kata-kata cinta untuk Ansel dan menambahkan agar Ansel segera membalas suratnya. Setidaknya untuk sementara waktu mereka bisa bertukar pesan untuk melumpuhkan kerinduan mereka karena perpisahan ini.

Isabella lalu menggulung kertas tersebut kemudian menambahkannya dengan sebuah tali berwarna biru cerah disana. Isabella kemudian mengikat surat tersebut di kaki burung merpati yang akan mengirimkan surat cintanya kepada Ansel.

Setelah itu Isabella keluar dari kamarnya karena merasa bosan. Ia ditemani Oddie dan Timothy mengelilingi kastel Permaisuri yang berposisi terpisah dengan bangunan utama istana. Kastel Permaisuri terdiri dari beberapa kamar, termasuk kamar Isabella dan kamar Sang Raja. 

Lantai bawah diperuntukan sebagai ruang perjamuan dan beberapa kamar untuk para tamu. Sedangkan lantai dua bersifat privasi karena di sana terdapat ruang kerja Seth dan kamarnya serta kamar Isabella dan ruang pribadi lainnya.

Lalu langkah Isabella terhenti begitu melihat bangunan yang cukup luas dari arah jendela tempat ia berdiri, Isabella baru menyadari keberadaan kastel tersebut setelah beberapa hari di Baeru.

After LifeWhere stories live. Discover now