Hidup Isabella berjalan dengan sempurna seperti apa yang selama ini ia impikan, hidup sederhana bersama sang suami di sisinya. Namun belum genap satu tahun pernikahan mereka, tiba-tiba gerombolan prajurit istana mengepung rumahnya dan menghabisi nya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat membaca!
__________________________
"Selamat atas pernikahan Anda Yang Mulia," ucap Gaia sebagai sapaannya.
"Terimakasih, Gaia." balas Seth begitu berpapasan dengan Gaia setelah dari balkon. Lorien sendiri sudah pergi untuk menyambut tamu kerajaan yang lain.
Gaia memandangi Seth dengan sorot penuh sakit yang berusaha ia tutupi. Sama sekali menjadi pukulan telak bagi Gaia ketika mengetahui bahwa pria yang begitu dekat dengannya menikah dengan wanita lain.
Gaia mencintai Seth, tetapi Gaia tidak tahu bagaimana perasaan Seth kepadanya. Seth terlalu abu-abu untuk Gaia bisa menebak pikiran dan isi hati seorang Seth.
Gaia menghela napas pelan begitu dadanya terasa sakit kembali, ia pandangi Seth kembali dan melihat bahwa pria itu bahagia dengan pernikahannya meski wajah Seth menampakan minim ekspresi. Pria itu begitu tampan dan rupawan dalam balutan pakaian sutra berwarna emas dan putih, gaya rambut ditata kebelakang rapi dengan aroma maskulin menguar menusuk indra penciumannya.
Rasa iri menggerogotinya, bayangan-bayangan kebersamaan mereka seharusnya dapat menimbulkan perasaan intim di dalam hati Seth untuknya. Gaia selalu berharap bahwa wanita yang berdiri diatas altar bersama Seth adalah dirinya bukan wanita lain.
"Aku akan pergi menyapa para tamu," ujar Seth begitu mendapati diamnya Gaia. Masih banyak hal penting yang perlu ia lakukan daripada harus berhadapan dengan Gaia yang tiba-tiba diam membisu.
Gaia menunduk dan memberi jalan bagi Seth untuk melewatinya. Ia berbalik menatap punggung tegak Seth yang menjauh menuju meja bundar dimana para tamu penting duduk menunggu kehadiran Sang Raja tertinggi.
Gaia mengetahui bahwa pernikahan Seth terjadi atas dasar balas budi, bukan cinta. Namun tetap saja Gaia merasa iri karena wanita yang ia ketahui bernama Isabella itu dinikahi oleh pria seperti Seth.
"Anda baik-baik saja, Lady?" tanya Denna, sang pelayan pribadi.
Gaia memegang lengan Denna sembari mengutas senyum,"Aku baik-baik saja, Denna. Sebaiknya sekarang kau temani aku makan, perutku sudah lapar." Gaia menarik tangan Denna menuju salah satu meja yang penuh dengan makanan.
Sementara Denna menuruti langkah majikannya, hatinya merasa sedih melihat kondisi Gaia. Wanita itu pasti mencoba tegar walau hatinya terluka karena pria yang dicintainya menikah dengan wanita lain.
Denna sangat menyayangi Gaia seperti keluarganya sendiri. Gaia selalu memperlakukannya dengan baik, jauh dari kata memperlakukannya layaknya seorang pelayan yang seringkali diinjak-injak oleh majikan. Terlebih Gaia adalah sosok wanita periang dan berhati lembut, banyak orang yang menyukai sifat rendah hatinya lalu kecantikannya menambah nilai plus dimata orang-orang.
Sebelum itu, Denna pernah menyarankan agar Gaia tetap berada di kamarnya alih-alih ikut menghadiri upacara pernikahan Seth. Denna tahu bahwa Gaia sangat mencintai Seth dan Denna tak ingin melihat wajah sedih Gaia yang akan membuat senyum wanita itu menghilang.