After Life 10

1.4K 93 2
                                    

Selamat membaca 💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca 💜

___________________

Isabella duduk gelisah diatas ranjangnya. Pikirannya berkecamuk memikirkan cara bagaimana ia bisa menjelaskan situasi yang membelitnya kepada Ansel tanpa menyakiti hati kekasihnya itu. Sementara Oddie berdiri di seberangnya memperhatikan majikannya, merasa kasihan kepada Isabella.

"Oddie," panggil Isabella pelan.

Oddie segera mendekat kepada Isabella,"Iya, putri?"

"Kau temui Ansel dan katakan kepadanya untuk menemuiku malam ini," perintah Isabella.

Setelah Oddie mendapat perintah dari Isabella, wanita itu pamit lalu keluar dari kamar Isabella. Kemudian setelah memastikan pintu tertutup kembali, Isabella berdiri dan langsung melempar vas bunga yang berada di sampingnya.

Tak hanya itu, Isabella melempar barang-barang yang dekat dari jangkauannya. Ia ingin berteriak sekencang mungkin untuk melampiaskan besarnya kemarahannya pada situasi yang membelenggunya. 

Ia benci pria itu. Pria yang telah menghancurkan hidupnya yang sempurna bersama Ansel. Ia benci ketika ia harus mendapati dirinya dihidupkan kembali, lebih dariapapun ia benci itu. Satu-satunya alasan ia menerima takdir ini karena ia dipertemukan kembali oleh Ansel. 

Seharusnya saat Isabella sadar untuk pertama kalinya ia pergi mencari Ansel dan membawa pria itu pergi bersamanya sejauh mungkin meninggalkan kerajaan ini. Namun hatinya berkata jika ia harus tetap berada disini untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada, terlebih ketika Isabella melihat ayahnya hatinya terasa diremas ketika mengingat sikap kurang ajarnya kepada ayahnya dulu.

Isabella harus tetap pada rencananya. Isabella akan menikahi Seth demi melancarkan rencananya untuk membunuh pria itu. Isabella akan melakukan apapun demi menuntaskan rasa sakitnya kepada pria kejam seperti Seth. Isabella hanya perlu mengorbankan dirinya hanya untuk sementara, setelah itu ia akan menjemput kebahagiaannya bersama Ansel.

 🥀🥀🥀

"Hai, cintaku." Ansel mengecup pipi Isabella begitu tiba dikamar kekasihnya.

Isabella tersenyum dan tangannya kini mengusap sebelah pipi Ansel dengan tatapan lembut kearah prianya.

"Merindukanku, heum?" tanyanya kini dengan alis naik turun menggoda Isabella.

"Sangat," balas Isabella dengan senyum tipis.

Ansel memeluk tubuh Isabella erat sembari menghirup dalam-dalam aroma kekasihnya yang memabukan. Jika ditanya siapa manusia paling wangi yang pernah Ansel temui di hidupnya, maka jawabannya adalah Isabella. Isabella ibarat wewangian yang amat awet dan langka yang pernah Ansel hirup.

Ansel mengurai pelukannya lalu tangannya bergerak merapikan rambut Isabella. "Sekarang katakan," ujar Ansel kemudian.

"Apa? Katakan apa?" Kening Isabella mengerut, tak mungkin Oddie memberitahu tujuan ia memanggil Ansel kemari kan. Rasanya Isabella belum siap menyampaikan berita buruk ini kepada Ansel.

After LifeWhere stories live. Discover now