Happy Reading☺️
______________________________
Isabella bergegas pergi menuju gerbang istana, terlihat pasukan kerajaan dan ayahnya berdiri sembari mempersiapkan keberangkatan mereka ke wilayah timur. Isabella menghampiri ayahnya dengan raut wajah khawatir, Raja Edwin yang menangkap air muka pada Isabella pun menggenggam erat kedua tangan putrinya.
"Jangan khawatir, ayah akan pulang dalam keadaan baik-baik saja," ucap Raja Edwin.
"Berjanjilah! Aku menunggu kepulangan ayah,"
Raja Edwin pun mengangguk, lantas menarik Isabella ke dalam pelukannya.
"Jaga diri mu baik-baik," ucap Raja Edwin sebelum meninggalkan Isabella. Sejenak ia menoleh ke arah seorang pria yang berada di samping Isabella. "Lorien, tolong jaga putriku."
Yang disebut pun menunduk patuh. "Sesuai perintah Anda, Yang Mulia."
Isabella memandang kepergian ayahnya bersama para pasukannya. Meski Kerajaan Baeru menjanjikan kemenangan untuk Essos tetapi Isabella tetap khawatir akan keselamatan ayahnya. Isabella ingin ayahnya kembali dengan kemenangan, dan Isabella berharap perang ini tidak akan memakan banyak korban.
Setelah melihat rombongan ayahnya pergi, Isabella pun kembali ke istana bersama Oddie yang mengekorinya, juga Lorien yang berjalan di sampingnya. Sepupunya itu tiba pagi-pagi sekali ke istana untuk melihat kepergian Raja Edwin.
"Pulanglah, kau tidak perlu menjagaku seharian penuh. Tugas mu sebagai seorang Duke pasti sudah menanti," ucap Isabella.
"Hey, kau ini kenapa suka sekali mengusirku? Kau ini seperti tidak betah berlama-lama di sampingku, padahal dulu kau selalu menempeliku," ucap Lorien menimpali.
"Memang. Wajah menyebalkanmu itu selalu berhasil membuatku mual," ejeknya. Padahal wajah Lorien sangat jauh jika di katakan memiliki tipe wajah yang menyebalkan. Dia itu tampan dengan rambut hitam panjang sebahunya, pria idaman di Essos juga, sepupunya itu mewarisi wajah tampan dari ayahnya, Sang Duke terdahulu yakni saudara mendiang ibunya, Declar Sornelius.
"Kau ini memang pandai dalam urusan menyakiti hatiku, sepupu," balas Lorien mendramatisir. Menimbang ucapan Isabella barusan, sepertinya Lorien pun harus pergi saat ini. "Bella, aku akan pergi mengurus pekerjaanku dulu. Malam nanti aku akan kembali ke istana untuk mengecek kondisimu. Jaga dirimu baik-baik," ucap Lorien.
Isabella mengangguk paham, lantas ia pun membiarkan sepupunya itu pergi. Setelahnya, Isabella melangkah menuju taman untuk menenangkan pikirannya. Akhir-akhir ini ia terlalu banyak memusingkan sesuatu yang bahkan belum terjadi, Isabella merasa energinya terkuras sehingga ia sering merasa pusing.
Kebetulan Ansel tengah selesai menanam bibit tumbuhan pada saat itu pun melihat keberadaan Isabella yang nampak lelah. Ansel pun terlebih dahulu mencuci tangan dan wajahnya sebelum menghampiri kekasihnya itu.
YOU ARE READING
After Life
FantasyHidup Isabella berjalan dengan sempurna seperti apa yang selama ini ia impikan, hidup sederhana bersama sang suami di sisinya. Namun belum genap satu tahun pernikahan mereka, tiba-tiba gerombolan prajurit istana mengepung rumahnya dan menghabisi nya...