Bab 12.

4.3K 580 37
                                    




Balkon tertutup oleh gorden menjuntai. Sinar matahari mengintip malu lewat celah gorden. Suara burung berkicau saling menyahut satu sama lain terdengar merdu ditelinga siapapun yang mendengar. 

Sementara si pemilik kamar, masih enggan membuka mata. Ketika dingin mulai masuk dan menyapa tubuh, Cleo meringkuk dan lebih masuk kedalam selimut tebal. 

Mengernyit merasa terganggu karena godaan suhu. 

Pintu telah terbuka, seseorang masuk dan menggeleng kepala pelan. Dia bawa langkah menuju jendela balkon. Menyingkirkan gorden kasar dan membuka pintu. 

Angin langsung menerpa wajah Kyle. Masuk dan menyapa tubuhnya dan tubuh Cleo. Sinar matahari tak lagi malu, dengan percaya diri memperlihatkan dirinya yang agung. 

Kyle berbalik, dia membungkuk untuk membangunkan sang tuan. "Tuan muda, anda harus bangun. 20 menit lagi Sarapan akan terlaksana." ucapan yang seperti gumaman milik Kyle tentu tidak membuat Cleo terusik. 

"Tuan muda." Kyle kembali bersuara. Tetapi kali ini, dia menyingkirkan selimut yang membungkus tubuh kecil Cleo. 

Cleo berhasil dibangunkan. Mata sayu menatap Kyle. Dengan malas Cleo bergerak, merenggangkan otot dan menguap. "Cleo ngantuk..." gumamnya. 

"Ayo tuan, sembari saya menyiapkan pakaian anda. Anda bisa pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri." 

Cleo bergumam tak jelas, tetapi dia beranjak dari ranjang. Kaki mulus gak ternodanya menyentuh lantai. Hangatnya bulu karpet tebal dan lembut membuat ia semakin enggan untuk melangkah. 

Tetapi dia harus, kantung kemihnya menuntut untuk dikeluarkan. Dengan langkah lunglai, Cleo berjalan kekamar mandi. 

Beberapa saat kemudian, Cleo sudah selesai dengan seragamnya. Dia sedang memakai body lotion di lengan. Dilanjutkan memakai parfum dan memasang aksesoris seperti jam tangan dan sebuah gelang. 

Dirasa selesai, Cleo melangkah keluar. Tak lupa menyambar tas sekolahnya. Membuka pintu dan disambut oleh Kyle. Menaikkan alis, Merasa asing. Bersikap acuh Cleo mengangkat bahu. 

'Mungkin dia yang akan menjaga Cleo' Batin Cleo. 

Cleo dituntun menuju lift kelantai bawah. Kyle tau jika tuan yang ia layani sekarang belum tau denah mansion megah milik Aharon ini. Kyle yang mulanya dipanggil untuk berada disisi Albert, kini beralih posisi menjadi baby sitter Cleo. 

Cleo menatap punggung Kyle. Memerhatikan dari atas hingga kebawah. Sebuah ide muncul dalam benaknya, sampai dia mengangkat kaki untuk mendorong lutut belakang Kyle. 

Kyle yang tak siap harus jatuh bertekuk lutut bersamaan dengan terbukanya pintu lift. 

Kania tepat berdiri di hadapan Kyle. Dia berniat menyusul Cleo karena sarapan hampir mulai. Alisnya terangkat dengan pose Kyle. 

"Apa ini sebuah lamaran?"  

Dibelakangnya Cleo cekikikan. "Ya kak, dia melamarmu." melangkah keluar lift. Dia tertawa melihat wajah malu Kyle.

"Nakal sekali." Kania menggandeng tangan Cleo. Membawa anak itu untuk sarapan bersama. 

Meninggalkan Kyle dengan wajah memerah karena malu.

Dimeja makan semua sudah terkumpul. Beberapa pasang mata tertuju pada dirinya. Cleo didudukkan di sebelah Aron dan Kania. Sementara diseberang Milo dan Yoana. Albert berada dikursi kepala keluarga. 

"Mulai." 

Sarapan pagi dimulai. Mereka pun segera mengambil apa yang akan mereka makan. Cleo pun sudah selesai mengambil, piringnya penuh dengan dua ayam besar dan sedikit nasi. 

Tetapi sebuah sumpit mengambil satu ayamnya. Menggantinya dengan dua potong brokoli. "Eww ... Makanan kambing." Dia menoleh kesamping, Kania mengambil tumis wortel untuk ditaruh dipiringnya. 

"Kakak ini mau beri makan kelinci atau bagaimana?" tanyanya sedikit tak terima. 

"Iya." 

"Lalu kenapa kakak malah naroh brokoli dan wortelnya dipiring Cleo." 

"Bukankah kelincinya itu kamu?" 

Oh apa itu sebuah ejekan? 

"Kakak buta? jelas-jelas spesies Cleo human, Ras Cleo ras manusia bukan hewan." 

Kania mengatupkan bibirnya. Menyuapkan nasi kemulut tanpa berniat menjawab. Dari pada dia berdebat dan berakhir dia gemas sendiri.

Cleo menatap Kania heran. Memilih acuh, dia menyingkirkan dua sayuran itu dan kembali mengambil ayamnya. "Ini jauh lebih enak." 

Diseberang sana Yoana melihat interaksi keduanya. Merasa iri akan kedekatan Cleo bersama kakaknya. Dia tidak pernah diperlakukan seperti itu. Tetapi orang asing seperti Cleo lah yang mendapatkannya. 

Bagaimana bisa keluarganya menerima pembunuh kucing kesayangannya. Memperlakukannya baik dan begitu sayang? 

Bagaimana dengan dirinya? 

Kenapa dia diperlakukan berbeda?

Sebenarnya, siapa yang orang asing disini?


***

"Bye papi!" Cleo melambaikan tangan kekamera. Dia baru saja selesai menghubungi Logan. Setelah dia menghancurkan ruang keluarga Aharon, barulah dia diberi ponsel untuk menghubungi papinya. 

Wajah happynya terpampang jelas. "Om, berhenti diminimarket ya. Cleo mau beli eskrim." 

Supir Cleo pun mengiyakan. Mobil itu membelot dan masuk berhenti di pinggir jalan. Cleo keluar dan segera masuk. Segera memgambil es krim yang dia inginkan dan beberapa cemilan.

Ekor matanya tak sengaja menangkap bakpao berbentuk kelinci. Terlihat menggunggah selera membuat dia lapar. Sayangnya, Bakpao itu sisa satu. Jadi, sebelum ada yang orang, dia akan mengambilnya. 

Akan tetapi penjepit untuk mengambil bakpao tersebut sudah di ambil oleh orang lain. Manik cokelat Cleo langsung menatap siapa dia. 

"Bakpao itu milik Ivan. Ivan dulu yang ambil penjempitnya," seru bocah tersebut. Cleo mrngangkat alis sebal. 

"Baby ... Kamu sedang apa. Kita kekasir dulu untuk membayar," Suara lain terdengar. 

"Abang, Ivan mau bakpao." 

Melihat fokus bocah bernama Ivan itu teralihkan. Cleo mengambil bakpao itu menggunakan tangan. Meremasnya hingga hancur. 

Menyeringai puas setelah melakukan itu. Dia berlalu kesana tanpa memperdulikan Ivan yang masih berbicara dengan abangnya. 

Jika sesuatu yang dia inginkan tak bisa dia miliki. Maka cukup hancurkan saja. Karena jika dia tidak bisa, maka orang pun tidak boleh. Dia bisa membayar ganti rugi atas kelakuannya. 

"Ahhh Bakpao!!" 

Pekikan yang lucu, Cleo terkekeh dan langsung membayar dikasir. 











To be continued...

Sweet but psycho - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang