Nana turun ke bawah melihat Echan yg sedang di pangku oleh Mahen
"ECHAN!!" Nana menghampiri Echan
"Euu, ada apa Nana?" Tanya Echan masih di pangkuan Mahen
"Ehh, turunn nanti bubu liat"
"Bubu? Liat? Maksudnya gimana ya Na?" Tanya Mahen
"Bubu udah pulang dari tadi, sekarang lagi ngobrol bareng Jevan, udah Echan turunn" Nana menarik tangan Echan
"Ihh Nana, lagi enak jugaa" Echan kesal
Daddy Jae yg sudah bangun menghampiri Echan, Mahen dan Nana di ruang TV
"Ehh, kalian lagi apa? Wahh Nana" ucap Jamal
"Hehe, Daddy, udah bangun?" Tanya Nana
"Kalo daddy belum bangun mungkin daddy gak bakal di sini"
"Oh iyaa,," Nana tersenyum
"Ini temen kamu?" Tanya Jamal
"Iyaa om, nama saya Hannie Chan tp panggil Echan aja" jawab Echan
"Chan, bilangnya daddy aja" ucap Mahen
"Iya Echan, kamu bilang ke saya daddy aja"
"Okk, daddy"
Bubu dan Jevan turun dan juga ikut bergabung di ruang TV
"Haii, kalian lagi apa nih?" Tanya Bubu
"Biasa, lagi bicara tentang masa depan, haha" jawab Jamal
"Daddy" Bubu
"Iyaa, maaf buu"
"Yaudah daripada di sini mening kita makan yuk" ajak bubu
"Tapi Nana sama Echan belum masak bu" ucap Nana
"Kita makan di luar aja, mau gak?" Jevan
"Boleh" Bubu
Singkatnya mereka bersiap siap lalu pergi ke cafe yang pertama kali Jevan ketemu Nana dan Mahen ketemu Echan. Di sana mereka bersenang senang menikmati makanan dan kebahagian itu. Langsung pulang lagi aja ya ~ males ngetik, hii, maaf~
Malam tiba, mereka sedang berkumpul bersama di halaman rumah, sembari menikmati angin malam."Bubu, tidur yukk" ajak Jamal
"Biasanya kalo tidur suka malem, kenapa jam segini udah ngajak tidur?" Tanya Taekim
"Yaa, emang gak boleh? Daddy udah ngantukk, ayoo"
"Yaudah, semuanya, Bubu sama Daddy tidur duluan ya" ucap bubu
"Iya buu"
"Daddy mau bikin adek baru buat kalian, ya kan bu?" Jamal
"Apaan si, mereka aja tuh yang bikin bayi, kita yang ngurus bayi mereka" bercanda bubu sambil tertawa
"Bolehh, lusa udah ada di perut Nana nih bu" Jevan. Nana yg tidak terima langsung menatap Jevan dengan senyuman yg terpaksa
"Echan juga yaa kann?" Tanya Mahen sambil melihat ke Echan
"Hehe,, iyaaa" Echan senang
"Yaudah, terserah kalian" ucap bubu. Bubu dan daddy pergi ke kamar untuk istirahat
"Bear, kita juga tidur yuu" ajak Mahen ke Echan
"Bolehh yukk"
Mahen menggendong Echan dan pergi ke kamarnya Mahen. Nana bingung kenapa Echan sikapnya berubah
"Jev—"
"Sutt, kita juga tidur yukk" ajak Jevan
"Hah? Maksudnya tidur bareng gituu? Ihh enggak yaa!"
"Lo udah janji mau tidur bareng gue!"
"Kan tadi udah Jevan!!"
"Yaudah sini bibir lo, gue kecup sampe bengkak"
"Ihh apaan sii" Nana ingin melarikan diri dari Jevan tp Jevan keburu menggendong Nana dan mencium bibirnya
"JEVANNN!!!" teriak Nana
"Sutt babe, nanti bubu sama daddy bangun, lusa kan udah bakal ada dede bayi" ucap Jevan sambil nyengir
"Turunin guee, pleaseee" Nana memohon
"Yaudah gue turunin tp tidur sama gue ya"
"Iyaa"
Jevan menurunkan Nana dari gendongannya dan menggenggam tangan Nana supaya Nana tidak kabur lagi
/Kamar Mahen\
"Bear, tunggu sini ya, gue mau ngunci pintu dulu"
"Iyaa, Ahenn"
Sudah mengunci pintu, Mahen menghampiri Echan yg ada di kursi kamarnya
"Mahen, sekarang bilangnya jangan lo gue lagi yaa, aku kamu aja, biar sopan dikitt" kata Echan
"Iyaa bear. Oh ya, kamu mau bayi kan?" Tanya Mahen
"Ahhhk, Echan mauuu"
"Yaudah pake baju ini ya, tdi aku beli buat kamu"
"Bentar ya Echan pake dulu"
Echan lalu memakai baju yg di belikan Mahen td pagi
"Mahenn liatt, bagusss" Echan menunjukkan bajunya itu ke Mahen
"Wahh, bagus bangett Echann" Mahen tertarik dengan Echan yg memakai pakaian nya itu
"Sini Bear"
Echan menghampiri Mahen, lalu duduk di pangkuannya
"Kenapa Hen? Katanya mau buat bayi, ini aku udah pke baju ini loh, tapi gimana caranya?" Tanya Echan
Mahen tertawa, karena tak kuat melihat Echan yg segera ingin memiliki anak
"Ihh jangan ketawa, kalo masih ketawa aku cium tuh bibir kamu sampe robekk" ucap Echan
"Ohh, kamu udah berani gitu ke aku??"
"Yaudah mana bayi nya, gimanaaa?"
"Yuk pindah ke kasur" ajak Mahen
"Kenapa harus di kasur?"
"Udah nurut aja"
Mahen menggendong Echan dan di bawa ke kasur
"Tapi jangan nyesel ya, jangan teriak" ucap Mahen
"Jangan nyesel? Jangan teriak? Maksu—"
Echan tidak tau dirinya bakal di perlakukan seperti itu oleh Mahen, Echan hanya pasrah, karena dilarang teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family [NOMIN] + [MARKHYUCK] ✓✓
RandomBACA AJA KALO PENASARAN☺️ TAPI JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN DAN JUGA FOLLOW YAA.. BAIK BANGETTT *BACA DOANG VOTE ENGGAK😒 __Cafe Yang Menemukan Kisah Cinta Mereka__