Sampainya di rumah Nana langsung pergi ke kamarnya sambil menangis
"Nana? Lo kenapa nangis?" Tanya Echan. Tapi Nana tidak menjawabnya, ia hanya berlari pergi ke kamarnya
"Echan, kenapa?" Tanya bubu
"Tadi ada Nana lari pergi ke kamar tapi sambil nangis, kira kira Nana kenapa ya bu?"
"Emangnya Nana abis dari mana?"
"Echan juga gak tau"
"Yaudah, kamu telefon Jevan suruh pulang ya kalo Nana lagi nangis, bubu mau nyamperin Nana ke kamarnya"
"Oke bu"
Bubu pergi ke kamarnya Nana dan Echan menelefon Jevan
/Telefon Jevan dulu\
*Suara telefon (gitu deh aku gak tau)
"Halo, ada apa Chan?"
"Eee, Jev, lo sama Mahen masih lama di kantornya?"
"Gak tau, emang kenapa?"
"Lo cepet pulang bisa gak? Nana nangis"
'Ahh udah gue duga' –batin Jevan
"Ahhhkk" Jevan mematikan telefon nya
"Halo, Jevv, dih kok mati, udah lah mungkin dia mau pulang" Echan pergi ke dapur ambil air putih untuk Nana
/Di kamar Nana dan Echan\
"Nana, kamu kenapa?" Tanya bubu
"Huaaa, bu-buu-uu, Je-va-an, ja-haa-at" jawab Nana sesegukan dan mata yang merah
"Eee kamu tenang yaa, itu segukannya kaya parah, cup cup" bubu memeluk dan mengelus dada Nana
"Na, ini minum dulu" Echan memberikan air putih, lalu Nana meminumnya
"Ma-kasihh Cha-n"
"Chan, Jevan mana?" Membisik ke Echan yg ada di sampingnya ~sisi kanan bubu ada Echan, sisi kiri bubu ada Nana~ dan Echan menggelengkan kepalanya
"Nana, kamu sama Echan dulu ya, bubu mau ke dapur sebentar" Nana mengangguk
"Chan temenin dulu Nana ya"
"Iya bubuu"
Bubu turun ke bawa dan pergi ke ruang santai, bubu ingin menelefon Jevan karena belum sampai ke rumah, setelah mengambil hp, Jevan pun tiba di rumah
"Bu, Nana di mana" Tanya Jevan
"Nana di kamar"
Jevan pergi ke kamarnya Nana dan masuk ke kamar itu, Echan yg melihat ada Jevan ingin masuk, langsung pergi keluar
"Echan mau kemana?" Tanya Nana sambil memegang tangnnya
"Gue mau ke toilet dulu bentar, lo sama Jevan dulu ya"
"T-tapi, Chan"
"Udah, Chan sana kalo mau ke toilet" ucap Jevan
Echan pergi meninggalkan mereka berdua di kamar. Jevan berdiri di hadapan Nana, mereka berdua hanya diam, tidak berbicara.
'Matanya sembab, hidung merah, Nana nangis separah itu ya' –batin Jevan
"Nga-pain ke sini, udah bagus di san-na" ucap Nana yg masih sesegukan
'bicaranya juga sesegukan' –batin Jevan
"Hmm, huaaa, JEVAN LO JAHAT!!!" Nana kembali menangis
"Kamu kenapa nangis? Hah, KENAPA!!" Sentak Jevan
Nana mendorong Jevan lalu pergi turun ke bawah menemui Bubu dan Echan
"Argg, sialan, pasti cepu ke bubu" ucap Jevan, lalu mengikuti Nana ke bawah
"Bu-bu-uuu" Nana langsung memeluk bubu
Ternyata di sana ada bunda Winwin dan ayah Yuta.
"Nana, kmu kenapa?" Tanya Winwin
"Bun-naa? Huaa bunaa" Nana berpindah pelukan
Jevan melihat Nana sedng memeluk bunda Winwin. Seketika Jevan kaget, mungkin ia akan di marahi oleh ayah Yuta
"Bunda Win, ayah Yuta" Ucap Jevan kaget
"Jevan, kamu apain anak saya?" Tanya Yuta dengan tatapan tajam
"Jevan, g-gak apa apain, Nana kok"
"Ay-yahhhh,, Jev-vann, bo-ho-nggg, e,e,e"
"Nana, ikut aku yuk ke kamar" ajak Jevan
"G-gakk"
"Sayang, kamu ikut Jevan ya ke kamar" titah bunda Winwin
"T-tapi, bun-naa, Jev-an, jah-hatt, he-mm"
"Udah gak papa, nanti kalo makin jahat, bubu laporin ke polisi ya"
Jevan lalu menggendong Nana karena Nana sangat lama untuk ikut dengannya.
"Bun-naaaaa, Na-na, g-gak mauu. Jev-vannn, lepas-sinn, gueee" teriak Nana
___________
•
•
•NANTI YA DI LANJUT NYAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Family [NOMIN] + [MARKHYUCK] ✓✓
RandomBACA AJA KALO PENASARAN☺️ TAPI JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN DAN JUGA FOLLOW YAA.. BAIK BANGETTT *BACA DOANG VOTE ENGGAK😒 __Cafe Yang Menemukan Kisah Cinta Mereka__