Jevan membawa Nana ke kamarnya Jevan, lalu menurunkannya di kursi kamar miliknya
"Nana, maafkan aku ya, kamu itu salah faham" ucap Jevan
"....." Nana hanya diam, tidak meresponnya sama sekali
"Nana, jangan gitu, udah ya jangan nangis lagi, nanti aku beliin kucing kalo engga beli es krim"
"Ta-tap-i, wan-ni-ta, tad-di, si-apa-a?" Tanya Nana yg masih sesegukan engap
"Itu cuma pegawai nya daddy"
"Boh-hong! Kam-mu, tad-di, mau, cium, di-a"
'aiss, nih cewek, gak percaya juga' –batin Jevan
"Ak-ku, gak, percay-ya, sam-ma, kam-mu—"
Jevan mencium paksa bibir Nana karena Nana tidak percaya kepadanya, tak lama ciuman itu berhenti karena Nana masih sesegukan jadi Jevan kasih waktu untuk Nana supaya bisa bernafas normal
"Masih gak percaya sama aku?" Tanya Jevan
"Eng-ga-ak" Nana makin susah bernafas
"Nana, kamu gak papa? Kamu minum ya dan jangan nangis lagi, biar nafasnya normal" Jevan khawatir
"Ak-ku, ma-u, bun-naa, aj-ja"
Jevan langsung mengunci pintu kamarnya dan menggendong Nana pindah ke kasur, supaya Nana istirahat dan segukannya hilang
"Udah ya, jangan nangis, kamu tidur aja, aku tidurin"
"Tap-pi, ak-ku, ma-u—"
Jevan kembali mencium bibir Nana, biar Nana nurut kepadanya
"Nanti aja ya ke buna nya, sekarang kamu tidur dulu"
"Eumm"
Setelah beberapa menit kemudian, Nana tertidur pulas dan Jevan kembali turun ke bawah untuk menjelaskan apa yg terjadi. Sampainya di bawah ternyata Daddy Jae dan Mahen udah datang dari kantor
"Jevan, Nana dimana?" Tanya Winwin
"Nana lagi tidur bun"
"Sekarang kamu jelasin, kenapa tadi Nana tiba tiba nangis, dan Nana abis dari mana?" Tanya bubu
"Nana itu salah faham sama Jevan bu, tadi Nana pergi ke kantor, ters Nana liat aku lagi sama pegawainya daddy, di situ aku gak lagi apa apa, cuma nolongin wanita itu, dia mau jatuh terus aku tahan, nah di situ Nana liat aku. Pas Jevan mau kejar Nana, Nana nya udah pergi, cuma gitu, Jevan jawab jujur ke Nana, tapi Nana nya gak percaya"
"Hahaha, ya ampunn, Nana emang cemburuan" ucap Winwin
"Pantesan pas tadi gue nanya ke lo, eh lo nya marah marah" Mahen, Jevan pun tersenyum
"Nanti kalo Nana masih gk percaya lagi sama Jevan, tolong jelasin apa yg Jevan katain ya bu, atau bunda" ucap Jevan
"Iya, nanti bunda kasih tau"
"Kenapa Nana tiba tiba tidur, dia kan lagu marah sama kamu" Tanya Yuta
"Emm, tad—"
"Biasalah om, Jevan suka nyosor" Mahen memotong ucapan Jevan lalu tertawa
"Maksud kamu, nyosor gimana?" Tanya Yuta
Echan yg ada di sampingnya Mahen, di cium bibir nya
"MAHEN!" keras Echan, Mahen tersenyum
"Maksud kamu apa?" Tanya Bubu
"Ya gini, nyosor namanya"
"Mahen udah" Jevan
"Wahh, Atuy, bentar lagi kita punya cucu, haha" ucap Daddy
"Daddy, ih kamu kebiasaan ya" Bubu memarahi Jae, karena Jae sering berkata seperti itu
"Kita ke kamar yu" bisik Mahen ke Echan, dan Echan menjawab iya
"Kalian mau kemana?" Tanya Jevan
"NYOSOR" ucap Echan sambil tersenyum
"Anak muda jaman sekarang beda ya" ucap Winwin
"Yaudah Jevan juga mau ke kamr ya, mau nemenim Nana, boleh kan bun?" Tanya Jevan ke bunda Winwin
"Iya boleh" jawab Winwin
"Jangan di sosor keras keras" ucap Yuta
"Iyaa, tenang ajaa" jawab Jevan
____________
•
•
•
•
•
•
•VOTE YANG BANYAK YA....
OH YA, JANGAN LUPA FOLLOW JUGA YAAA✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Family [NOMIN] + [MARKHYUCK] ✓✓
RandomBACA AJA KALO PENASARAN☺️ TAPI JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN DAN JUGA FOLLOW YAA.. BAIK BANGETTT *BACA DOANG VOTE ENGGAK😒 __Cafe Yang Menemukan Kisah Cinta Mereka__