Siang hari Jevan dan Nana pergi ke sebuah minimarket, di sana mereka bertemu dengan Seulgi, sudah lama mereka tidak bertemu kembali
'itu kan Seulgi' —batin Nana
"Seulgii" teriak Nana memanggil temannya itu
"Nana" balas Seulgi sambil melirik ke arah Nana
"Kamu sedang apa di sini?" Tanya Nana sambil memegang pundak Seulgi
"Ah, aku sedang mencari makanan, lalu kamu, sedang ala di sini? Bersama siapa?" Jawab sekaligus pertanyaan dari Seulgi
"Aku juga sedang mencari makanan, dan aku pergi ke sini bersama suamiku" jawab Nana sambil tersenyum
"Suami? Kamu sudah menikah? Ahh, kenapa tidak mengundangku??" Tanya Seulgi kembali sembari terkejut
"E-emmh, maaf kan aku, aku kira kamu ikut dengan keluargamu ke luar negeri, jadi aku tidak mengundangmu ke pernikahanku" jawab Nana kembali
"Ah, tidak apa, dimana suamimu?"
"Nana" teriak Jevan mencari keberadaan istrinya itu
"Jevan, di sinii" ucap Nana sambil mengangkat tangannya
Jevan pun menghampiri Nana, dan melihat ke arah Seulgi sambil berkata "wah, Seulgi"
"Ahh, kalian sudah saling kenal?" Tanya Nana
"J-jadi, kau menikahi Nana. Jevan, tidak sia sia kau bertanya tentang Nana kepadaku" ucap Seulgi sambil tersenyum kecil
"Maksudmu apa?" Tanya Nana
"Jadi, dulu Jevan men—
"Emm, sudah, Nana nanti akanku ceritakan ya" ucap Jevan memotong perkataan Seulgi
"Tapi aku ingin mendengarkannya dari Seulgi, kau sering berbohong kepadaku"
"Am, aku janji, aku akan berkata jujur"
"No no no!!! Jevan, aku hanya ingin mendengarkannya dari Seulgi, lagi pula aku sudah lama tidak jumpa dengannya, ya kan Gi?"
"Emm, tapi lebih baik kau mendengarkannya dari Jevan, kau harus patuh kepadanya, dia kan suamimu"
"Tapi aku ingin berbicara lebih denganmu" ucap Nana sambil memajukan bibirnya
"Lain kali kita ketemu lagi, ak—
Tiba tiba suara telefon terdengar dari headphone Seulgi
"Iya. Baik saya akan segera kesana" ucap Seulgi kepada yang menelefonnya
"Emm, Nana, Jevan, aku harus cepat pergi, maafkan aku ya Nana, mungkin besok kita akan bertemu lagi" ucap Seulgi sambil memegang pundak Nana
"Baik lah, selamat jalan, hati hati di jalan ya"
___________
Saat Nana dan Jevan kembali kerumah, mereka meletakan makanan dan bahan bahan masakan di dapur, setelah menyimpan semua itu, mereka pergi ke kamar untuk membersihkan dirinya masing masing
Setelah mandi, mereka duduk di sofa sembari menonton TV, mereka sempat diam, tidak saling berbicara, setelah 5 menit mereka tidak berbicara Nana mulai buka suara lalu berkata
"Jevan, aku baru ingat, apa yang di katakan Seulgi tadi?" Tanya Nana
"Yang mana?"
"Kau jangan pura pura tidak tau!! Cepat katakan, apa kau meminta bantuan Seulgi untuk mendapatkan ku?"
""E-emm, ah, itu..."
"Cepat Jevan katakan!! Kalau tidak aku akan marah kepadamu" ucap Nana cemberut sambil menjauh dari Jevan
"Ahh, baiklah, akan ku ceritakan, tapi kamu harus memelukku"
Nana yang kesal memutarkan bola matanya sambil bernafas kasar, tapi karena ia ingin tau, jadi ia langsung memeluk Jevan erat
"Cepat katakan, aku sudah memelukmu" ucap Nana
"Jadi dulu sebelum aku dekat denganmu, aku meminta bantuan Seulgi untuk mendapatkan ten—
TOK TOK TOK... Suara ketukan pintu kamar mereka, Nana semakin kesal
"Ahhh, sudah jangan di buka, kamu lanjutkan saja perkataanmu, jelaskannnn!!" Rengek Nana sambil menggerakan cepat kakinya
"Jevan, Nana" ucap Bubu dari luar kamar mereka masih sambil mengetuk pintu
"T–tapi, itu bubu, Na" ucap Jevan
"Yasudahlah, buka saja pintunya" Nana pun melepas pelukannya
Jevan menghampiri pintu lalu membukanya
"Ada apa bu?" Tanya Jevan
"Mari kita makan malam dulu, bubu sudah masak" Jawab Bubu
"Baik bu, aku dan Nana segera menyusul"
"Em, tunggu, Jevan, kau apakan Nana? Sepertinya ia sedang marah, ah, apakah bubu mengganggu kalian??" Tanya bubu sambil melihat ke belakang Jevan yang di sana ada Nana sedang cemberut
"Amm, tidak bu, dia hanya sedang memeluku, tapi aku lepaskan pelukannya, karena Nana memeluknya sangat kuat" jawab Jevan berbohong sambil tersenyum
"Ohh, yasudah, bujuk dia kembali supaya tidak marah kepadamu, bubu akan pergi memanggil Echan dan Mahen, cepat susul daddy yang sudah ada di meja makan ya"
"Siapp, bubukuuu"
Bubu pun pergi meninggalkan kamar itu, lalu Jevan menutup kamarnya kembali, setelah itu ia menyusul Nana yang sedang menahan tangisannya
"Nana, sudah jangan menangis, kita makan dulu ya, nanti setelah makan, aku akan memperjelas perkataan ku tadi" ucap Jevan sambil memeluk Nana
Tapi Nana tidak menerima pelukan dari suaminya itu, ia malah melepaskan pelukannya Jevan lalu pergi ke luar kamar dan menuju meja makan
"Ahh, Nana, kenapa kau sangat gemas ketika sedang marah" ucap Jevan pelan, lalu ia pun pergi menyusul Nana ke meja makan
Di meja makan sudah ada daddy, Nana dan juga Jevan. Bubu, Echan dan Mahen belum sampai ke sana, tapi tidak lama mereka ber3 pun datang, lalu duduk dan makan
__________
Maaf yaa baru Up lagi, tapi jangan lupa vote okk💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Family [NOMIN] + [MARKHYUCK] ✓✓
RandomBACA AJA KALO PENASARAN☺️ TAPI JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN DAN JUGA FOLLOW YAA.. BAIK BANGETTT *BACA DOANG VOTE ENGGAK😒 __Cafe Yang Menemukan Kisah Cinta Mereka__