Gyuvin sedang bersiap untuk pergi ke sekolah. Ia sedang merapikan seragamnya sambil melihat ke cermin. Gyuvin melihat matanya masih bengkak. Entah kenapa setiap dia menangis di malam hari ia langsung tertidur dan berakhir di pagi hari, matanya menjadi bengkak dan sembab. Tapi ia merasa hal itu terjadi karena ia sangat merindukan Yujin.
Ya, sudah hampir dua minggu berlalu, Yujin belum juga sadar dari komanya meski kata dokter kondisi Yujin mulai membaik dan luka di bagian dalam tubuhnya sudah mulai menghilang. Gyuvin sebenarnya berat meninggalkan Yujin sendirian di rumah sakit, tapi karena hari ini ia ada ujian, dengan terpaksa ia harus pergi ke sekolah.
Setelah dirasa sudah rapi, Gyuvin mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar untuk menemui Hanbin dan Hao di ruang makan.
Sementara itu di ruang makan, Hanbin dan Hao sedang sarapan bersama. Mereka melihat kursi sebelah Hanbin belum diisi karena Gyuvin belum juga keluar dari kamar.
Hanbin :"Kenapa Gyuvin lama sekali di kamarnya? Hari ini kan dia ada ujian"
Hao :"Mungkin dia masih bersiap-siap, takutnya dia lupa membawa buku atau semacamnya"
Hanbin :"Aku sebenarnya kasihan melihat Gyuvin yang sekarang lebih banyak murung"
Hao :"Sepertinya dia sudah benar-benar cinta mati kepada Yujin. Dia tidak ingin kejadian di masa lalu terjadi lagi di masa sekarang"
Kemudian, mereka melihat Gyuvin turun dari tangga dan menghampiri Hanbin dan Hao di ruang makan. Ia kemudian duduk di sebelah sang kakak. Hanbin kemudian memberikan segelas darah untuk Gyuvin.
Hanbin :"Kau harus banyak minum agar kau tidak lemas saat ujian nanti"
Gyuvin :"Sebenarnya aku malas untuk pergi ke sekolah hari ini, apalagi aku tidak ingin meninggalkan Yujin sendirian di rumah sakit"
Hanbin :"Kau jangan khawatir. Aku dan Hao yang akan pergi ke rumah sakit dan menjaga Yujin disana. Kau fokus saja dengan ujian mu"
Gyuvin :"Kalau begitu, aku pergi ke sekolah sekarang. Aku takut terlambat"
Hanbin memasukkan botol berisi darah untuk Gyuvin lalu mengusap lembut kepala sang adik. Setelah itu Gyuvin berpamitan kepada Hanbin dan Hao lalu pergi keluar untuk pergi ke sekolah dengan mengendarai mobilnya.
Hanbin :"Semoga Yujin bisa segera sadar dari komanya. Aku benar-benar kasihan melihat Gyuvin sedih seperti itu"
Hao :"Pasti Yujin akan segera sadar dari komanya dan Gyuvin akan kembali tersenyum seperti biasanya"
***Beberapa saat kemudian***
Gyuvin baru saja sampai di sekolah. Setelah memarkirkan mobilnya, Gyuvin keluar dari mobil dan mengunci mobilnya dengan kunci otomatis.
Gyuvin pun berjalan menuju kelasnya. Sampai kemudian, seseorang merangkul pundaknya. Tanpa melihat orangnya pun Gyuvin sudah tahu jika yang merangkulnya adalah Ricky.
Ricky :"Kau sudah lebih baik sekarang?"
Gyuvin :"Tidak. Aku merasa kosong karena Yujin tidak ada di sampingku"
Ricky :"Aku tahu kau sedang bersedih saat ini. Aku juga merasakan sedih dengan apa yang terjadi pada Yujin. Tapi kau harus yakin kalau Yujin akan kembali padamu"
Ricky menarik Gyuvin untuk pergi ke kelas mereka karena sebentar lagi ujian akan dimulai.
***Skip jam istirahat***
Gyuvin sedang berada di ruang musik sendirian. Tangannya terlihat bergerak memainkan tuts piano namun dalam nada yang tidak beraturan, tatapannya pun terlihat kosong. Tiba-tiba, ia menekan tuts-tuts piano itu dengan kencang dan nadanya semakin tidak beraturan. Kemudian, ia langsung menundukkan kepalanya. Tak lama kemudian, air matanya mulai jatuh. Ia benar-benar frustasi karena Yujin tidak ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE ME | GyuJin [END]
FanfictionKim Gyuvin merupakan seorang siswa SMA yang memiliki wajah tampan dan begitu populer di sekolah. Dia memiliki kepribadian yang ceria dan suka bercanda dengan teman-temannya. Tapi tidak ada yang tahu jika Gyuvin merupakan seorang vampir. Dia telah hi...