Yujin terbangun dari tidurnya saat sinar matahari pagi menyilaukan matanya. Kemudian, ia merasakan berat pada perutnya. Ketika ia melihat ke bawah, ada sepasang tangan melingkar di perutnya. Dan ketika Yujin melihat ke belakang, rupanya yang memeluknya adalah Gyuvin yang kini telah resmi menjadi suaminya.
Perlahan Yujin membalikkan tubuhnya agar bisa menghadap Gyuvin. Ia kemudian memperhatikan wajah Gyuvin yang tetap terlihat tampan meski sedang tertidur lelap. Yujin masih tidak percaya jika kini ia dan Gyuvin telah resmi menikah. Ia merasa ini seperti sebuah mimpi. Yujin mengangkat tangannya dan mengusap lembut pipi Gyuvin. Tak lama kemudian, ia melihat Gyuvin mulai membuka matanya. Ketika Gyuvin sudah benar-benar terbangun dari tidurnya, ia langsung tersenyum melihat Yujin, sang istri yang sudah bangun lebih dulu.
Gyuvin :"Selamat pagi, sayang"
Yujin :"Selamat pagi juga, Gyuvin hyung"
Gyuvin memeluk erat tubuh Yujin dan mengusap lembut kepala sang istri. Yujin membalas pelukan Gyuvin dan menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. Saat ini, mereka ada di kamar sebuah hotel yang dekat dengan lokasi acara resepsi pernikahan kemarin. Kamar ini mereka sewa untuk istirahat setelah acara resepsi selesai menjelang malam.
Gyuvin :"Kau pasti merasa jika ini semua seperti mimpi?"
Yujin :"Iya. Banyak hal yang membuatku merasa ini seperti mimpi, dan aku merasakan itu sejak kita bertemu. Dan kalau ini semua hanya mimpi, aku mungkin tidak akan pernah bangun dari tidurku"
Tiba-tiba Gyuvin menarik tengkuk Yujin dan langsung mencium bibir sang istri. Yujin yang tadinya terkejut dengan ciuman tiba-tiba Gyuvin perlahan menutup matanya dan membalas ciuman suaminya itu.
Sambil tetap berciuman, Gyuvin perlahan menindih tubuh Yujin. Beberapa saat kemudian, Gyuvin melepaskan ciumannya dan menatap lekat istrinya.
Gyuvin :"Kita belum melakukan malam pertama kita kemarin. Aku ingin menikmati tubuhmu pagi ini... Boleh aku melakukannya?"
Yujin terdiam sebentar mendengar perkataan Gyuvin. Memang benar, setelah acara resepsi selesai, mereka langsung mandi dan istirahat. Sehingga mereka tidak sempat melakukan malam pertama mereka.
Setelah cukup lama terdiam, Yujin perlahan melingkarkan tangannya di leher Gyuvin dan menganggukkan kepalanya. Tanpa berlama-lama, Gyuvin kembali mencumbu mesra bibir Yujin dan langsung dibalas oleh sang istri. Sambil tetap berciuman, Gyuvin membuka satu persatu kancing piyama Yujin, Yujin pun melakukan hal yang sama.
Setelah terbuka semua, Gyuvin melepaskan ciumannya lalu ia melepas piyama yang dipakainya. Kemudian ia membantu Yujin bangun dari posisi berbaring nya dan ikut melepas piyama yang dipakai Yujin. Gyuvin kembali membaringkan tubuh Yujin dan melepas celana Yujin yang tersisa, setelahnya ia juga melepas celananya sendiri sehingga kini keduanya tidak memakai sehelai benangpun. Kemudian, ia kembali menindih tubuh Yujin dan mengusap lembut kepala sang istri.
Gyuvin :"Boleh aku melakukannya sekarang?"
Yujin :"Lakukanlah. Tapi, sebelum itu..."
Yujin dengan berani melepas pengaman yang dipakai Gyuvin karena memang selama mereka berpacaran dulu, setiap mereka akan berhubungan seks, Gyuvin selalu memakai pengaman yang sudah ia pasang sebelumnya. Gyuvin tentu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh istrinya.
Gyuvin :"Kenapa kau...?"
Yujin :"Kita sudah menikah. Jadi, kau bisa bebas menyetubuhiku tanpa memakai pengaman"
Gyuvin kemudian mengecup bibir Yujin. Ia membuka kedua kaki Yujin dan perlahan memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Yujin. Yujin meringis saat kejantanan Gyuvin mulai masuk ke dalam lubang miliknya. Dan setelah kejantanan Gyuvin sudah masuk seluruhnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE ME | GyuJin [END]
Fiksi PenggemarKim Gyuvin merupakan seorang siswa SMA yang memiliki wajah tampan dan begitu populer di sekolah. Dia memiliki kepribadian yang ceria dan suka bercanda dengan teman-temannya. Tapi tidak ada yang tahu jika Gyuvin merupakan seorang vampir. Dia telah hi...