Besok acara pernikahan akan digelar sangat megah di kerajaan Foxie dan para pelayan hari ini sudah sibuk menyiapkan segalanya. Istana di hias begitu indah dengan rangkaian bunga yang sangat cantik dan harum karena Alexa sangat menyukai bunga itu sebabnya mereka membuat hiasan dengan banyak bunga di sudut istana.
Para raja dan Ratu yang berteman dekat dari berbagai wilayah, para kerabat serta tamu undangan lainnya beberapa sudah mulai berdatangan dan menginap disana untuk menyaksikan acara pernikahan yang begitu megahnya besok.
Ini adalah pertama kalinya kerajaan Foxie mendapatkan tamu yang begitu banyak, semenjak Alexa mendapat penyakit aneh itu Raja Axton seperti menutup kerajaannya dari dunia luar untuk menyembunyikan putra bungsunya.
"Dave kenapa banyak sekali orang yang datang kesini?" tanya Alexa bingung kepada pelayan pribadinya.
"Mereka adalah tamu undangan serta kerabat dari pangeran, mereka kemari untuk menyaksikan upacara pernikahan besok," jelas Dave. Alexa mengangguk mengerti dengan mata berbinar, ia tidak sabar untuk upacara pernikahan besok.
Berbeda dengan Alexa yang tengah bahagia menanti besok, Edward malah dihadapkan dengan situasi yang sulit sekarang. Ia sedang bersama dengan Vania yang ada di depannya sekarang, entah bagaimana Vania bisa sampai disana dan tiba-tiba datang menghampirinya yang sedang berada di kamarnya dengan cepat Edward menariknya masuk ke dalam kamar beruntung disana sepi jadi tidak ada yang melihatnya.
"Kenapa kau datang kemari Vania? bagaimana kamu bisa sampai sini?" tanya Edward dengan sedikit kesal. Ia takut kalau ada orang atau orang tuanya memergokinya berduaan dengan Vania.
"Aku merindukanmu Ed, sudah 3 hari kamu tidak menemuiku dan aku juga tidak bisa menemuimu di istana, dan aku diberitahu pelayan disana kalau ternyata kamu ke istana seberang dan akan melaksanakan pernikahan," jelas Vania dengan raut wajah yang dibuat sedih.
"Kamu akan menikah tanpa memberitahuku, bagaimana bisa Edward? apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi? apa kamu bosan denganku? bukankah kamu berjanji akan menikahiku dan menjadikanku permaisurimu," ucap Vania dengan mata yang berkaca-kaca sedikit mendesak Edward.
"Sayang tenanglah, aku pasti akan menikahimu aku sudah berjanji jadi pasti akan kutepati, jangan menangis hm," Edward menghapus sudut mata Vania lembut.
"Tapi kamu akan menikah dengan pangeran Alexa hiks lalu bagaimana denganku? bahkan orang tuamu tidak menyukai hubungan kita hiks, kalau begini lebih baik aku mati saja," ucapan Vania membuat Edward mengeraskan rahangnya.
"Apa yang barusan kamu katakan Vania, tidak akan kubiarkan kamu pergi dari sisiku, tidak ada yang bisa memisahkan kita orang tuaku sekalipun," ucap Edward dengan penuh penekanan. "Jangan pernah berkata seperti itu lagi, aku tidak suka," sambungnya.
"Maafkan aku tapi aku tidak bisa melihatmu menikah dengan orang lain Ed hiks" Edward memeluk Vania erat dan mengelus punggungnya.
"Tapi tidak mungkin bagiku untuk menolak keputusan ayah, tenang saja sayang aku sudah membuat perjanjian dengan ayah setelah menikahi pangeran Alexa aku akan menikahimu,"
"Tapi yang akan menjadi permaisurimu adalah pangeran Alexa dan aku hanya akan menjadi seorang selir hiks, aku memang hanya rakyat biasa yang tidak punya malu yang berani bermimpi bisa menjadi permaisuri dari putra mahkota, memang sebaiknya hubungan ini tidak ada," ucap Vania dengan nada sedih.
"Jangan berkata seperti itu Vania, sudah kukatakan aku akan menikahimu gelar tidak penting kau akan kuperlakukan layaknya seorang permaisuriku, kasih sayangku hanya untukmu," ucap Edward yakin dengan menatap mata Vania.
Vania tersenyum senang dan memeluk Edward erat, "Terima kasih, aku senang kau menepati janjimu," Edward tersenyum dan mengecup bibir Vania pelan.
"Kau tidak mencintainya kan?" cicit Vania dipelukan Edward.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Prince
RandomDi sebuah kerajaan yang megah terdapat pangeran yang memiliki paras wajah yang tegas serta menawan, siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona oleh parasnya, tapi semua pangeran dari kerajaan lain tidak ada yang mau menikah dengannya, karena sang...