19

1K 67 0
                                    

"Apa dia baik-baik saja tabib?" tanya Edward setelah Alexa selesai diperiksa.

"Yang mulia ratu baik-baik saja untuk saat ini, tapi ada hal yang harus ku sampaikan kepada anda." Edward mengangguk mengerti dan meminta kepada yang lain untuk keluar.

"Katakan."

"Yang mulia ratu terkena hipotermia, jantung yang melemah diakibatkan oleh suhu tubuhnya yang sangat dingin, ratu harus di buat hangat secepat mungkin. Dan..... anda sebagai suami yang bisa melakukannya. Saya yakin anda mengerti maksud saya yang mulia." Jelas tabib.

"Saya permisi yang mulia." Tabib itu pergi dari sana meninggalkan Edward yang masih terdiam.

Edward bingung bagaimana cara harus menghangatkan Alexa. Tidak mungkin baginya untuk melakukan hal tersebut kepada Alexa. Edward sangat membenci Alexa, setidaknya itu yang ada di pikirannya, tapi tidak tahu dengan hatinya.

"Bagaimana caraku untuk membuatmu hangat, aku tidak mungkin melakukan hal itu dengan orang yang tidak kucintai, tapi aku harus melakukan sesuatu." Edward berjalan kesana kemari, ia bingung. "Tubuhnya semakin dingin," ucap Edward sambil memegang tangan Alexa yang sangat dingin. Keringat bercucuran dari keningnya tapi suhunya sangat dingin.

"Tidak ada cara lain," gumam Edward sambil menatap Alexa yang terbaring lemah.
__________________________

"Aku dengar yang mulia raja menghabiskan malamnya selama beberapa hari ini di kamar ratu."

"Aku juga dengar kalau mereka melakukan hubungan suami istri, itu adalah anjuran dari tabib supaya ratu cepat sembuh."

"Benar, bahkan raja memerintahkan tidak boleh ada yang masuk ke kamarnya. Aku mengirim makanan hanya sampai pintu depan, dan raja yang akan mengambilnya."

"Kudengar selir Vania juga tidak diperbolehkan masuk."

Bisik antar pelayan yang membicarakan raja dan ratu mereka. Edward memang menjaga Alexa dengan baik, sudah seminggu ini ia selalu berada di samping Alexa. Biasanya ia hanya pergi kalau memang ada hal yang mendesak.

"Apa yang kalian bicarakan? Kalian disini untuk bekerja bukan bergosip." Ucap Vania tajam kepada pelayan disana. Terlalu sibuk berbincang sampai mereka tidak sadar kalau ada Vania disana.

"Ma-maafkan kami yang mulia," ucap salah satu pelayan.

"Kalau aku mendengar kalian bergosip lagi tentang Edward, aku tidak segan-segan akan memotong lidah kalian. Cepat pergi!" Para pelayan langsung menunduk hormat dan pergi dari sana dengan takut.

"Pelayan, apa benar yang dibicarakan oleh mereka kalau Edward melakukan seks dengan Alexa?" tanya Vania pada pelayan pribadinya.

"Benar yang mulia, saya tidak sengaja mendengarnya saat tabib membicarakan hal tersebut." jelas pelayan.

'Sialan! Edward adalah milikku tidak akan kubiarkan si idiot itu mengambil Edward dariku dan menghancukan rencanaku.' Ucap Vania dalam hati.

Sementara itu di kamar Alexa.

Eugghh....

Alexa melenguh dan mendesis saat merasakan sakit di kepalanya. Alexa merasakan seperti ada beban di tubuhnya terutama di bagian perutnya. Ia melirik ke bawah dan terlihat lengan kekar seseorang sedang melingkar di perutnya. Alexa melebarkan matanya tidak suka dan melepaskan lengan itu dengan kasar, lalu ia segera bangkit dari posisinya berbaring.

Edward pemilik lengan kekar itu terbangun karena pergerakan Alexa yang ada di sampingnya.

"Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit?" tanya Edward begitu melihat Alexa sudah terduduk di sampingnya.

My Idiot PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang