15

1.3K 68 1
                                    

Para tamu undangan sudah mulai pulang meninggalkan kerajaan Engrasia. Termasuk keluarga Alexa yang sudah siap untuk kembali pulang. Mereka saat ini tengah di halaman depan, mengantar keluarga Alexa.

"Sayang, jaga dirimu baik-baik ya. Bunda pulang dulu," ucap Hellena, mengecup pipi anaknya.

"Terima kasih atas pelayanan kalian. Kapan-kapan mampirlah ke tempat kami juga," ucap Axton.

"Tentu ayah mertua."

"Edward jangan buat Alexa menangis. Aku tahu kalau kau sekarang sudah memiliki 2 istri, tapi aku harap kau bisa membagi waktumu dengan adil," ucap Axton tegas, dengan tatapan tajamnya. Ia melirik ke arah Alexa kemudian menariknya pelan dan memeluk anak manisnya. Alexa adalah malaikat yang ditinggalkan oleh mendiang istrinya kepadanya, dan Axton berjanji kalau ia akan selalu memberikan yang terbaik untuk putranya.

Selesai berpamitan, dan saling mengucapkan salam perpisahan mereka semua naik ke atas kereta kuda yang memang sudah disiapkan.

Di dalam kereta kuda Hellena yang melihat anaknya diam saja sedari tadi mencoba bertanya."Louis, ibu perhatikan kamu jadi pendiam. Apa ada masalah?" tanyanya dengan menatap anaknya menelisik.

"Ti-tidak bunda, aku hanya lelah saja." Louis tersenyum kaku. Hellena mengangguk meng-iyakan.
___________________

Karena sekarang Edward sudah mempunyai 2 istri jadi Violetta meminta supaya Edward bisa adil dan membagi waktunya dengan rata. Seperti saat ini Violetta sedang berdiskusi dengan putra dan juga kedua menantunya mengenai jadwal yang akan Edward habiskan bersama sang istri.

"Setiap minggu kalian akan berganti-gantian menghabiskan waktu bersama Edward. Karena dalam seminggu ada 7 hari jadi Alexa sebagai permaisuri akan mendapatkan waktu lebih banyak. Edward, ibu harap kau bisa menerima usulan ibu." Violetta menatap mata sang anak.

"Tentu ibu, aku tidak ada masalah dengan itu."

"Bagaimana dengan kalian berdua?" Violetta menatap bergatian menantunya, dapat ia lihat wajah tidak terima dari Vania, ia ingin tahu apa yang akan dikatakan menantunya itu.

"Kalo Lexa tidak masalah, Lexa juga sudah biasa tidur sendiri. Lexa kan anak yang pemberani." ucapnya.

Violetta tersenyum gemas dengan menantunya itu.

"Saya juga tidak masalah ibu."

"Baguslah kalau begitu masalah ini sudah selesai, Karena ini adalah hari pertama jadi Alexa yang akan menemani Edward. sekarang kalian boleh pergi."

Alexa segera melangkah pergi dari sana setelah membungkuk singkat pada ibu mertuanya.

"Ibu tapi aku baru menikah dengan Vania. Biarkan kita menghabiskan waktu kita bersama selama beberapa hari saja." ucap Edward.

"Bukankan kemarin sudah? kalau kalian mau tinggal tunggu saja lusa bukankah itu jadwal Vania?"

"Iya bu Edward tahu tapi-" belum selesai Edward bicara ibunya sudah berdiri lebih dulu meninggalkan mereka.

"Maafkan aku, kita jadi tidak bisa menghabiskan waktu bersama padahal ini masih malam kita setelah menikah." ucap Edward menatap sang istri merasa bersalah.

"Tidak apa, masih ada hari lain kan? kau tidak perlu merasa bersalah." Vania mengelus tangan Edward.

"Terima kasih sudah mau mengerti. Aku beruntung sekali bisa memiliki istri sebaik, dan sangat pengertian sepertimu." ucap Edward tulus, dan mengecup kening Vania.
___________________

"Hufftt... capeknya." Keluh Edward saat memasuki kamar, Edward melihat Alexa yang sudah tertidur disana. "Lihatlah dia tidur lebih dulu padahal aku suaminya belum kesini tapi dia sudah tidur lebih dulu. Harusnya dia menungguku kan?"

Edward berjalan ke kamar mandi, setelah selesai membersihkan dirinya ia berjalan keluar kamar dengan pelan. Ia akan tidur bersama Vania, padahal hari ini adalah jadwalnya bersama Alexa. Karena Alexa yang tidur lebih dulu meninggalkannya jadi tidak ada salahnya kan tidur bersama istrinya yang lain? Alexa juga pasti tidak akan mempermasalahkan hal tersebut.

Pintu terbuka dengan pelan membuat orang yang ada di dalamnya terkejut. "Edward? kenapa kau disni?" tanya Vania.

"Aku akan tidur disini malam ini."

"Lalu Alexa? bagaimana kalau ibu tahu?"

"Tidak akan, besok pagi sekali aku akan pergi ke kamarku lagi. Ayo kita tidur sekarang ini sudah sangat malam." Edward menarik Vania ke dalam pelukannya.

"Malam sayang," ucap Edward.

"Malam."
_____________________

Sudah beberapa hari sejak pernikahan Edward dan Vania, sudah selama itu juga Alexa selalu tidur sendiri. Edward selalu tidur bersama Vania, kalaupun awalnya tidur dengan Alexa tapi saat tengah malam, saat Alexa sudah tertidur maka Edward akan pindah ke kamar Vania.

Pagi ini mereka semua sarapan bersama di meja makan, mereka semua makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara sampai Violetta membuka suara.

"Ibu akan melakukan perjalanan jauh untuk sementara waktu kedepan. Setelah kematian mendiang suamiku, aku jadi sering merasa gelisah jadi aku berniat untuk melakukan perjalanan jauh ke tempat guruku tinggal." ucap Violetta.

"Apa ibu tidak masalah pergi sendiri? aku akan ikut bersama ibu." Violetta menggeleng, menolak anaknya.

"Ibu Alexa akan ikut, Alexa akan menemani ibu." ucapnya yang mendapat senyuman ringan dan juga elusan di kepalanya dari sang ibu.

"Alexa harus tetap disini, kalau Alexa ikut ibu lalu siapa yang akan menjaga Edward?"

"Ada Vania?" Alexa berucap.

"Ibu mau Alexa yang menjaga Edward. Kalau Alexa ikut ibu nanti Edward akan dihasut oleh orang lain, dan akan merebutnya darimu. Apa Alexa mau?" ucapnya sambil melirik ke arah Vania.

Alexa menggeleng cepat. "Alexa akan menjaga Edward disini sampai ibu kembali. Alexa berjanji," ucapnya dengan yakin.

Violetta tersenyum teduh sembari tangannya yang mengelus surai sebahu Alexa.

Edward menggenggam tangan Vania yang duduk disampingnya sambil megelusnya pelan. Ucapan ibunya pasti membuat Vania merasa sakit hati.

Vania menarik tangannya dengan kasar, dan melanjutkan makan, Edward terdiam sesaat sebelum akhirnya melanjutkan makan juga.

'Dasar wanita tua sialan! Dengan adanya Alexa pun tidak akan menghalangiku untuk merebut Edward dan juga kerajaan ini dari kalian. Setelah aku berhasil memiliki Edward sepenuhnya aku akan mengusir kalian semua!' ucapnya dalam hati dengan seringai di bibir tipisnya yang tidak disadari oleh yang lain.
__________________

My Idiot PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang