Keesokan paginya Alexa bangun dengan mata sembabnya karena menangis semalaman. Tidak mau diketahui oleh orang lain terutama orang tuanya Alexa meminta pada para maid untuk menutupi sembab di matanya, dan para maid akhirnya merias tipis wajah Alexa. Setelah selesai Alexa turun ke bawah dan berjalan menuju ruang makan dengan Dave yang selalu setia menemaninya di belakang. Sebenarnya semalam Dave tahu kalau tuannya menangis dengan sangat menyedihkan, tapi karena tidak mau menambah kesedihan tuannya jadi ia memilih diam dan tidak mau menanyakan apapun kepada tuannya, lagi pula hal tersebut tidaklah sopan.
"Alexa kamu udah bangun sayang, tumben kamu berias mau kencan sama Edward ya?" goda Hellena. Alexa hanya tersenyum tipis.
Tak lama Edward datang dengan wajah datarnya dan melewati Alexa begitu saja, tidak ada ucapan selamat pagi ataupun sekedar sapaan. Lagipun apa yang bisa diharapkan dari orang yang benci padanya. Alexa ikut berjalan ke meja makan dan duduk di samping Edward.
Setelah semua berkumpul dan para maid sudah menyiapkan sarapan di meja makan mereka semua makan bersama dengan tenang. Untuk makanan penutup hari ini mereka menyiapkan cake kesukaan Alexa.
"Lexa apa kamu tidak suka dengan kuenya? kenapa tidak memakannya? ini cake kesukaan kamu loh" Lexa menggeleng pelan dan memakan kuenya dengan lahap.
"Lexa suka kok bunda, suka banget malah". Alexa mencoba tersenyum supaya bundanya tidak sedih.
Disela makan Raja Marquez membuka suara. "Yang mulia aku ingin meminta izin untuk membawa pangeran Alexa ke kerajaan kami. Kami berfikir untuk kembali hari ini karena ada urusan yang harus segera dilakukan."
"Baiklah kalau begitu aku akan meminta kepada para pelayan untuk menyiapkan kereta kuda dan juga barang bawaan Alexa," ucap Raja Axton.
"Lexa habiskan susumu sebelum dingin," ucap Hellena. Alexa segera meminum susu itu sampai habis.
Setelah selesai makan mereka semua berkumpul di ruang keluarga kecuali Louis yang tengah berlatih pedang di halaman belakang dan juga Alexa yang tengah berada di taman menyirami tanaman disana, sudah menjadi kebiasaannya untuk melakukan hal tersebut apalagi sebentar lagi ia akan pergi jauh jadi ia ingin menghabiskan waktu bersama tanaman yang sudah dirawatnya selama ini.
"Dave mereka tidak akan mati kan kalau nanti aku tinggal?" ucap Alexa sendu sambil mengamati bunga yang ada di depannya.
"Tentu saja tidak pangeran nanti ada tukang kebun yang akan selalu menjaga dan merawat tanaman anda supaya tidak mati."
"Benarkah?" Lexa menoleh menatap Dave yang ada di sampingnya. Dave menangguk dengan tersenyum.
"Pangeran, disini panas sekali nanti anda bisa sakit kalau terlalu lama berpanas-panasan mari duduk di kursi disana pangeran," Alexa mengangguk dan berjalan ke arah bangunan kecil disana terdapat kursi lengkap dengan mejanya.
"Dave kau tahu aku pasti akan merindukan tempat ini, tempat favoritku. Aku sering bermain disini saat kecil. Aku juga sering minum teh bersama bunda disini," ucap Alexa sendu.
"Tentu saja pangeran masa kecil anda, anda habiskan untuk menanam bunga dan juga bermain di taman ini, jadi wajar kalau anda akan merindukan tempat ini tapi anda masih bisa berkunjung kemari nanti".
Alexa tersenyum senang mendengar ucapan Dave.
____________________Kereta kuda sudah siap dan semua barang bawaan Alexa sudah di letakkan disana. Sekarang mereka tengah berpamitan karena Alexa akan pergi bersama keluarganya yang baru.
"Jadilah anak yang baik dan jangan menyusahkan suamimu hm. Ratu Violetta sekarang adalah ibumu disana sayang jadi kalau ada apa-apa Alexa bisa cerita kepada Ratu Violetta. Jangan menangis Alexa bisa berkunjung kesini kapanpun Alexa rindu". Hellena mencium pipi putra bungsunya dan menghapus air mata di kedua pipi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Prince
RandomDi sebuah kerajaan yang megah terdapat pangeran yang memiliki paras wajah yang tegas serta menawan, siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona oleh parasnya, tapi semua pangeran dari kerajaan lain tidak ada yang mau menikah dengannya, karena sang...