🍒 NODA 🍒

138 10 2
                                    

Sudut pandang zahra

.
.
.
.

jam menunjukkan pukul satu dini hari. cukup larut tapi tidak bagi seorang zahra yang notabenya gadis berperilaku buruk. zahra, yang baru balik dari club masuk jalan berjinjit agar tidak menimbulkan suara.

tapi belum sampai diruang tamu. Lagi-lagi, terlihat perilaku menjijikkan ayahnya yang mabuk-mabukkan dan juga membawa seorang jalang kerumah. yang tanpa malu menjadikan ruang tamu rumahnya sebagai hotel murahan.

zahra tidak menghirauian, ayahnya lagi langsung saja dia mencari ibunya yang sering kali menjadi korban kekerasan ayahnya.

"bu, ibu dimana?" teriak zahra menggema dilantai atas.

"disini. tolong ibu zahra, tolong... nak... sakit." gumam julia kesakitan.

suara itu berasal dari gudang. zahra langsung bergegas kearah sumber suara. zahra masuk kedalam ruangan yang gelap gulita itu. menyalakan lampu, terlihat ibunya yang merintih kesakitan. yang diikat dengan tali, juga sekujur tubuh penuh luka dan darah yang mengering.

"Ibuuuu.....!" teriak zahra nyaring nyaris tak percaya apa yang dilakukan ayahnya. jika biasanya ayahnya hanya menampar dan mengurung ibunya tapi sekarang.

"Brengsek."umpat zahra.

setelah membantu ibunya keluar dari gudang. zahra mendatangi ayahnya dengan mata yang berapi-api.
melihat ayahnya, yang sedang bercumbu dengan jalang. melihat itu dia langsung murka melihat ada pisau diatas meja makan langsung saja zahra ambil dan tanpa aba-aba hendak menusuk ayahnya sendiri.

"jangan nak,"teriak julia dari belakang tak kalah kerasnya.

"biarkan dia mati bu, dengan begitu hidup kita akan tenang!."racau zahra seperti orang kerasukan. untung julia datang tepat waktu sehingga dapat menghentikan aksi brutal zahra.

setelah tenang, zahra melepaskan diri dari pelukan julia lalu pergi lagi dari rumah.

"Heiiiii, berhenti kau bocah!" teriak adi dengan kencang.

nyatanya, tak ada yang mengerti dirinya. zahra benar-benar, muak hidup seperti itu setiap hari. jika bunuh diri tidak dosa maka sudah dilakukannya sejak dulu. dia memang bukan, ahli agama tapi zahra juga tidak mau masuk neraka. lebih awal dari pada ayahnya yang pemabuk dan penjudi itu.

zahra iri, pada teman-temannya. yang selalu disayangi dan dicintai oleh keluarga mereka. hidup mereka, seolah sempurna tanpa celah. memang diberikan masalah tapi tidak seberat dirinya. zahra merasa tuhan sangat sangat tidak adil kepadanya.

zahra balik, keclub yang ditinggalkan sejam yang lalu. minum alkohol sebanyak-banyaknya. tanpa peduli dengan Kepalanya yang sudah pusing. sangat pusing. hanya inilah yang dapat dilakukan zahra sebagai pelampiasan rasa sakit yang diberikan oleh orang tuanya.

Kepala zahra berdenyut, rasanya seperti mau pecah. zahra tak sanggup, lagi dia ingin pulang sekarang. saat sedang berjalan hendak pulang. Tiba-tiba ada yang membekapnya dari belakang. dan setelahnya semuanya menggelap zahra tidak ingat apa-apa lagi.

°°°°°

keesokan, harinya zahra terbangun dalam keadaan tubuh tanpa sehelai benang pun menutupinya. dia menoleh kesamping dan menemukan seorang pria asing yang sama-sama telanjang bulat yang dibalut oleh selimut.

"apa yang terjadi?" batin zahra bertanya-tanya.

kenapa dia tidak mengingat apapun. dan siapa pria asing yang telah menodainya.

SEKIAN

😉

MALA KUSSAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang