🍒 MULAI RENGGANG🍒

59 3 0
                                    

Happy day my life

.
.
.
.
.

Ternyataa_orang yang selama ini memberikan kepercayaan dan kebahagiaan padanya, juga mampu menorehkan luka yang paling dalam hidupnya. Boleh seseorang berkata bahwa yang sekarang dilihatnya bukanlah suaminya.

"Katanya, servis yang kamu berikan kurang memuaskan." Bisik perempuan tersebut ditelinga Zahra.

Zahra mendadak mati rasa. Lidahnya kelu walau hanya untuk mengucapkan sepatah kata. Badannya bergetar hebat. Lututnya lemas, seolah tak mampu berdiri. Jika selama ini Zahra hanya melihat ibunya yang diselingkuhi dengan adi yang membawa berbagai macam jenis perempuan kerumah mereka.

Kini dia sendiri yang merasakannya, hatinya benar-benar sakit.

"Ayo nak, kita pulang aja." Ajak julia pada anaknya dia benar-benar kecewa pada Fatih.

Julia menatap sinis pada perempuan didepannya. Yang masih dalam balutan kimono. Memperlihatkan jelas bahwa dia baru saja keramas. Benarkah semua yang dikatakan oleh perempuan ini. Haruskah Zahra percaya?

Tapi semua bukti sudah mengatakan semuanya. Zahra pulang dalam keadaan hancur, benar-benar kacau Zahra tersenyum masam ketika mengingat kejadian barusan yang mampu memporak-porandakan hatinya. Rasanya benar-benar seperti mimpi, Zahra dan ibunya memutuskan pulang kerumah ustazah anum.

Seolah mengerti keadaan, ustazah anum menyuruh Zahra untuk langsung beristirahat. Membiarkan julia menceritakan segalanya, tanpa melewatkan suatu apapun. Ustazah anum cukup syok mendengar cerita tersebut.

Beberapa saat kemudian julia menyusul Zahra kedalam. Rupanya, Zahra belum tertidur masih termenung entah apa yang sedang anaknya pikirkan saat ini tentang Fatih.

°°°°°

"Nduk, udah jangan melamun terus tidur ingat kamu lagi hamil." Ucap julia.

"Zahra gak bisa tidur buk."

"Ibu tahu udah jangan terlalu dipikirin. Ibu pijat sini kepalanya supaya rileks. " Tanpa aba-aba julia menaruh kepala Zahra diatas pangkuannya.

"Gimana enak?"

Tak lama terdengar dengkuran halus, yang keluar dari bibir mungil Zahra. Julia bersyukur akhirnya Zahra bisa tidur dengan pulas. Julia merenung kenapa Zahra harus memiliki nasib yang sama seperti dirinya. Berlarut-larut dalam pikirannya hingga akhirnya julia terlelap dengan sendirinya.

Suara kicauan burung, membangunkan Zahra dari tidur panjangnya. Badan terasa sangat pegal seperti mau roboh.

"Astaghfirullah, subuh aku gak sholat subuh. Udah telat ini. "Panik Zahra.

"Kamu dah bangun?"

"Ibu kenapa gak bangunin Zahra? Udah telat nih sholat subuh." Pekik Zahra.

"Masih bisa kok, cepetan sana."

"Beneran, masih bisa bu?"

"Iya bener kok."

Zahra pun segera melakukan wudhu. Di pagi bari yang tidak baik-baik saja ini Zahra disambut oleh banyak notifikasi dari suaminya.

7 unread message

40 missed voice call

Hubby🦭
Kamu dimana sayang?
Kok mas pulang kamu gak ada
Kata bik inah kamu jemput mas di bandara
Tadi ada sedikit masalah dikantor makanya belum pulang maaf banget mas lupa ngabarin HP mas lowbat
Mas khawatir nih
Kata umi kamu gak kesana
Ustazah anum juga gak bisa dihubungi

Ditengah kegiatannya mengecek hp, Zahra dikejutkan dengan suara ribut-ribut didepan rumah.

"Tapi saya mau ketemu istri saya ustazah."Ucap Fatih.

"Istri kamu bilang, setelah apa yang kamu lakukan kamu masih merasa pantas untuk Zahra." Sindir ustazah anum.

"Memangnya, apa yang saya lakukan. Saya cuman cari istri saya kenapa dilarang?" Jawab Fatih dengan santai.

"Setelah puas selingkuh, baru kamu cari dia." Maki ustazah anum mengundang mata heran dari para tetangganya.

"Ustazah, biarin dia masuk." Ucap Zahra berdiri disisi pintu.

"Tapi." Ucap ustazah anum terhenti karena Zahra memberikan isyarat bahwa ia dan Fatih yang akan menyelesaikan masalah ini.

"Sayang." Panggil Fatih.

Setelah duduk dengan berjarak, dengan suaminya. Zahra duduk terdiam membiarkan Fatih mengatakan apa yang ingin dikatakan.

"Mas nyariin kamu, kemana-mana semalam. Kenapa gak bilang kalau mau nginap disini. Mas kan gak bakal larang." Terang Fatih apa adanya. ustazah anum dan julia hanya memperhatikan dari jauh.

"Udahlah mas, Cukup. Gak capek apa bohong terus. Aku aja capek lihat kamu bohong terus." Ucap Zahra lirih mencoba menahan sesak luar biasa.

"Maksud kamu apa sayang, mas gak ngerti."

Zahra memandang Fatih dengan pandangan yang sulit diartikan. Sementara Fatih menunggu jawaban Zahra dengan muka kebingungan.

SEKIAN

Thanks you buat kalian para readers

"Konduktor menghantarkan panas, tapi readers menghantarkan  kebahagiaan."

By mumfa

Wkwkwk
See you chapter

🥰🥰🥰🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALA KUSSAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang