Happy day my life
.
.
.
.
.acara pun dimulai dengan khitmat. semua fokus mendengarkan apa yang dikatakan gus muda didepan sana. zahra dan ustazah anum duduk dibarisan belakang. jadi tidak dapat melihat dengan jelas wajah ustadz yang sedang berceramah tersebut.
"gusnya ganteng ya, muda lagi"
"iya denger-denger sih, lagi cari calon istri aku mau deh."
"Husst. jangan halu mana mau gus sama yang kayak kita-kita."
"iya sih dia itu lulusan kairo"
"tapi jodohkan gak da yang tahu mel."
"jangan ribut. itu dengerin calon suami aku."seru reta.
zahra hanya mendengar para gadis membicarakan.
mengenai gus yang sedang fokus berpidato didepan sementara gadis-gadis sibuk memperhatikan gus.menit berlalu berganti dengan jam. tak terasa kajian sudah selesai. zahra dan ustazah anum memutuskan untuk pulang namun buk rt memanggil ustazah anum. yang membuat zahra mau tak mau harus menunggunya didepan masjid.
zahra duduk dengan mulut yang sesekali menguap. dia sudah sangat mengantuk. matanya seolah enggan untuk diajak kerja sama.
"eh, maaf mbak. mbak nginjek sendal saya." ucap fatih memberi tahu.
zahra mengangkat kepalanya. pandangannya bertemu dengan fatih. kenapa rasanya zahra pernah bertemu dengan orang ini.
fatih membeku ditempat. dia jelas ingat wajah itu terlebih anak buahnya mencari tahu. akhirnya fatih menemukan gadis yang ia cari selama ini.
"iya mas. ini sendalnya permisi." zahra langsung pamit karena ustazah memanggilnya.
zahra menyusul ustazah yang menunggu digerbang masjid.
"maaf ya ustazah zahra hampir tidur tadi."jelas zahra.
" iya gapapa. sekarang kita pulang ayo. "
fatih langsung menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu dimana gadis itu tinggal. tidak ingin menyia-yiakan kesempatan yang ada.
°°°°°
pikirannya melayang pada perempuan tadi. dia yakin sekali itu orangnya. walaupun perempuan tadi memakai hijab tapi mukanya sama persis. tak lama kemudian. zaki anak buahnya mengirimkan sebuah alamat.
Fatih
fatih udah nemuin dia umi. besok temani fatih kerumahnya ya.Umi
baguslah tih, umi udah ngak sabar nunggu besok.Fatih
iya umi.pagi pun tiba. subuh-subuh sekali, fatih sudah bersiap. untuk pergi menemui gadis yang telah dia nodai. setelah ini dia tidak akan diliputi oleh perasaan bersalah lagi.
jam menunjukkan pukul sembilan pagi. fatih sudah berada dikediaman uminya. sedang menunggu kedatangan umi.
selama ini fatih hanya tinggal bersama dengan uminya karena abahnya sudah meninggal semenjak fatih menginjak umur tiga belas tahun. abahnya meninggal akibat serangan jantung yang sudah dideritanya sejak lama.
fatih memiliki seorang adik perempuan amel namanya. wanita yang selalu fatih lindungi segenap hati. yang sedang kuliah di Korea Selatan. mahasiswa kedokteran semester enam.
amel sangat menyukai aktor dari negeri gingseng tersebut. dia selalu bermimpi ingin tinggal disana dan fatih pun mengabulkannya.
apapun fatih berikan untuk amel, mengingat amel yang kehilangan sosok figur ayah. disaat anak seusianya sedang manja-manjanya dengan ayah.
"ayo nak. umi udah siap."
"eh, iya umi ayo." jawab fatih kikuk sendiri.
"kamu kenapa sih? gugup mau ketemu calon istri." gurau umi tersenyum menggoda.
"Ngak umi. ngak papa." ujar fatih berusaha tetap tenang.
"udahlah gak usah malu-malu. umi juga pernah muda kali." canda umi.
umi dan fatih berangkat. hampir memakan waktu satu jam, untuk mereka tiba disebuah desa alamat tempat zahra tinggali. saat sampai disebuah rumah alamat yang anak buahnya kirimkan.
rumah sederhana dengan banyak tanaman hias didepannya. fatih mulai mengetuk pintu rumah ustazah anum.
"assalamu'alaikum" ucap fatih sopan.
"waalaikumsalam, tunggu sebentar." terdengar suara dari dalam.
tak seberapa lama, ustazah anum pun membuka pintu.
"ada apa ya gus fatih, umi. silahkan masuk dulu." suruh ustazah anum sopan.
"saya bikinin minum dulu ya." pamit ustazah anum.
"ehh, gak usah kami mau bicara sama ustazah anum. " kata umi.
"bicara apa umi? " tanya ustazah anum.
"sebenarnya. kedatangan kami kesini mau bicara sama zahra ." ucap umi serius.
"mohon maaf ya umi. tapi ada apa ya? "
"ini penting."
"Zahra... sini nak ada yang mau ketemu." panggil ustazah anum.
Zahra pun duduk didekat ustazah anum. sambil menatap dua orang dihadapannya kini. fatih menundukkan pandangannya.
"zahra. saya adalah orang yang menodai kamu." ucap fatih dengan tenang.
Plaakk...
belum sempat fatih menjelaskan. zahra sudah menamparnya. dengan mata berkaca-kaca.
"Puas kamu. puas kamu udah ngerampas kehormatan saya. buat apa lagi sekarang kamu kesini. saya udah keguguran itukan yang kamu inginkan. hiksss...hiksss..." teriak zahra sambil terisak.
"maafkan saya zahra. saya kesini mau bertanggung jawab. saya mau mengkhitbah kamu zahra." ucap fatih dengan penuh penyesalan.
"buat apa lagi. saya udah kotor hiksss... "
"ini bukan salah kamu zahra. saya mau nerima kamu." ujar fatih serius.
SEKIAN
Thanks you buat kalian para readers
"Konduktor menghantarkan panas, tapi readers menghantarkan kebahagiaan."
By mumfa
Wkwkwk
See you chapter🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
MALA KUSSAMA
Espiritual"dia yang mencintaiku,tanpa memandang masalaluku." Zahra Zulaikha putri. aku yang berusaha kabur dari orang yang membeliku pada ayahku. hingga akhirnya aku bertemu ustazah anum yang mengajariku caranya mengenal allah. Aku bahkan sangat jauh dari...