02{punya keluarga?}

27 2 0
                                    

Happy reading (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

**

**

**

**


Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu Gania dan seluruh teman seangkatannya. Detik ini, di jam ini, di hari ini, dan di tahun ini Gania resmi menjadi alumni dari SMP Garuda.

Gadis cantik itu kini terbalut kebaya modern dengan warna merah muda ceria yang mirip dengan ekspresi nya sekarang, yaitu tersenyum ceria.

Akhirnya ia bisa lulus setelah melewati berbagai rintangan, apalagi harus menghadapi kertas ujian yang seperti mengajak nya berperang.

"Nia nanti Lo lanjut sekolah di mana?", tanya sela, sahabat yang paling cantikkkk bagi Gania dan tentu saja baik.

Nia mengernyitkan dahinya, seperti berpikir. Lalu ia mengendikkan bahu.

"OMG! Jadi Lo belum ada list buat masuk SMA mana?!", kaget sela dengan sikap santai sahabatnya itu.

Gania hanya menganggukan kepalanya, hal itu berhasil membuat sela gemas, lalu menangkup pipi berisi milik sahabatnya itu.

"Kalo gitu gimana kalo Lo masuk SMA yang sama kayak gue! Pasti seru!", sahabatnya itu sangat antusias, sedangkan Gania menatap horor sela saat mendengar ucapannya.

"Sela yang cantik, tapi masih cantikan gue! Gue gak. Mau. Lo pikir kapasitas otak kita sama!", ketus nya.

"Yee, santai dong sis! Gue baru inget kalo Lo punya kapasitas yang sedang!", ejek sela pada sahabatnya itu. Gania mendelik sinis saat mendengar ejekan sahabatnya itu.

"Yaudah kalo gitu, fine! Lo temenan aja sama orang yang ber -kapasitas sama kayak Lo!", rajuk Gania sambil menekan kata kapasitas.

Sela tersenyum jahil, "utututu kayaknya ada yang cemburu!", ujarnya sambil membujuk sahabatnya yang sedang kesal itu.

Saat sela sedang berusaha membuat mood Gania kembali. Seperti badai angin halilintar, seorang laki-laki seangkatan dengan mereka menatap horor ke dua gadis itu.

"Kalian pacaran?", sontak pertanyaan itu membuat Gania dan sela menatap tajam cowok yang paling tengil di kelas mereka.

"Woy letoy! Mau pacaran sama gue gak?!", ucapan Sela yang kelewat keras membuat semua orang menatap ke tiga orang itu. Sedangkan Gania merutuki kebodohan sahabatnya itu yang tidak tahu tempat.

Semua orang mulai berbisik-bisik saat mendengar penuturan yang terkesan mengajak Gino, cowok paling tengil dengan tingkah randomnya itu berpacaran. Yang benar saja! Padahal mereka itu bagaikan tom dan Jerry, dan bagaikan air dengan minyak, kalau di dekatkan pasti akan terjadi sesuatu yang namanya adu mulut.

"CIEEEE GINO DI TEMBAK SAMA MBAK CRUSH!!", teriakan salah satu teman Gino membuat Gino menatap tajam sang empu suara. Bahkan semuanya pun ikut cie cie an, hal itu berhasil membuat wajah Gino tersipu malu. Tapi tak berselang lama sela kembali bersuara saat Gino hendak membuka mulutnya.

"Biar bisa gue banting!", ketusnya. Hal itu membuat Gino semakin jatuh hati pada gadis dengan pendiriannya yang kuat itu. Saat melihat pancaran kagum dari Gino, Gania menjadi bergidik ngeri.

"Jatuh cinta bikin kita oon ya?", tanya Gania yang tentu saja jawabannya iya!

______________

This is My Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang