06{Misi rahasia}

16 1 0
                                    

Happy reading (⁠☆⁠▽⁠☆⁠)

**

**


**

**

Seorang gadis sedang termenung, persis seperti orang yang sedang banyak beban hidup. Hal itu bisa di lihat dari bagaimana gadis itu menghela napas berulang kali, bahkan kepalanya bertumpu di tangan kanan nya.

"Hidup itu berat!", ucap nya dengan menghembuskan napas yang entah ke berapa kalinya. Gania merasa kesepian, apalagi keluarga nya tak pernah ada di rumah atau lebih tepatnya mansion itu.

Ia mendengar pintu utama terbuka, cepat-cepat ia menuruni tangga itu untuk pergi ke ruang utama. Gadis itu berniat ingin menyambut siapa saja yang datang.

"Kak Alex!!", panggil gadis itu nyaring. Saking senangnya ia sampai berhamburan di pelukan remaja laki-laki itu. Laki-laki yang belum menyadari siapa yang memeluknya pun masih mematung. Sedetik kemudian ia tersadar, lalu dengan kasar melepaskan pelukan dari gadis itu.

Laki-laki itu menatap tajam gadis yang menyengir itu. Lalu melengos pergi dari sana tanpa sepatah katapun. Gania yang melihatnya pun mengekori kemana langkah laki-laki itu dengan terus merecokinya dengan banyak pertanyaan.

"Kakak dari mana?", tanya Gania dengan wajah yang selalu tersenyum sumringah.

"Kok pulangnya malem?",

"Udah makan belum?",

"Kalo belum aku bisa panasin makanan?!", antusias gadis itu.

"––", sayang nya tak ada satu pun pertanyaan dari Gania yang di jawab laki-laki itu.

Saat Alex pergi untuk menuju kamarnya, Gania terkejut saat melihat benda yang seharusnya berada di bangunan yang tinggi itu berada di mansion ini. Yaitu lift alias kotak berjalan. Ia pun di buat melongo, bahkan pertanyaan pun dengan mulus keluar dari mulutnya yang membuat Alex menghentikan langkahnya.

"Lah, sejak kapan ada lip di sini?", bingung gadis itu.

Ting!

Kotak besi itu terbuka, lalu Alex berjalan masuk ke dalam nya. Sedangkan Gania yang masih bergelut dengan pikirannya tak menyadari jika ia sudah di tinggal oleh Alex.

"Sudah biasa! Diriku di tinggalkan~♪", senandung gadis itu lalu melangkahkan kakinya menuju kamar.

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB, Gania merasakan tenggorokannya terasa kering. Ia pun pergi keluar kamar untuk pergi ke dapur. Saat di atas tangga, matanya menangkap siluet seorang laki-laki yang sedang celingukan. Ia pun menajamkan penglihatannya dan ternyata laki-laki itu adalah salah satu kakak laki-laki nya.

"Hmmm sepertinya ada yang tidak beres!", monolog gadis itu. Setelah di rasa sosok itu tak lagi berada di sekitar dapur, ia pun melanjutkan langkahnya untuk mengambil minuman penghilang dahaganya.

~*~

"BEBEB! Lo ngapain melamun?!", suara cempreng nan memekakkan telinga itu membuat Gania seakan tertarik paksa dari lamunannya.

This is My Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang