05{sayang!}

17 1 0
                                        

Happy reading (⁠ㆁ⁠ω⁠ㆁ⁠)

**

**

**

Seorang gadis tengah mengusap foto yang terbingkai cantik di dalam tempatnya itu.

"Buk, Nia sekarang udah gede! Nia udah SMA jadi sebentar lagi pasti ibu punya calon menantu!", ucapnya dengan terkekeh geli dengan kata terakhirnya.

Saat ini Gania benar-benar merasa bosan, ia tidak pernah melihat anggota keluarga barunya berada di rumah selama ia tinggal kurang lebih 2 bulan, palingan mereka cuma berkumpul di saat sarapan. Kalau untuk makan malam, sepertinya mereka melakukannya sendiri-sendiri.

Karena merasa gabut, ia pun turun ke bawah untuk mencari mbak Riska. Maid yang dekat dengannya itu, hari ini sekolahnya libur.

Ternyata dugaan Gania benar, wanita itu berada di dapur sedang membereskan dapur.

"Mbak lagi ngapain?", tanya Gania tepat di samping Riska yang berhasil membuat wanita itu memekik kaget.

"Aduh nona! Jantung saya hampir copot!", ucapnya dengan mengelus dada.

"Hehehe maaf mbak! Soalnya mbak serius amat kerjanya", kekeh Gania.

"Ya iyalah, kalo gak serius nanti gaji mbak melayang!", ucapnya.

"Oh ya! Memangnya ayah suka motong gaji kalian?", kepo Gania.

"Enggak sih! Cuma palingan tuan bakal pecat orang yang lalai sedikit saja dalam pekerjaan nya", jelas Riska. Gania hanya ber oh ria.

"Mbak temanin aku dong ke mana gitu", ajak Gania pada Riska, bahkan gadis itu menggoyang goyangkan lengan Riska.

"Kemana nona?",

"Ke mana aja yang penting tempatnya sejuk!", ucap Gania dengan semangat.

Riska seperti berpikir dan akhirnya menyetujui permintaan nona nya itu. Ia juga merasa sedikit sedih saat mengetahui raut kesepian dari Gania walau ia tak menunjukkan nya dengan kentara.

Ke dua perempuan itu berjalan-jalan di sekitar halaman mansion keluarga western itu. Mata Gania terkunci pada sebuah taman yang air mancurnya di tutup dan tampak seperti terbengkalai. Tidak mungkin kan, ayahnya itu kekurangan tukang kebun, sehingga taman itu terbengkalai.

Kakinya melangkah lebih dekat pada taman itu. Riska yang sedang menjelaskan seluk beluk mansion menoleh ke belakang. Tapi ia tak mendapati Gania! Oh tuhan! Di mana gadis itu? Riska pun dengan panik mencari ke sana kemari, ia takut gadis itu tersesat di mansion yang luas ini.

Di sela-sela mencari nona nya, sudah beberapa kali tubuhnya menabrak para pekerja lain. Hingga ia menabrak seorang wanita yang juga berpakaian sama dengannya.

"Ah maaf Rani! Aku tidak sengaja!", ucapnya dengan panik, temannya itu yang merasakan kepanikan dari Riska lantas bertanya.

"Kamu kenapa panik?", tanya Rani.

"Nona hilang! Aku takut dia tersesat di mansion yang luas ini!", ucapnya dengan nada panik.

"Oh aku kira apa! Sudahlah biarkan saja! Lagipula ia kan hanya tersesat di mansion bukan di hutan", balas Rani dengan santai.

This is My Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang