03{cowok tengil + narsis}

18 1 0
                                    

Happy reading (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

**

**

**

**

"Hoammm!", seorang gadis dengan rambut bak singa itu menguap dengan lebar seperti mengaum. Walau tubuhnya sudah terduduk, tapi jiwa nya terasa belum terkumpul sempurna.

Ia membuka mata nya saat merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi. Ketika ia menoleh, seorang remaja laki-laki menatap nya dengan pandangan yang sulit di artikan.

1 detik

3 detik

5 detik

Gadis itu terkejut, lalu melemparkan apa saja yang berada di dekatnya ke arah cowok itu. "Dasar mesum! Ngapain Lo di kamar gue! Rasain Lo, biar kepala Lo benjol sekalian!", teriak nya dengan nyaring.

Cowok itu mendesis kesal, ia mendekat ke arah gadis yang secara membabi buta menyerangnya dengan lemparan benda-benda. Cowok itu menghindari lemparan gadis itu dengan tangannya sebagai perisai.

Matanya melotot saat gadis bak singa itu mengangkat lampu tidur yang berada di atas nakas dan hendak melemparnya.

"Gue kakak Lo sialan!", maki cowok itu kesal. Tanpa perasaan ia menarik kerah baju belakang gadis itu sampai tubuhnya terangkat. Gadis itu mengerjap kan matanya berkali-kali.

'adohh gue lupa udah punya Abang!(⁠-⁠_⁠-⁠;⁠) Hapus sudah image gue!!༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ ',batin Gania menangis saat menyadari kebodohannya.

Gadis itu langsung berubah menjadi kalem dengan wajah yang nyengir tidak jelas. Membuat cowok yang merupakan kakak laki-laki nya itu mendelik sinis, lalu melepaskan genggamannya di kerah belakang baju Gania.

"Hehehe maaf kak em--", Gania menghentikan ucapan nya karena ia tidak tahu siapa nama cowok yang merupakan kakak nya itu.

"Kak?", panggil Gania.

"Apa!?", ketus cowok itu.

"Kakak siapa?",

"Lo bego atau bodoh sih?! Masa' Lo gak kenal sama gue! Semua orang pasti kenal sama gue!", ucap nya dengan angkuh. Gania menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak tahu siapa nama dari cowok narsis itu.

"CK! Terserah Lo! Cepetan turun ke bawah! Awas kalo Lo lama gue tendang Lo!", ancam laki-laki itu yang membuat Gania mendelik. Kasar sekali!

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, sekarang Gania sedang bercermin pada cermin full body miliknya. Ia menggunakan kaos santai yang di padukan dengan celana kulot, sehingga membuat tubuhnya menjadi kelihatan tinggi. Ia menarik ke dua sudut bibirnya sendiri sehingga membentuk senyuman manis.

"Oke Gania, akhirnya gue bisa ngerasain punya ayah dan ngerasain gimana kasih sayang dari ayah!", monolognya sambil tersenyum sumringah membayangkan perhatian yang akan di tujukan oleh orang yang selama ini ia harapkan.

Tetapi, sedetik kemudian senyuman itu luntur saat Gania teringat dengan almarhum ibunya, Gea. Ia pun mengeluarkan foto dimana ibu dan dirinya sedang tersenyum manis dan menaruhnya di atas nakas.

This is My Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang