18{ending 1}

5 0 0
                                    

HAPPY READING ALL

Wajah ke empat manusia berdarah westernson itu seketika berubah menjadi pucat, tidak ada tanda-tanda senang saat melihat tubuh yang merupakan bungsu westernson itu menghilang dari hadapan mereka.

Sebelum tubuh Gania menghilang sepenuhnya, ia mengucapkan kalimat terakhirnya. "Jangan, cari, aku!".

Dan bum!!

Denio terbangun dari tidurnya dengan keringat sebesar biji jagung yang menghiasi wajah tampannya itu. Ia menyugar rambutnya yang basah oleh keringat dengan kedua tangannya.

"Apa yang terjadi-,"

"-dengan dia?" Denio bangkit dari tempat tidur nya, mengambil sebatang nikotin yang merupakan benda yang paling di benci perempuan yang merupakan cinta pertama dan selamanya untuknya.

Ia memantik api di salah satu ujung benda itu dan seketika warna kemerahan api muncul, pria dewasa itu mulai menyesap benda itu untuk menghilangkan rasa gelisah yang sedari tadi hinggap di kepalanya.

Denio memejamkan matanya saat berada di balkon kamarnya dan membiarkan angin berhembus hingga menembus pakaian tidurnya.

Suatu hari dikamar yang bernuansa hitam putih dengan warna putih yang mendominasi, sepasang suami istri yang sedang menikmati hari bahagia nya saat mengandung anak ke empatnya. Tawa seorang perempuan bersurai hitam mengalun merdu di telinga seorang pria yang terus mengelus perut istrinya dengan tulus.

Rasa haru, bahagia, dan tidak menyangka saat mendengar istri tercinta nya bisa mengandung setelah di diagnosis dokter bahwa perempuan itu tidak bisa hamil lagi, terlebih lagi bayi yang dikandung nya adalah bayi perempuan, bayi yang selama ini ia nanti-nantikan di tengah buah hatinya yang semuanya laki-laki.

Ruangan ini menjadi saksi bisu di mana ke dua insan ini saling menyayangi satu sama lain. Menjadi tempat di mana mereka mengasuh ke tiga anaknya dengan penuh kasih sayang.

Si wanita pun melihat-lihat ke sekeliling kamar, lalu mengerutkan dahinya.

"Nanti, kalau Nia lahir aku ingin kamar ini nuansa putih dan pink! Daripada hitam gini, katanya kalau anak cewek itu harus silau dengan warna pink supaya gak tomboy!", ucapnya dengan semangat yang membuat suaminya menjadi gemas dan mencium pucuk kepala istrinya lembut.

"Apapun yang kau inginkan, pasti aku kabulkan sayang!."

"Mommy!! Kami pulang!!", teriak ke tiga anak kecil yang langsung berhamburan ingin memeluk wanita kesayangan mereka. Tapi, usaha mereka harus di gagalkan karena Daddy mereka tidak mengizinkannya. Hal itu membuat ke tiga anak kecil itu berwajah masam.

Di belakang mereka, seorang perempuan tersenyum hangat saat melihat kebahagiaan keluarga itu. Ia pun menghampiri mereka sambil memberikan pengertian kepada ke tiga anak kecil tadi.

"Sayangnya aunty! Kalian tidak boleh memeluk mommy sembarangan! Nanti kuman nya nempel terus kena mommy sama adik kalian sakit! Kalian mau mereka sakit?."

Ke tiganya sontak menggeleng dengan cepat membuat wanita itu tersenyum.

"Sekarang kalian mandi dulu, nanti baru peluk seharian oke!", mereka pun mengganggu kan kepalanya dengan semangat, lalu pergi ke kamar mandi masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This is My Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang