12{Kalisa?}

15 1 0
                                    

Happy reading (⁠☆⁠▽⁠☆⁠)

**

**


**

**

Gania mengernyitkan dahinya bingung, siapakah gerangan gadis itu? Dan dari mana datangnya? Ia bisa melihat bagaimana seluruh kakak nya menampilkan senyum yang beragam, ada yang tersenyum miring, manis dan terakhir misterius. Bahkan tatapan mereka tak pernah lepas dari gadis yang sedang menuju mereka dan memberikan pelukan.

'Siap-siap adikku! Gue bakal bikin neraka untuk Lo dengan senang hati!',-batin Axel menyeringai.

"Daddy! Aku kangen Daddy!", nada bahagia yang terlontarkan gadis itu dan memeluk pria paruh baya yang hanya terdiam, tetapi pria itu membalas pelukannya dan mengusap puncak kepala gadis itu.

"My princess! Kenapa kamu pulang sendirian? Padahal kan kakak bisa jemput kamu!", ucap Axel dengan nada lembut dan tenang yang tidak pernah Gania dengar sebelumnya.

Gadis itu beralih memeluk Axel, setelah menguraikan pelukan mereka, gadis itu menatap Axel dengan pancaran binar bahagia di ke dua bola mata bulatnya.

"Aku ingin kasih kejutan ke kalian semua", ucapan gadis itu yang tenang dan terkesan anggun itu membuat Gania mendelik sinis. Bola mata gadis bersurai panjang itu menangkap sosok seseorang yang menatapnya dengan sinis.

"Kak, dia siapa?", tanya gadis itu dengan menatap Gania. Axel mengikuti arah pandang gadis itu dan ternyata tebakannya benar, Gania lah yang menarik atensi gadis di depannya itu.

"Tak usah dipikirkan!", ucapan Axel yang membuat Alex menganggukan kepalanya.

"Mending Lo istirahat, pasti cape!", saran Alex yang mendapat anggukan dari gadis itu.

Gadis itu hendak melangkahkan kakinya, tapi Gania menahannya. Ia memperhatikan gadis itu dengan lamat-lamat. Gadis yang mempunyai wajah cantik dengan kulit putih itu mampu menghipnotis orang-orang, apalagi mata bulatnya yang membuat orang-orang merasa gemas. Di tambah lagi dengan perangai nya yang lemah lembut dan anggun. Persis seperti sang tokoh utama yang terdapat di novel-novel biasanya.

"Kamu siapa?", tanya Gania to the point.

"Jangan ganggu Kalisa!", perkataan Axel mengalihkan atensi ke dua gadis itu. Bahkan laki-laki itu sudah berada di antara mereka dan membawa tubuh gadis yang bernama Kalisa itu ke belakangnya. Gania hanya memutar bola matanya malas dan berdecak sebal.

"Aku cuma mau kenalan kok!", sekarang Gania sedang menjaga image nya, karena keberadaan Aland dan Alex, kalau cuma Axel mah, sudah dari tadi ia tendang.

"Kalisa, kakak bakal antar kamu ke kamar!", tegas Axel dan menarik tangan gadis itu. Namun, gadis itu menolak, "kan tadi dia mau kenalan kak?", ucap Kalisa.

"Kamu gak perlu kenalan sama dia, nanti kamu kotor!", ucapan pedas itu berhasil membuat Gania merasa kesal.

'Kalo gak ada yang lain, udah gue tendang and sleding tuh kepala songong to dinding! Emangnya gue sampah apa?!─⁠=⁠≡⁠Σ⁠(⁠╯⁠°⁠□⁠°⁠)⁠╯⁠︵⁠┻⁠┻ ',- batin Gania yang hanya bisa mencibir laki-laki itu di dalam hatinya.

This is My Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang