Fake God with Dimensional Group Chat

Awal Perjalanan

POV Mugiwara

Aku duduk disebuah batu yang besar mengamati indahnya Padang rumput yang begitu luas. Suasananya begitu nyaman, dan pemandangannya terasa menenangkan.
Rasanya seperti sedang bernostalgia.
Perasaan nyaman ini membuatku ingin menyanyikan sebuah lagu. Lantas, aku mengambil sebuah gitar yang kusimpan di kantong sihirku ku lalu kupetik beberapa kunci dasar.

Jrenggggg 🎸 🎸 🎸
Suara nada gitar berbunyi, diringi dengan lantunan dari suara merduku.
"Nukegara mitai na sora ni nani wo miteita?
(Apa yang sedang kau lihat di langit yang terlihat kosong itu?)

Aku berhenti sejenak, sambil menatap kelangit lalu kulanjutkan permainanku,

Mezamete riyuu de sura wakaranakatta
(Bahkan aku pun tidak tahu alasan mengapa diri ini terbangun)

Shinjiru koto ni hidoku obieteita
(Aku yang begitu takut untuk "Mempercayai",......)

Datte zenbu sutetan da
(Karena itulah, aku telah membuang semuanya)

'Maafkan aku Naofumi, tapi pengorbanan tidak akan pernah kulupakan'
Tak terasa air mataku menetes mengalir membasahi pipiku. Sejujurnya aku ingin menggunakan Naofumi dalam misiku kali ini, tapi sayangnya orang seperti dia sulit untuk dimanipulasi, jadinya....

....Good Bye.... Rest In Peace My Brother....
Sambil menutup mata aku memanjatkan doa setulus hati untuk kepergiannya.

Jreeenggggg.....🎸 🎸 🎸

Konna sekai nara mou
(Akan lebih baik jika dunia yang seperti ini..........)

Kiete shimae to
(Telah menghilang,........)

Nikundeitan da
(Betapa diriku yang membenci itu)

Harisakesou da yo
(Jika aku masih mencoba untuk "percaya", bukankah malah membuatku........)

Shinjitemo?
(menyakiti diriku sendiri?)

'Sekali lagi. Tolong maafkan aku Naofumi. Dengan kematianmu, aku bersumpah akan menegakkan keadilan di dunia yang busuk ini....'

Hora kimi no koe ga
(Ini dia, suara mu lah,........)

Boku wo sukuu yo
(yang telah menyelamatkan ku,......)

Nandomo yobisamasu
(Serta membuatku untuk terus bangkit)

Kimi ga oshiete kureta omoi
(dan kau lah yang telah mengajarkan perasaan ini pada ku)

Sou nando datte
((Sebagai imbalan atas perasaan ini),.........)

Kimi no namae wo sakebu yo
(Aku akan meneriakkan nama mu)

Tsuyoku sono te wo nigitte
(Dan juga memegang tanganmu dengan kuat,.......)

"Naofumi, semangatmu sebagai pahlawan perisai akan kulanjutkan dan kusebarkan diseluruh penjuru negeri"

Orang baik memang tidak pantas mati. Sama halnya dengan Naofumi. Tapi yang namanya keadilan perlu mengorbankan kepentingan kecil untuk menggapai mimpi yang besar.

Sayangnya, aku tidak percaya Naofumi bisa mewujudkannya karena sifat miliknya yang terlalu naif ditutupi dengan dendam kecilnya yang baru setengah selesai, membuatnya menjadi ragu dalam mengambil keputusan untuk mengeksekusi Mallty dan juga Raja Melmorach . Sehingga menyebabkan anime Tate No Yusha sekarang mencapai season 3 yang harusnya selesai sejak season 1 kalau bukan ulah Malty yang tiba-tiba mempunyai kekuatan lacur Pahlawan.