Sepertinya kemarahan Thorne sedang ada di puncak, bagaiman tidak marah seharian penuh ini Zoana memilih bermain dengan Rein dan Trey.
Bukan hanya Thorne tapi ke 2 anaknya pun sama, ah jangan lupakan Lian yg ikut melihat pemandangan yg membuatnya panas.
Lian memandang nya di balkon kamarnya yg langsung tertuju pada taman, dan disana terlihat sangat bahagia, canda dan tawa antara Rein, Zoana, dan Trey.
Ah sangat menyejukan mata bukan, dengan panas di antara mereka.
Apa Rein dan Trey peduli?
Oh tentu saja TIDAK!, malah mereka berpikir untuk membawa Zoana ke istana, pikiran yg membuat keluarga Seymour marah tentunya.
"Kak Trey, paman Raja apa kalian tidak sibuk? Dan tidak terganggu bermain denganku? " Tanya Zoana setelah selesai menghabiskan cemilan yg dibawa oleh pelayan.
"Tidak, karena itu kami bisa kesini" Jawab Trey, dia memeluk tubuh Zoana posesif seolah orang yg dia peluk akan pergi.
"Lalu tugas kalian di istana bagaiman? " Tanya Zoana lagi, bocah itu memiringkan wajahnya dan mengerjapkan matanya beberapa kali membuat Rein menahan gemas sendiri.
"Soal pekerjaan diriku ada Vince, dan soal pekerjaan Trey ada Mael" Kerutan di dahi Zoana muncul saat mendengar dua nama itu muncul.
"Vincenzo asisten ku, dan MAEL KAEMON LANTSOV itu anak ke 2 ku" Ucap Rein seakan sadar dengan kerutan di dahi Zoana.
Anak itu hanya mengangguk...
[Ijin menjawab tuan, vincenzo pikiran penting dimana dialah yg menolong dule Seymour saat perang besar terjadi, yg mengakibatkan Rein mati, lalu Mael dalam cerita menjadi gila karena lylian yg selalu menyiksa nya tanpa sepengetahuan Trey]
"Itu benar benar gila, tapi kenapa sist gak cerita tentang perang besar itu? "
[Maafkan sistem tuan, sistem lupa perang itu terjadi bertepatan dengan Duke Seymour yg mengetahui rencana busuk Duke herlion]
Zoana hanya mengangguk kecil mendengar penjelasan cerita yg tidak di ceritakan oleh sistem.
Sampai dia baru ingat...
Zoana langsung berdiri dari duduknya membuat Rein dan Trey terkejut "hey ada apa? " Tanya Trey terlihat khawatir.
"Eum Zoa harus ketemu ayah, ada hal penting" Setelah mengatakan itu kaki kecil itu berlari membuat Rein dan Trey melotot.
"Zoa jangan berlari" Suara Trey mengalihkan atensi pengawal yg berjaga ditaman dan beberapa pelayan yg berlalu lalang, tapi anak itu tidak mendengarkan nya.
Kakinya terus dibawa berlari, menghiraukan panggilan panggilan dari beberapa pelayan dan pengawal yg ikut jantungan.
Pikiran mereka hanya satu tapi bercabang, yaitu bagaimana kalau Zoaka terjatuh? Lalu apa yg akan terjadi pada mereka? Dihukum kurung? Di pecat? Atau lebih parah di penggal?
Setelah cukup lama berlari, menurut Zoana.
Kaki kecil nya berhenti di sebuah pintu besar, tangan nya mendorong pintu itu dan terlihat lah sang ayah yg sibuk dengan berkasnya.
Benar benar, padahal ada tamu yg bisa dibilang sangat berpengaruh tapi lihatlah Duke satu ini malah dengan santainya mengerjakan tugas dan meminum teh.
"Ayah" Panggil Zoana yg membuat Thorne langsung mengalihkan atensinya dari berkasnya.
Dia bisa melihat anak bungsu nya yg sedang mengatur nafasnya "sudah ayah bilang jangan berlari" Tegur Thorne.
Pria paruh baya itu berdiri dari kursi nya lalu berjalan menghampiri Zoana yg masih mengatur nafasnya.
Tubuh kecil itu melayang kedalam gendongan Thorne, Thorne duduk di sofa yg memang ada diruangan nya dan mendudukan putra bungsu nya di pangkuan nya.
"Kenapa berlari hm? Kau sudah bosan bermain dengan putra mahkota dan raja? " Tanya Thorne lembut.
"Tidak, tapi ayah Zoa boleh minta sesuatu? " Tanya anak itu dia mendongak untuk menatap manik merah sang ayah.
"Meminta apa? "
"Zoa mau kak Lian jangan dihukum, kesian. Zoa mau main sama kak Lian" Ucap anak itu.
"Kau kan bisa bermain dengan kai dan Zayn"
Dengan cepat Zoana menggeleng kan kepalanya "kak kai selalu sibuk dengan berkas sama kayak ayah, lalu kak Zayn sibuk di perpustakaan, ayah tau Zoa lihat banyak buku dan itu bikin Zoa pusing, Zoa juga pusing lihat ayah sama kak kai berhadapan dengan berkas, apaa kalian tidak pusing? "
Celotehan yg di akhiri pertanyaan itu membuat Thorne terkekeh gemas, sepertinya semenjak ada si bungsu menasion menjadi terasa hidup.
Tidak bukan Thorne yg tidak sayang dengan ke 3 anaknya yg lain, hanya saja....
Kailan saat umurnya 10 tahun dia sudah membantu dirinya menyusun strategi, dan ikut berperang membuat beberapa bangsawan dan raja kagum padanya.
Dan sikap kailan pun sudah tidak dewasa lagi.
Lalu Zayn saat umurnya 7 tahun dia sudah menyendiri dengan beberapa tumpuk buku, dan terakhir Kallian dia sudah tergila-gila dengan pedang saat umur 10 tahun.
Sikap anak anaknya yg sudah dewasa sebelum umurnya nya membuat Thorne tidak bisa memanjakan mereka lagi.
Dan itu membuat rumor bahwa Thorne mendidik para putranya dengan keras, padahal tidak.
Thorne hanya acuh saat rumor itu tersebar, dan sekarang keinginan terakhirnya adalah si bungsu yg harus terus bergantung pada mereka.
"Ayah bolehkan" Ucap Zoana dengan memelas, dia mengeluarkan jurus kucing minta di pungut yg pasti membuat semua orang tidak bisa menolak pesona itu
"Huh baiklah" Akhirnya Thorne hanya bisa pasrah, dia memeluk sang anak dan menenggelamkan wajahnya di ceruk anaknya.
"Biarkan seperti ini" Bisik Thorne yg hanya dibalas anggukan kecil oleh Zoana.
Entah kenapa semenjak Zoana di kediaman, keluarga nya sangat suka memeluknya.
"Ayah paman Raja dan... "
Ucapan Zoana terhenti saat Thorne dengan cepat memotong nya "jangan membahas mereka saat bersamamu sayang"
"Maaf"
Cup
"Tidurlah waktunya tidur siang" Ucap Thorne setelah mengecup singkat kening Zoana.
Zoana yg memang sudah mengantuk memejamkan matanya, Thorne mengelus surai sang anak membuatnya tambah mengantuk.
Dan tak lama dengkuran halus terdengar bersamaan dengan pintu besar itu dibuka pelan oleh Rein.
"Apa sekarang seorang raja tidak memiliki pekerjaan? Pantas saja para bangsawan sibuk rajanya saja bermalas malasan seperti ini" Sindir Thorne.
Tanpa mengalihkan dan melihat siapa yg masuk, Thorne sudah tau pasti itu Rein.
"Ucapan mu sangat pedas, ternyata duke kejam seperti mi bisa berkata pedas juga" Ucap Rein yg memandang remeh Thorne.
"Aku hanya akan berpamitan"
"Pergilah, sebenarnya kami pun tidak menerima tamu"
Sungguh perkataan Thorne membuat sudut bibir Rein berkedut mungkin kalau di jaman modern kedutan itu bisa berbunyi seperti 'gue raja loh kok kagak ada harga dirinya banget!'
Tanpa membalas ucapan dari Thorne, Rein memilih pergi daripada dia terpancing emosi terus Zoana terganggu dan terbangun?
Yaudah pergi aja, lagian Thorne juga tidak peduli.
Bawahan paling berani memang!
Tapi kalau di tegur Thorne pasti mengatakan 'saya lebih tua darimu'
.
.
.🅉🄾🄰🄽🄰
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ ʏɢ ᴜᴅᴀʜ ʙᴀᴄᴀ ᴅᴀɴ ᴠᴏᴛᴇʀ 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi Anak Duke
ФэнтезиZoana lexy, sebuah karakter piguran dalam sebuah novel, dimana piguran itu baru saja keluar dari hutan, dan mati saat bertemu dengan pemeran utama. lalu, Kenlio pemuda dengan segala kerandomannya, harus mati dan ber transmigrasi ketubuh Zoana. bag...