16. perkara makanan

3.9K 456 9
                                    

Beberapa hari terlewati, Zoana benar-benar menjauhi Lian, seberapa keras Lian mendekati adiknya, Zoana tetap menolak.

Sampai saat ini Zoana sedang asik memakan cemilannya sambil menunggu para kakaknya menjemput ke kamarnya.

"Sistem apa perang itu akan terjadi? " Tanya Zoana di sela sela makan nya.

[Cara terakhir adalah membunuh Duke herlion sebelum Deklarasi perang benar-benar di kibarkan]

"Ah iya gue baru inget, bukannya di acara kerajaan ini, sang raja yg di racuni, tapi Racunnya bereaksi secara perlahan saja, dan itu membuat Raja mempunyai imun yg lemah, dan kelamaan mati" Zoana berusaha mengingat apa yg terjadi di novel.

[Benar tuan, dan misi baru tuan sekarang adalah menggagalkan rencana Duke herlion  yg akan meracuni minuman Raja Rein]

Zoana kembali terdiam menggagalkan?

"Apa hadiah yg gue dapet? Dan hukumannya? "

[Hadiah: taman Strobery+point 100
Hukuman: merasakan rasa sakit seperti di tusuk tusuk selama 1 hari penuh]

"Ngeri juga tuh hukuman, ditusuk tusuk selama satu hari penuh. Tapi bagaimana cara gue gagalin paman Raja untuk meminum racun nya? " Gumam Zoana anak itu kembali berpikir.

"Ah gue punya ide, gue ganti aja minuman Paman Raja sama punya gue, eh tapi kan gimana kalau racun nya keminum sama gue? "

[Ingat tuan anda kebal terhadap racun] suara sistem yg mengingat kan Zoana terdengar oleh anak itu.

"Ah benar juga, bodoamat gue minum aja"

Setelah lama berpikir Zoana terdiam, sampai dia melihat sosok bayangan hitam tak jauh dari balkon kamarnya.

"Siapa itu? " Suara Zoana berubah menjadi dingin seketika, orang itu sempat bersitatap dengan Zoana.

Deg

Entah perasaan apa saat Zoana melihat badan orang itu yg bergetar.

Dengan cepat Zoana langsung berlari ke arahnya, tapi si misterius itu seketika menghilang bak di telan bumi.

"Sistem apa kau tau siapa dia? "

[Maaf tuan saya tidak bisa mendeteksi nya, dia sangat cepat] ucap sistem yg terlihat serius di mata Zoana.

Zoana hanya bisa menghela nafas pasrah. sampai, pintu kamarnya terbuka dan terlihatlah Zayn yg sudah siap dengan pakaian rapihnya.

Zoana yg melihat sang kakak sangat senang, dia langsung berlari dan memeluk kakaknya.

"Kakak lama" Adu Zoana pada Zayn membuat sang kakak terkekeh kecil.

"Maafin kakak ya, yaudah ayok ayah dan kak kai udah nunggu di luar" Ucap Zayn lembut, Zayn membawa tubuh Zoana kedalam gendongan koalanya.

"Loh emang kak Lian gk ikut naik kereta sama kita? " Tanya Zoana yg sekarang sedang memainkan bros yg terpasang apik di baju Zayn.

"Enggak, dia bilang dia akan pergi menunggangi kuda nya, dia juga udah pergi pagi pagi sekali" Ucap Zayn lembut.

"Kak, kenapa kak Lian selalu sama kak Ly, kan kak Ly punya kak Trey, terus kak Lian jadi lupain Zoa..... Apa kak Lian gk suka sama Zoa? Karena waktu bersama kak Ly nya malah kepake? " Lirih Zoana yg sekarang menenggelamkan wajahnya fi dada bidang Zayn.

Zayn menghentikan langkah nya saat mendengar lirihan adik kecil nya.

Cup

Kecupan singkat Zayn daratkan di rambut wangi milik adiknya "tidak, sudah jangan pikirkan Lian, sekarang adek harus bahagia kan disana bakal banyak sekali makanan"

Mendengar kata makanan mata merah yg awalnya redup kembali berbinar, Zoana mendongak kan kepalanya untuk menatap Zayn kakaknya.

"Benar kah? Nanti disana ada banyak makanan? Kakak nanti disana ada kue ikan? "

"Tentu saja saat Yang mulia Raja tau, adek bakal kesana dia udah persiapin makanan kesukaan adek"

Memang benar saat tau Zoana akan ikut, Rein selaku Raja disana, dengan sigap memerintah beberapa pelayan untuk mempersiapkan makanan kesukaan Zoana.

Hey, dia hanya ingin memonopoli Zoana supaya anak manis itu mau tinggal bersama nya di istana.

"Kakak ayok kita berangkat" Ucap Zoana dengan semangat, Zayn pun ikut tersenyum dia kembali berjalan.

Tak lama berjalan saat keluar dari pintu besar kediaman nya, terlihat kereta kuda yg indah, tidak lupa ada sang ayah dan kakak sulung yg sudah menunggu kedatangan Zoana.

"Kenapa lama hm? " Tanya Thorne yg sekarang berjalan mendekati Zoana.

"Tadi Zoa cuman tanya tanya aja sama kak Zayn, ayah ayok kita ke istana kata kak Zayn paman Raja udah nyiapin kue ikan buat Zoa" Ucap Zoana dengan semangat nya membuat mereka semua yg berada di dekat Zoana ikut tersenyum juga.

"Baiklah ayok"

Lain di mulut, lain juga juga di hati.

Di mulut mereka, seperti ikut semangat saat akan ke istana, tapi di hati ke 3 babu Zoana itu sedang dongkol.

"Raja sialan, dia hanya ingin memonopoli adikku! " Batin kai kesal.

Dia sudah tau, ah bukan maksudnya mereka sudah tau, Rein orang yg berstatus Raja itu hanya ingin memonopoli Zoana.

"Ayah, kak kai, kak Zayn ayok, katanya mau pergi" Kesal Zoana saat melihat ayah dan ke dua kakaknya malah diam di tempat dengan wajah eummmm....

Kusut mungkin?

Di perjalanan hanya ada celotehan kecil dari Zoana, anak itu sungguh aktif, dan tentu saja dengan segala pertanyaan random nya.

.
.
.

Pesta di istana di rayakan dengan sangat megah, ini memang pesta malam, tapi karena perjalanan yg cukup jauh membuat Seymour sekeluarga berangkat saat pagi hari.

Saat sampai mereka di sambut dengan meriah, tentu saja ada beberapa penjilat yg mendekati mereka.

Entah mendekati kai dengan anak mereka, membahas tentang pekerjaan, ini lah itu lah.

Berbeda dengan Zoana yg memang ikut berjalan kaki, dia tidak ingin di gendong malu katanya.

Mata nya terus menelisik ke kanan dan ke kiri, sampai di tempat duduk Raja dan Ratu, terlihat lah Rein yg melambaikan tangannya.

Ah jangan lupa dengan kue ikan di tangannya, agak lain emang Raja satu ini.

Zoana melepaskan genggaman tangan Zayn, kakinya dia bawa melangkah mendekati Raja Rein.

Tentu saja di sambut hangat oleh Rein, dia sengaja datang lebih dulu hanya untuk membuat Zoana berada dalam genggamannya.

"Paman Raja, apa itu buat Zoa? " Tanya bocah itu sambil menunjuk kue ikan yg berada di tangan Rein.

"Tentu saja, ini makan buat Zoa, ayok sini duduk di pangkuan paman" Rein membawa tubuh kecil itu untuk duduk di pangkuan nya.

Semua mata memandang pada sang Raja dan bocah yg anteng memakan makanan nya.

Banyak bisikan tetangga yg melihat itu, ada yg menahan gemas, ada yg melihat itu dengan sinis.

Tak lama Thorne dan ke dua anak nya menghampiri mereka dan tentu saja memberi salam hormat, hanya formalitas saja.

"Zoa kemari lah nak, " Ucap Thorne lembut, Zoana langsung menatap sang ayah "endak mau Zoa mau disini aja banyk makanan"

Mendengar ucapan si bocil, Thorne dan ke dua anak nya mendengus kesal berbeda dengan Rein yg senyum penuh kemenangan.

"Wah seperti nya ada perdebatan kecil...... "

.
.
.
.
.
.
🅩🅞🅐🅝🅐

Holla gays, maaf nih baru up lagi hehehe.
Terimakasih yg udah baca, vote, dan coment
Bay bay.......

transmigrasi Anak DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang