05. tamu merepotkan

7.5K 666 7
                                    

Pintu di buka oleh pengawal yg berjaga di depan kamar Lian, sebelum nya mereka sudah mendapatkan ijin masuk dari si empunya kamar.

Zoana menatap ke sekeliling, menelisik kamar sang kakak yg sangat suram menurutnya.

Sampai mata merah itu menemukan sosok yg dia cari, Lian sedang duduk memandang keluar dari balkonnya.

Sepertinya dia masih memikirkan tentang apa yg di ucapkan sang ayah.

"Bibi turun" Pinta Zoana pada Rin, yg tentu saja langsung dituruti olehnya.

"Tuan muda, sarapan anda" Ucap Rin sopan, ke 2 pelayan lainnya langsung membereskan kamar milik Lian setelah menata rapi makanan yg mereka bawa.

Sedangkan Rin, tentu saja menjaga Zoana.

Kaki kecil itu melangkah mendekati sang kakak "kakak" Panggil Zoana.

Hening tidak ada sahutan, dan itu membuat Zoana sedih, apa ayah nya menghukum sang kakak dengan kejam?

Apa dia juga akan di hukum seperti itu kalau membuat kesalahan?

"Kakak" Panggil Zoana lagi, tapi tetap saja tidak ada sahutan sama sekali dari Lian.

"Kakak, kakak marah sama Zoa? Kok marah nya sama Zoa? Kan yg hukum kakak ayah! " Celetuk anak itu yg mulai kesal karena Lian yg tak merespon.

Sama saja Lian tidak menoleh atau menyaut sama sekali, sampai mata merah itu berkaca kaca.

Rin yg melihat itu kalang kabut sendiri, "tu-tuan muda" Panggil Rin sedikit keras dan itu membuat Lian tersentak.

Dia menoleh dan langsung menatap tajam Rin, yg ditatap tidak menghiraukan Itu sama sekali.

"Ma-maafkan saya, tuan muda tapi..... " Rin menjeda kalimat nya dan beralih pada bocah yg kini sudah berjongkok dan menyembunyikan wajahnya di ke dua lututnya.

Lian langsung mengikuti arah mata Rin, dia cukup terkejut melihat bocah yg baru saja kemarin kesini ada di kamarnya.

"Sejak kapan? " Tanya Lian pada Rin

"Tuan muda meminta kami untuk mengantarnya ke kamar anda, dan sedari tadi tuan muda kecil terus memanggil anda" Jelas Rin hati hati.

Ah, Lian tau. Dia sedang melamun pikiran nya sedang kacau jadi tidak terlalu fokus dengan sekitar nya.

"Pergilah tinggalkan kita berdua" Dingin Lian yg di angguki oleh 3 pelayan itu.

Mereka langsung pergi setelah mendapatkan perintah dari Lian, setelah kepergian mereka Lian ikut berjongkok di hadapan bocah itu yg tak lain adalah Zoana.

"Hey, angkat kepalamu hm, ada apa? Kenapa menangis, maafkan aku ya tadi aku tidak tau ada yg datang" Ucap Lian lembut

Zoana mendongak kan Kepala nya dan menatap mata merah milik Lian, wajah memerah dengan mata yg sembab membuat Lian harus tahan menahan gemas.

Lian berdiri dan membawa tubuh kecil itu untuk duduk di kasur besarnya, sedangkan dia memilih duduk di bawah.

"Adek" Panggil Lian lembut, tangan besar nya mengelus pipi lembut itu.

"Kakak hiks... Marah sama Zoa? " Tanya anak itu

"Kata siapa? Hn"

"Tadi aja kakak gk denger panggilan Zoa, kakak cuekkin Zoa" Cicit zoana dia memainkan jari jarinya.

Lian terkekeh kecil....

"Maaf oke, kakak lagi gak fokus jadi kakak gak tau kalau Zoa ada di kamar kakak, dan satu lagi kenapa Zoa kesini? Apa ayah, kak Zayn dan kak kai tau Zoa kesini? "

transmigrasi Anak DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang