11. sepenggal kisah novel

5.3K 507 5
                                    

Masalah itu pasti adakan?

Dalam sebuah cerita, pasti ada protagonis dan antagonis. Selicik antagonis dia akan kalah dengan protagonis.

Sebuah novel yg dibaca kenlio memang sedikit membuatnya pusing, tentang siapa antagonis nya? Dan siapa protagonis nya?

Yg kenlio tau, kallian adalah antagonis cerita, lalu Trey adalah protagonis cerita.

Hanya sekedar pemeran itu yg kenlio tau, kenapa kenlio bisa menyimpulkan itu, karena kallian lah yg sudah membunuh Saudara nya sendiri.

.
.
.

Thorne terduduk memandang kosong ke depan, ucapan herlion masih berputar dalam pikiran nya

"Apa benar masa depan itu akan terjadi? Perang antar saudara? " Gumam Thorne. Wajah dingin dan datar itu berubah menjadi pucat seketika.

Thorne masih ingat jelas, kematian anak sulungnya yg di sebabkan oleh anak ke 3 nya, dia masih ingat jelas saat kerajaan menjadi hancur.

Dia juga masih ingat jelas, saat Rein dibunuh oleh herlion, dia masih ingat jelas saat dengan bodohnya kallian menyerahkan jiwa dan tubuhnya kepada gadis licik itu.

Lylian orang yg mungkin akan menjadi musuh terbesar Thorne.

"Ayah sebaiknya ayah istirahat" Ucap Zayn yg baru saja datang.

"Zayn, apa perang saudara itu akan terjadi? " Pertanyaan yg begitu saja keluar dari mulut Thorne membuat Zayn terdiam.

"Ayah" Panggil Zayn lirih

"Kau tau, ada sesuatu yg ayah belum ceritakan" Zayn terdiam, dia masih memandang ayahnya yg terlihat pucat.

"Kau percaya dewa? "

Zayn masih terdiam

"Sebelum aku menutup mataku, aku mendengar suara seseorang, dia mengatakan akan ada seseorang yg dapat mengubah masa depan, tapi taruhannya adalah nyawa"

Zayn tambah dibuat terdiam, entah kenapa pemikiran nya langsung berlari kepada adik bungsunya.

Thorne terkekeh kecil melihat ekspresi yg di keluar kan oleh anaknya "apa kau juga merasakan itu? "

Di balik sebuah pilar, seseorang mengepalkan tanganya, pikiran nya terus melayang saat mendengar percakapan antara anak dan ayah.

"Seseorang? Ini bukan dunia fiksi kan? Ini bukan dunia sihir? "

.
.
.

Malam yg indah dengan gemerlap bintang yg menghiasinya, dasarnya Zoana berjiwa kenlio, baru juga pertama kali ke Akademi dan anak itu sudah kembali pergi dari pengawasan kakaknya.

Sekarang bocah itu sedang berjalan jalan di taman, setelah makan malam dia pergi begitu saja saat yg lain sedang sibuk dengan tugas mungkin?

"Sistem dimana dia? "

[Anda hanya perlu berjalan lurus lagi tuan]

Zoana mengangguk sampai dia menemukan seorang gadis tengah duduk di bawah pohon besar.

"Kakak" Panggil Zoana pelan, gadis itu mendongak membuat mereka saling bertatapan.

"Kakak kenapa menangis? Apa ada yg jahat? Siapa? Biar Zoa yg urus" Ucap Zoana menggebu-gebu membuat gadis itu terkekeh kecil.

ANEISHA GRACELYNN, nama gadis itu.

Gadis cantik dari seorang bangsawan di wilayah utara, lebih rapatnya masih berada di dalam kekuasaan Duke Seymour.

Rambut berwarna putih perak dengan mata birunya, sangat cantik.

Kenapa gadis secantik dia menjadi antagonis?

Itu.......

Hanya sebuah kesalah pahaman, hanya karena Neisha yg membuat protagonis perempuan terluka.

Hanya karena itu, para pembaca mencapnya sebagai antagonis. Karena setelah kejadian itu banyak rumor mengatakan bahwa Neisha berusaha membuat pangeran mahkota berpaling dari Lylian.

Lalu akhir dari Neisha?

Tentu saja mati! Bukannya Antagonis selalu kalah dari protagonis bukan?

"Hey nak sedang apa disini? " Tanya Neisha lembut.

"Zoa tersesat" Jawab anak itu, dan tanpa persetujuan Neisha anak itu malah duduk di pangkuan Neisha.

[Tau aja kalau yg bening mah] celetuk sistem yg jengah dengan kelakuan Zoana.

"Yaiyalah selagi ada yg bening, daripada sama tuh jalang" Ucapan dari Zoana membuat sistem tertawa.

"Kakak, kakak kenapa menangis? " Tanya Zoana lagi yg mendongakkan kepalanya.

"Hanya kelilipan saja tapi tunggu.... " Neisha menjeda kalimat nya dia menatap lekat lekat mata Zoana dan wajah manis itu.

"Tuan muda" Pekik Neisha terlambat.

Gadis itu kelabakan saat tau siapa orang yg duduk di pangkuan nya ini "suut kakak jangan berisik, nanti kak Lian tau. Zoa lagi sembunyi dari kak Lian" Ucap Zoana dengan menaruh jari telunjuknya di depan mulut.

"Tuan muda tidak baik loh pergi tanpa pengawasan seperti ini, bagaimana kalau anda benar-benar tersesat" Ucap Neisha selembut mungkin.

"Cerewet"

Deg

Okey, baru pertama kali bertemu Neisha sudah di klaim cerewet?

"Kakak diam saja, soalnya zoa emang udah tersesat" Ucap bocah itu jujur membuat Neisha seketika tepuk jidat.

Tak lama gadis itu terkekeh kecil, "tuan muda kenapa anda sangat menggemaskan" Neisha terus saja mengelus pipi Zoana.

"Kakak cantik namanya siapa? "

"Ah iya, perkenalkan namaku ANEISHA anda bisa memanggilku Neisha"

"Kak Nei, zoa ngantuk" Lirih Zoana yg semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Neisha.

"Tidurlah tuan muda" Bisik Neisha, tangan nya terangkat untuk mengelus surai Zoana.

"Kakak, dingin... " Lirih Zoana dan itu membuat Neisha langsung kelabakan.

[Misi berhasil, hadiah di terapkan, tapi suasan hati target berubah menjadi khawatir]

Zoana menghiraukan ucapan dari sistem saat ini yg di pikiran Zoana hanya satu yaitu, mengantuk.

.
.
.

Seperti nya, Neisha tidak peduli dengan peraturan di Akademi, dimana perempuan tidak boleh masuk ke asrama lelaki, dan sebaliknya.

Tapi, karena merasakan anak dalam gendongan nya terus meracau, Neisha tidak peduli dengan peraturan itu.

Kakinya dia bawa berlari menerobos gerbang yg memisahkan asrama lelaki dan perempuan, lorong demi lorong dia lewati.

Kamar khusus keluarga Seymour dan keluarga kerajaan berada di lantai 2.

"Tuan muda! " Teriak neisha saat melihat Lian sedang berada di luar kamarnya, terlihat jelas wajah Lian yg kentara khawatir.

Lian menoleh, bertepatan dengan Neisha yg berada di hadapan Lian, "tuan muda.... Huh... Tuan kecil... "

Belum selesai Neisha berkata kata, Lian langsung merebut Zoana dari gendongan Neisha.

"Hiks.... Kakak... Hiks..... Dingin" Racau Zoana, dia kembali menenggelamkan wajahnya di dada bidang Lian.

"Apa yg terjadi? " Tanya lian dia menatap tajam ke arah Neisha.

"Huh, baru saja tuan kecil menghampiri ku saat di taman, lalu tertidur di pangkuan ku, tapi tuan kecil terus meracau sepertinya dia sakit" Jelas Neisha.

Tangan besar Lian langsung menyentuh kening adiknya, dan benar saja sang adik sedang sakit.

"Panggilkan tabib asrama" Setelah berucap seperti itu, Lian langsung pergi ke kamarnya untuk membaringkan tubuh adiknya.

"Maaf" Lirih Lian....

.
.
.

Holla gays, makasih yg udah baca dan vote.

Typo tandain!

transmigrasi Anak DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang