20. perkataan itu lagi?

3.5K 369 4
                                    

"Karena dia sudah melukai pangeran mahkota dengan ini, kallian laquel Seymour menjadi buronan" Suara Mael terdengar begitu tegas.

Deg

Zoana terdiam, dia menatap ke 2 kakak dan ayah nya yg malah terdiam, sebelum kesadarannya menghilang.

Zayn yg melihat adik nya pingsan pun terkejut, dia membawa Zoana kedalam gendongan bridal nya.

Para pengawal langsung membawa putra mahkota keluar dari rumah yg sudah berbau amis itu.

"Cek seluruh nya lagi" Dingin Mael, dia memandang kemana lari nya Lian, pikiran nya saat ini kosong.

"Apa kak Lian yg melukai kak Trey? Tapi kenapa? Apa karena gadis itu? Padahal si gadis sudah di tangkap oleh keluarga nya?" Beberapa pertanyaan terus berputar di pikiran Mael.

"...... Lalu, kemana separuh dari bawahan Duke herlion? "

.
.
.

Terlihat sangat indah, sebuah taman dengan bunga berwarna ingin bermekaran, lalu ada juga sebuah sungai dimana air nya mengalir dengan jernih.

Terlihat Zoana sedang bermain dengan sebuah kucing berwarna putih, mereka sedang bermain kejar kejaran "tuan hentikan, ingat umur anda" Ucap kucing itu yg berlari menjauhi kejaran Zoana.

"Biarin, gue emang umur 25 tahun, tapi kan tubuh nih bocah masih kecil"

Zoana terduduk di pinggiran sungai, dia menenggelamkan kedua kalinya, sedangkan kucing itu juga ikut duduk di sisi Zoana.

"Sistem, setelah ini bagaimana dengan alur novel nya? " Tanya Zoana, anak itu memandang ke langit yg sangat indah.

"Ya seperti yg anda lihat tuan, tuan waktu saya sudah tidak lama lagi, sebagai hadiah untuk misi utama anda mau apa? "

Zoana terdiam mendengar ucapan dari sistem kucingnya "memang nya apa saja? "

"Pertama, anda tetap berada di dunia ini sebagai putra bungsu Duke Seymour. Kedua, berpindah ke dunia lain dan memulai kehidupan baru dari nol. Ketiga, kembali ke tubuh anda di dunia asal anda"

Zoana kini melihat ke arah kucing itu "apa kau akan ikut dengan ku? "

"Maaf tuan, perjalanan saya hanya sampai disini saja"

"Apa tidak apa-apa aku tetap menjadi Zoana? Lalu bagaimana dengan Zoana asli? "

Kini si kucing putih yg terdiam, sebuah cahaya muncul di kucing itu, dan saat cahaya itu menghilang terlihat lah sosok wanita cantik berambut putih, dan memiliki telinga kucing.

Wanita itu memeluk Zoana dari belakang "tuan, jiwa Zoana asli sudah tenang di sanah, dia malah senang anda melanjutkan perjalanan hidup anda dengan tubuhnya, tuan kalau anda memilih pilihan ke 2 dan ke 3, otomatis Zoana akan meninggal"

Zoana semakin terdiam, "aku ingin tetap bersama ayah" Lirih Zoana.

Cup

Wanita itu mengecup singkat kening Zoana, "permintaan anda terkabul, semoga anda bahagia tuan"

Dan sekarang sebuah cahaya menyelimuti tubuh Zoana, perlahan lahan tubuhnya melayang ke langit "tuan, jangan pernah membenci Lian, atau anda akan menyesal"

.
.

Perlahan lahan kelopak mata itu terbuka, dan hal pertama yg Zoana lihat adalah sepi.

Tidak ada siapa siapa, Zoana mendudukan tubuh nya, rasa pusing itu mulai terasa.

Kaki kecil nya dia bawa melangkah entah kemana, dan tidak tau kenapa lorong lorong kediamannya terlihat sangat sepi.

Sampai dia berada di pintu berwarna hitam, Zoana membuka pintu itu, hal pertama yg menyambut Zoana adalah bau tak sedap.

Dan teriakan kesakitan dari seorang wanita, Zoana kembali melangkah kan kakinya, para pengawal yg berjaga langsung menunduk hormat.

Terlihat di sanah Lylian yg sedang di siksa oleh Thorne "hahahahahah, kalian memang bodoh, gampang terjebak oleh ku" Tawa Lylian pecah dia menatap remeh Thorne dan ke dua anak nya.

Walau tubuh nya sudah penuh luka, tapi gadis gila itu masih bisa tertawa.

Sebastian yg memang ikut menyaksikan itu langsung tersentak kecil saat sebuah tangan memegang tangannya.

Dia menoleh dan mendapati Zoana yg berkaca-kaca?

"Tuan kecil" Ucap tian terkejut, dan itu membuat Thorne dan ke dua anak nya menoleh secara serentak.

"Hiks.... Ayah pusing" Rengek Zoana, dengan sigap Thorne langsung menghampiri bungsunya.

"Ndak mau, ayah sama kakak bau darah, mau sama tian" Lirih Zoana, dengan perasaan canggung tian membawa tuan muda nya kedalam gendongan koalanya.

"Sayang kapan kau bangun? " Tanya Thorne lembut

"Kalian jahat, kalian tidak ada dikamar zoa" Kesal Zoana.

"Maafkan kami ya" Ucap Zayn dia ingin mengelus surai adiknya namun langsung di tepis kasar oleh si empu.

"Tian ayok kita pergi" Bisik Zoana yg masih bisa di dengar oleh mereka semua.

Ah mood Zoana gampang sekali berubah, Tian sempat menatap ke arah para tuannya yg lain.

"Pergi lah kami akan menyusul setelah menyelesaikan ini" Dingin Kai "baiklah tuan kalau begitu saya permisi"

Setelah berpamitan Tian pergi dari ruangan itu, tentu saja dengan Zoana dalam gendongan koalanya.

Langkah kaki Tian berhenti di taman karena ini permintaan dari Zoana, seseorang turun dari atas pohon, dan mereka tau siapa orang itu.

"Kak Rian" Pekik Zoana senang, pasal nya Rian tiba-tiba menghilang saat pertarungan kemarin.

"Bagaimana kabarmu? " Tanya Rian, dia berjalan dan mengelus surai Zoana.

Mereka pun akhirnya duduk di bawah pohon besar itu, dengan Zoana yg duduk di pangkuan Rian.

"Kaka boleh tanya? "

Zoana mendongak dan menatap Rian "apa adek membenci Lian? "

Pertanyaan yg membuat Zoana terdiam, dia meremat baju bawahnya "endak, kak Lian itu baik, tapi zoa gk suka, kak Lian udah nge lukain kak trey. Dia jahat, kak Lian juga udah gak sayang sama zoa" Lirih Zoana

"Lalu kalau kakak ke tiga mu itu mati bagaimana? " Okey pertanyaan selanjutnya benar-benar membuat Zoana terdiam.

Dia memeluk Rian dengan erat ".... Tidakpeduli...... " Lirih Zoana yg terdengar seperti bisikan.

Tian tidak mendengar itu berbeda dengan Rian, dia sempat terdiam sebelum dia menyunggingkan senyumannya.

Cup

"Baiklah" Bisik Rian tepat di telinga Zoana membuat tubuh anak itu mematung.

Rian kembali teringat, sebelum menanyakan hal itu pada Zoana dia sempat menanyakan itu pada Thorne dan kedua anak nya.

Dan jawaban mereka adalah.....

"Dia sudah gagal, karena pada akhirnya hukuman mati, atau penjara seumur hidup akan menimpa nya"-Thorne -

" Dia adikku, mungkin kematian memang jalan untuk nya"-zayn-

"Entah lah"-kai-

Kecewa pasti ada, bagaimana tidak kecewa saat kita sudah percaya malah di khianati.

Apa mereka tidak mempunyai rasa kasihan terhadap Lian?

Mereka punya tapi hukum tetap hukum, pertama Lian yg menyebabkan perang akan terjadi.

Walau pada akhirnya malah terbongkar nya kelakuan busuk Duke herlion.

Lalu Lian yg melukai putra mahkota, sebagaimana Seymour berpengaruh, tapi hukum tetap lah hukum.

.
.

" Aku butuh bantuan mu! "Ucap seorang pemuda dengan wajah tegas nya, pemuda yg di minta bantuan menatap remeh temannya itu.

" Heh, sejak kapan keturunan Seymour meminta bantuan kepadaku? "

.
.
.
.
.
.

transmigrasi Anak DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang