Chapter 13

24K 1.4K 66
                                    

Hai Riders !

Author butuh semangat nih buat cari inspirasi bikin ceritanya..
Boleh dong kasih vote dan comment supaya semangat terus hehe 😄

Luvv~




~~~








Pagi harinya Carlyle sudah rapi mengenakan kemeja cream dan celana hitamnya. Dengan rambut yang dibiarkan berantakan Carlyle berjalan santai menyusuri lorong. Dia sudah hafal dengan setiap sudut kediaman GrandDuke Oxiver karena dia cukup sering ikut ayahnya berkunjung kemari.

Carlyle belum bertemu Ola setelah sarapan tadi, dirinya pamit ke kamar mandi namun saat kembali Ola sudah tidak ada. Dan sekarang Carlyle sedang mencari Ola, namun belum ketemu juga.

Sambil berjalan, Carlyle juga mengecek setiap kolong meja, mengintip di balik pot dan melihat ke belakang pintu. Gadis kecil itu bisa terselip di mana saja. Iya kan?
Carlyle juga melihat di bawah sepatu setiap langkah para pekerja yang melewatinya. Hei, makhluk semungil Ola bisa saja terinjak kan ?

Dimana Ola berada? Kenapa dari tadi dia belum juga menemukannya? Kira-kira begitu yang dipikirkan oleh Carlyle.

Langkah Carlyle berhenti ketika melihat gadis imutnya sedang... Em sedang apa dia?

Carlyle mengerutkan keningnya bingung melihat Ola yang duduk lesehan di atas tanah dengan muka cemberutnya.

Carlyle mengerutkan keningnya bingung melihat Ola yang duduk lesehan di atas tanah dengan muka cemberutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aih.. Gemoy nya gadis kecilku. Tidak! Tidak boleh ada yang melihat keimutannya. Hanya aku yang boleh menikmati raut wajah menggemaskan itu ! Batin Carlyle menengok ke kanan dan ke kiri dengan wajah waspada.

Carlyle mendekati Ola yang kini tengah menatap ke arah tanah dengan mata berair. Seperti terdapat penyesalan dan rasa bersalah yang begitu besar di sorot matanya.

Carlyle ikut berjongkok di depan Ola. Ola yang melihat ada seseorang didepannya ikut mendongak, tapi setelahnya kembali menunduk melihat tanah. Carlyle semakin bingung saja dibuat nya.

"Ada apa?".

Ola menunjuk ke arah tanah.

"Kenapa?".

Bibir Ola semakin maju.

"Semut?".

Ola mengangguk.

"Kenapa?".

Srooottt

Ola memasukkan ingusnya lagi yang barusan mengalir.

"Bicaralah".

Mata Ola kembali berair. Dengan suara lirih Ola menjawab.
"Hiks.. cemut nya Ola injak tadi".

"Oh.. dia sudah mati..". Ucap Carlyle dengan santai.

Tiba-tiba Ola menangis kencang.
"Huaaa... gala-gala Ola cemut nya mati huaaa... Hiks hiks... Ola jahat bikin cemut nya mati huhuhuhu".

"Eh ! Tidak ! Anu maksudku... Ck aku harus bilang apa? ". Panik Carlyle.

BAYIK GEMOY GRAND DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang