Chapter 15

21.4K 1.3K 33
                                    

Hai Riders !

Author butuh semangat nih buat cari inspirasi bikin ceritanya..
Boleh dong kasih vote dan comment supaya semangat terus hehe 😄

Luvv~






~~~

Pierre kini tengah berada di hutan yang ada dibelakang kediaman. Entahlah, Pierre hanya merasa jenuh dan butuh udara segar.

Pierre melangkah semakin masuk ke dalam hutan. Jalan terjal dan licin tidak menghentikan langkah besar nya. Pierre sudah terbiasa hidup di hutan. Berkelana, berburu, atau hanya sekedar menikmati pemandangan. Pierre sangat menyukai bau tanah basah, aroma kayu dan bunga, suara riak air terjun, cicitan binatang, bahkan kesunyian. Dan itu semua hanya di miliki oleh alam. Salah satunya hutan.

Karena itu Pierre senang menjelajahi hutan selama hidupnya. Yah karena itu juga di umur nya yang sudah 49 tahun ini Pierre dijuluki 'Si Tua Lajang'.

Pierre menghentikan langkahnya saat melihat air terjun di depannya. Pierre segera mencuci muka dan meminum air jernih dari sungai. Senyum tipis tercetak di bibirnya saat lelahnya digantikan dengan rasa segar dan dingin yang mengalir di tenggorokan.

Pierre menatap sekeliling mencari tempat untuk bersantai. Pandangannya berhenti di sebuah pohon rindang dekat air terjun yang di bawahnya terdapat batu besar. Dia memutuskan untuk duduk disana dan memejamkan mata menikmati suasana yang dia rindukan.

Namun tiba-tiba seorang wanita datang dengan senyum yang menawan. Wanita berpakaian sederhana dengan rambut coklat panjang dikepang itu nampak mempesona.

"Dazze ! Darimana saja kamu? Aku dari tadi nungguin kamu disini". Ucap si wanita dengan wajah cemberut.

Pierre menatap lembut wanita manis yang sedang merajuk itu.
"Tentu saja mencari strawberry... Kucing manisku suka mencakar kalau tidak kucarikan buah favorit nya ini".

Raut wajah wanita itu langsung berubah penuh binar saat melihat buah merah kesukaanya.
"Hehehe terimakasih Dazze... Tapi aku bukan kucing!". Ucap si wanita setelah merampas strawberry dan memakannya.

"Emmm sangat manis. Kau mau?".

"Untukmu saja". Pierre mengusap puncak kepala wanita itu dengan sayang.

Pierre menatap intens wanita cantik di depannya tanpa berkedip. Si wanita yang ditatap dengan lamat menjadi heran. "Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?".

Pierre tersenyum lembut dan meraih tangan si wanita. Pierre menatap dalam bola mata hijau mempesona itu, dirinya seperti masuk ke dalam hutan, begitu menenangkan. Dengan mengusap lembut punggung tangannya Pierre berkata, "Jangan pernah meninggalkanku..."

Namun tiba-tiba wanita itu menjadi bayangan samar dan berteriak penuh kesedihan. "KAU YANG MENINGGALKANKU DAZZE! KAU PERGI DAN TAK PERNAH KEMBALI!!".
Sedetik kemudian wanita itu menghilang dan meninggalkan Pierre sendirian didepan gua tengah hutan.

"BEEEEE!!!!".

Pierre terbangun dari tidur siangnya. Pierre menatap sekitar, ternyata dirinya tertidur diatas batu dekat air terjun.

Pierre mengusap wajahnya lesu. Kilasan masa lalu dengan wanita itu sungguh menyesakkan. Pierre kira dirinya benar-benar bertemu kembali dengannya tapi ternyata itu semua hanya mimpi.

Pierre bersandar di batang pohon dan kembali melamun mengingat kenangannya dengan wanita manis itu.

"Dimana kamu sekarang? Aku merindukanmu Bee..".

~~~

Pierre  kembali ke kediaman dengan langkah lesu. Merindukan seseorang yang entah dimana keberadaanya itu sangat menyesakkan. Sepertinya Pierre perlu menikmati teh hangat dangan aroma jasmine agar sedikit lebih tenang.

BAYIK GEMOY GRAND DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang