Hai Riders !
Author butuh semangat nih buat cari inspirasi bikin ceritanya..
Boleh dong kasih vote dan comment supaya semangat terus hehe 😄Luvv~
~~~
Flashback on!
Pierre termenung di dalam gua sambil menatap ke arah danau. Setelah beberapa minggu mengenal Aubree, rasanya seperti ada yang aneh dengan dirinya.
Semakin dia mengenal Aubree semakin nyaman pula berada di dekatnya. Pierre jadi ingin tinggal selama mungkin di gua gelap ini. Dia rela hidup di hutan asalkan selalu bertemu dengan Aubree.
Selama beberapa minggu ini Pierre selalu datang ke sungai tempat dimana dia bertemu dengan Aubree untuk pertama kalinya. Setiap pagi mereka selalu bertemu.
Saat ditanya oleh Aubree mengapa Pierre selalu datang ke sungai padahal biasanya tidak ada manusia lain yang mendatangi sungai itu. Pierre hanya menjawab mencari ikan, berenang, atau sekedar menikmati pemandangan. Pierre tidak mungkin berkata jujur jika dia kesana hanya untuk bertemu Aubree kan?
Dari sanalah mereka semakin akrab. Obrolan mereka juga nyambung walaupun selisih umur mereka sedikit jauh. Bahkan Piere belum lama mengetahui bahwa umur Aubree 33 tahun. Yah umur mereka terpaut 12 tahun ternyata.
Pierre tersadar dari lamunan nya saat mendengar namanya di panggil.
"Dazze? Apa itu kau?". Terdengar suara lembut dari seorang wanita."Aubree?". Pierre sedikit terkejut saat melihat Aubree di depannya. Bagaimana Aubree tau tentang tempat ini? Bukankah selama ini Pierre tidak pernah memberitahu dimana tempat tinggalnya?
"Ah ternyata benar kamu... Sedang apa kamu disini?". Tanya Aubree.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu... Darimana kau tau aku tinggal disini?". Pierre mengerutkan alisnya bingung.
"Aku tidak tau kalau kamu tinggal disini... Aku lumayan sering datang kemari saat rindu dengan duniaku". Jelas Aubree.
"Duniamu?".
"Eh maksudku eeee... Terkadang aku merasa dunia ini seperti bukan duniaku saja hehe ya begitu maksudku". Jawab Aubree cengengesan.
Pierre hanya menganggukkan kepalanya percaya. Toh gua ini dekat dengan rumah Aubree jadi mungkin dia sering kesini untuk menjernihkan pikiran.
Aubree dengan gugup mendekat dan duduk di samping Pierre. Gadis itu menatap wajah rupawan Pierre dari samping. Setiap tonjolan tulang wajahnya nampak mempesona terkena sorot cahaya dari air danau.
"Cakep bet astaga". Gumam Aubree dengan menggigit bibir bawahnya gemas.
"Kau bilang apa?".
"Eh aku tidak bilang apa-apa kok hehe".
Aubree menggaruk kepalanya canggung. Dia melihat ke segala arah dan memikirkan cara agar tidak merasa canggung.
"Eeee kamu tinggal disini?"."Iya.. baru beberapa minggu".
"Apa kamu tidak punya rumah?". Ucap Aubree hati-hati takut menyinggung Pierre.
"Tentu punya. Tapi aku lebih suka menikmati alam dan kebebasan, jadi aku jarang pulang ke rumah". Pierre menatap Aubree yang tengah melamun. Pierre menelusuri setiap inci wajah Aubree. Rambut coklat panjang yang indah, mata hijau menyegarkan seperti hutan, bulu mata lentik dan tebal, hidung mungil namun mancung, dan bibir pink alami yang sedikit tebal di bagian bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYIK GEMOY GRAND DUKE
HumorOla, balita umur 3 th yang hiperaktif, polos, dan menggemaskan. Resmi menjadi beban di kediaman Duke Oxiver dan dinyatakan menjadi 'tawanan' gemoy yang menguras mental dan pikiran. "Panggil aku Daddy !" "Dad... 'tawanan'mu sedang mandi lumpur denga...